Headline
Regulasi Penyiaran Jangan Batasi Kreativitas
Konten film, serial, hingga siniar yang tayang dalam platform digital bakal diatur dengan munculnya revisi Undang-Undang Penyiaran.
Konten film, serial, hingga siniar yang tayang dalam platform digital bakal diatur dengan munculnya revisi Undang-Undang Penyiaran.
Pekan ini, seri kedua Proliga 2024 mulai bergulir. Seperti apa persiapan dan peluang tiap tim?
Rumah adat Betawi mempunyai makna filosofi yang sangat unik dan masih sangat melekat dengan kehidupan masyarakatnya sehari-hari.
Ketika mendengar kata Jakarta, maka sebagian besar orang akan berpikir bahwa Jakarta adalah kota metropolitan yang padat, riuh, penuh dengan kemacetan, gedung-gedung yang tinggi dan gaya hidup masyarakatnya yang sangat modern, bukan?
Padahal, kota Jakarta sebenarnya masih didominasi oleh suku Betawi dengan berbagai adat, kebiasaan serta raga kebudayaan yang dimilikinya. Selain baju kebaya dan Ondel-Ondel yang menjadi icon Betawi, ternyata suku Betawi juga memiliki daya tarik tersendiri dari rumah adatnya.
Baca juga : Desainer Elemwe Gelar Batik Draping Competition
Mulai dari desain dan ornamen hingga filosofinya, rumah adat Betawi selalu memiliki kesan tersendiri. Berikut beberapa informasi mengenai rumah Betawi yang sudah jarang dijumpai.
Suku Betawi selalu memiliki daya tarik yang sangat menarik untuk ditelusuri dan dikaji lebih dalam lagi. Khususnya rumat adat Betawi yang memiliki tampilan estetik dan ornament yang klasik, membuat siapa saja yang masuk ke dalamnya seperti di bawa ke Jakarta pada masa lampau.
Nah berikut ini ada beberapa jenis rumah adat Betawi yang sudah jarang di kota metropolitan Jakarta.
Baca juga : Rasakan Sensasi Aduk Dodol di Lebaran Betawi
Pertama ada Rumah Panggung. Seperti rumah panggung pada umumnya, Rumah Panggung Betawi dibuat untuk mengikuti kondisi lingkungan sekitar yang berpotensi berair ketika air pantai pasang.
Jika dilihat dari bentuknya pun, rumah panggung ini memiliki banyak tiang yang ada di bawahnya dan tangga untuk akses ke rumah panggung.
Sebagian besar material yang digunakan untuk membuat rumah adat Betawi yang satu ini adalah kayu, begitu juga dengan tiang-tiang penyangga setinggi 1 hingga 1,5 meter yang terbuat dari kayu kokoh.
Baca juga : 10 Alat Musik Betawi yang Terkenal dan Cara Memainkannya
Rumah Panggung terlihat begitu indah dengan ornamen khas Betawi yang terkesan sederhana namun unik. Ornament tersebut berupa ukiran dengan berbagai macam bentuk mulai dari lingkaran, bentuk belah ketupat hingga segi empat yang akan kamu jumpai di jendela rumah, pintu hingga bagian-bagian rumah lainnya.
Sementara itu, Balaksuji merupakan sebutan tangga untuk akses naik ke rumah. Tidak semata hanya jalan untuk ke rumah saja lho, ternyata Balaksuji memiliki makna penghalang masuknya marabahaya dan bala bencana ke dalam rumah, serta sebagai media penyucian diri sebelum akhirnya masuk dan menginjakkan kaki ke dalam rumah.
Kamu bisa menemukan rumah adat ini di daerah pesisir pantai Jakarta.
Pernahkah kamu mendengar istilah Rumah Gudang? Jika biasanya gudang adalah salah satu ruangan yang ada di dalam rumah, namun berbeda dengan rumah adat satu ini.
Baca juga : Singkat Berbudaya 2024: Persembahkan Kebudayaan Betawi dan Sunda dalam Satu Acara
Merupakan salah satu jenis rumah adat yang masih murni alias sama sekali belum terjamah dan tercampuri oleh kebudayaan lain karena letak atau lokasinya yang sangat terpencil.
Bentuk rumahnya juga sangat tradisional dan unik, bagian atapnya berbentuk seperti pelana kuda yang miring ke atas dan disusun dengan pola atau kerangka kuda-kuda.
Sedangkan untuk bagian depan rumah, Rumah Gudang diberi topi atau atap miring yang biasa disebut dengan istilah markis. Yang mana bagian tersebut berfungsi untuk menahan sinar matahari dan air hujan masuk kedalam rumah.
Baca juga : 9 Makanan Khas Betawi yang Rugi Kalau Nggak Dicoba, Ini Daftarnya
Rumah Gudang khas Betawi ini mempunyai dua bagian utama, yakni bagian depan serta bagian tengah. Seperti rumah-rumah pada umumnya, ruang depan digunakan untuk menerima tamu, sedangkan bagian tengah digunakan sebagai ruang keluarga untuk berkumpul dan bercengkrama bersama keluarga.
Uniknya, rumah Betawi ini tidak memiliki bagian belakang layaknya rumah-rumah lainnya, karena bagian belakang sudah digabung dengan ruang tengah.
Rumah adat Betawi yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi di pandangan kalian. Rumah Kebaya ini merupakan salah satu rumah adat Betawi yang sering digunakan sebagai lokasi syuting FTV.
Baca juga : Mengenal 8 Lagu Daerah Betawi yang Terkenal, Mana Kesukaanmu?
Terinspirasi dari kebaya, rumah tersebut dilengkapi dengan atap yang berbentuk menyerupai pelana yang apabila dilipat akan membentuk lipatan-lipatan seperti lipatan kebaya.
Selain bentuk atapnya yang unik, ciri khas dari Rumah Kebaya terletak pada terasnya yang luas serta terdapat bangku, meja dan kursi. Selain digunakan untuk bersantai, keberadaan meja kursi ini memiliki makna bahwa orang Betawi selalu terbuka serta menghargai siapa saja yang datang.
Selanjutnya juga ada Gigi Balang dan Banji yang merupakan ornamen khas Rumah Kebaya. Gigi Balang merupakan papan berbentuk segitiga yang tampak seperti gigi belalang dan menjadi simbol bahwa suku Betawi selalu menjunjung tinggi kerja keras serta kejujuran.
Baca juga : HUT Jakarta dan Sejarah Bahasa Betawi, Jenis, hingga Penuturnya
Sedangkan Banji itu sendiri berbentuk seperti bunga matahari yang memiliki makna sumber kehidupan serta menjadi penerang bagi penghuni dan sekitarnya.
Rumah Kebaya memiliki bagian belakang sebagai area pribadi yang digunakan untuk kamar tidur, dapur, ruang makan serta pekarangan rumah yang hanya boleh dilihat orang terdekat dari sang pemilik rumah.
Sedangkan kamar tamu terdapat di bagian depan rumah yang disebut dengan paseban dengan desain indah sebagai simbol penghormatan bagi tamu yang menginap.
Baca juga : HUT Jakarta dan Riwayat Suku Betawi
Jika dilihat secara sekilas, Rumah Joglo memang hampir serupa dengan Rumah Kebaya. Tetapi jika dilihat lebih dekat, kedua rumah tersebut jelas sangat berbeda.
Perbedaan pertama bisa kamu lihat pada bagian atapnya, yang mana Rumah Joglo tidak memiliki atap pelana layaknya lipatan kebaya. Melainkan memiliki atap dengan desain seperti perahu terbalik.
Meskipun rumah adat Betawi satu ini memiliki nama yang sama dengan rumah adat Jawa Tengah, akan tetapi keduanya tentu sangat jauh berbeda. Hal tersebut dapat dilihat dari asal kedua rumat adat. Juga pada rumah Joglo Betawi tidak memiliki tiang penyangga seperti halnya rumah adat Joglo Jawa Tengah.
Baca juga : Lebaran Betawi Momentum Silaturahim Warga Jakarta
Rumah ini memiliki tiga bagian rumah, yakni bagian depan, tengah dan juga belakang. Yang mana bagian ruang depan berfungsi untuk menerima tamu, kemudian untuk bagian tengah merupakan area pribadi keluarga sedangkan bagian belakang digunakan untuk dapur dan juga kamar mandi.
Rumah adat Betawi yang satu ini mempunyai nilai filosofi yang cukup erat dengan masyarakat sekitar. Hanya keluarga dengan status sosial tinggi saja yang memiliki rumah Joglo. Selain itu, pada zaman dahulu rumah Joglo hanya terletak di area perkotaan saja dan dianggap sebagai rumah yang memiliki unsur lengkap sebagai hunian tempat tinggal.
Rumah adat suatu daerah selalu memiliki desain dan ornamen yang beraneka ragam sebagai simbol kebudayaan setempat sekaligus memberikan daya tarik tersendiri bagi siapa saja yang melihatnya. Terlebih rumah adat di setiap daerah kini sudah jarang dijumpai karena perkembangan zaman serta pengaruh gaya hidup barat ke Indonesia.
Meski begitu, rumah adat Betawi tetap harus dilestarikan dan dijaga sebagai salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Jadi sangat sayang jika harus dilupakan begitu saja dan diganti sepenuhnya dengan rumah modern masa kini.
Rumah adat Jambi terkenal dengan rumah panggung, seperti halnya wilayah lain di daerah Sumatera. Akan tetapi, rumah panggung dari Jambi memiliki keunikan yang khas.
rumah adat Lampung yang terdiri dari beberapa jenis dengan fungsi yang beragam, baik untuk tempat tinggal hingga penyimpanan barang
rumah adat Sumatera Utara dengan ciri khas ukiran yang mengandung filosofi, keindahan luar biasa serta tata ruang yang unik
Rumah adat Jawa Timur merupakan salah satu warisan budaya yang perlu dilestarikan. Hal ini mengingat rumah tradisional mengandung banyak nilai filosofi dalam desainnya.
rumah adat Sulawesi Selatan yang mayoritas berbentuk panggung dengan keunikan ornamen dan filosofi di balik pembangunannya
Lebaran Betawi juga diramaikan dengan berbagai acara kebudayaan, seperti seni tari, orkestra Betawi, dan lukisan.
Legislator menilai RUU DKJ perlu memperluas kesempatan bagi suku betawi pimpim Jakarta
Tarian Nandak Ganjen, sebuah karya seni tradisional Betawi, menggambarkan fase pertumbuhan anak remaja menuju dewasa yang mengidamkan kebebasan.
KONSTELASI politik untuk perebutan kursi Gubernur DKI Jakarta mulai beriak. Nama politikus PDIP Prasetyo Edi Marsudi masuk radar bersama tokoh Betawi Dailami Firdaus dan Imam Besar FBR
Rangkaian kegiatan antara lain Seminar Revitalisasi Lenong, Pemutaran Film Di Balik Layar Pementasan Lenong dan diakhiri dengan puncak acara yaitu Pertunjukan Lenong.
PEMBAHASAN Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) didorong untuk ikut melibatkan daerah penyangga untuk sinkronisasi program strategis kawasan
Copyright @ 2024 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved