Headline

Dukungan Pusat Percepat Penanganan

Pemerintah daerah juga perlu menegaskan langkah antisipasi agar bencana banjir Sumbar tidak berulang.

Fokus

Nihil Bandara Internasional, Jateng Terancam Krisis Pelancong

Berdasarkan dua keputusan Menteri Perhubungan, dari semula terdapat 31 bandara internasional di Indonesia, kini jumlahnya menciut menjadi hanya 16.

Inovasi Energi Ramah Lingkungan Melalui Program Biogas di Desa Mundu Klaten

Abdillah M. Marzuqi
30/10/2023 12:00
Inovasi Energi Ramah Lingkungan Melalui Program Biogas di Desa Mundu Klaten
Program Biogas di Desa Mundu Klaten(Dok.Ist)

KLATEN bukan hanya dikenal sebagai sentra padi dan beras, tapi beberapa desa di Klaten dikenal sebagai sentra susu dan ternak sapi. Salah satu desa yang dikenal sebagai sentra sapi adalah Desa Mundu, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten. Di Desa Mundu rata-rata penduduknya berprofesi sebagai peternak sapi baik sapi indukan, sapi potong maupun sapi perah.

Sejak tahun 2013, Desa Mundu mulai merintis pemanfaatan kotoran sapi sebagai bahan baku energi alternatif biogas. Pengembangan biogas di Desa Mundu ini bermula dari pelatihan yang dilakukan Pabrik AQUA Klaten dan Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP). Tidak hanya memberikan materi cara pemanfaatan limbah ternak menjadi biogas, tetapi juga dilakukan pelatihan berbasis proyek untuk  warga dalam membuat digester biogas. Saat itu, ada tiga titik yang dikerjakan oleh warga setelah mendapat pelatihan dan dikerjakan selama 15 hari.

Ketua Kelompok Tani Ternak Margo Mulyo Desa Mundu, Teguh Sutikno menjelaskan bahwa program biogas ini menjadi menarik bagi warga karena pendekatannya yang tidak hanya memberikan materi tapi juga percontohan sekaligus pelatihan berbasis proyek. Sehingga, warga dapat melihat secara langsung dan berpartisipasi langsung dalam program berkelanjutan ini.

Baca juga: Inilah Kontribusi yang Dipetik dari Pemanfaatan PLTS 

“Dulu itu kan kita memang diarahkan dan dulu kan kita belum banyak yang berminat gitu, dan kita memang belum tau biogas itu apa. Setelah itu di sini dikasih pelatihan yang nggak cuma materi saja tapi ada percontohannya lalu kan satu menyala dengan baik, maka akhirnya banyak warga berminat,” jelas Teguh.

Pelatihan berbasis proyek dan percontohan program biogas yang dilakukan Aqua Klaten terbilang sukses. Selain membangun budaya penggunaan energi alternatif dan ramah lingkungan di Desa Mundu, program ini juga mencetak ahli-ahli baru pembuat digester dari kalangan warga. Salah satu warga yang dilatih pembuatan digester biogas adalah Pono.

Baca juga: Kementan Latih Petani CSA Membuat Bakteri Fotosintesis di Pinrang, Sulsel

Teguh memiliki latar belakang sebagai peternak sekaligus tukang. Setelah mengikuti program pengembangan biogas Aqua Klaten, Mas pono saat ini sudah menjadi ahli dalam pembuatan digester biogas. Bahkan, selain sudah banyak membangun digester biogas di desanya sendiri, ia sempat diterbangkan menuju Langkat Sumatera lantaran dipercaya oleh Kemendes untuk mengerjakan proyek pengembangan biogas di sana.

“Saya dikirim ke Langkat untuk mengerjakan proyek program pengembangan biogas dari Kemendes dulu,” sambung pria yang akrab disapa Pono.

Program biogas ini tidak hanya membuat masyarakat menjadi tenang karena tidak perlu membeli gas elpiji lagi sehingga terhindar dari kelangkaan tabung gas elpiji. Tapi, program itu juga sebagai solusi nyata atas permasalahan limbah hewan ternak milik warga yang selama ini menjadi masalah pencemaran lingkungan di Desa Mundu. Sebelumnya, masyarakat banyak yang kebingungan untuk membuang limbah kotoran ternak mereka. Tidak jarang limbah tersebut menumpuk karena sebelumnya hanya dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. Namun, semenjak adanya program biogas binaan dari Pabrik Aqua Klaten ini, masyarakat seakan mendapatkan solusi plus rezeki sekaligus. Hal ini karena, secara nilai ekonomi limbah kotoran hewan ternak tersebut meningkat.

“Ya digunakan untuk pupuk saja. Cuma kadang kan juga mengganggu lingkungan, bau juga terus mengalir kemana-mana, jadi mengganggu sekali. Setelah ada biogas ini semua sudah banyak yang menyadari harus bisa dimanfaatkan dengan baik,” jelas Teguh.

Selain sebagai pengganti gas elpiji untuk kebutuhan masak sehari-hari, biogas juga berguna untuk hal lain seperti energi alternatif pembangkit listrik. Masyarakat desa mundu sendiri saat ini sudah mulai melakukan uji coba dan pengembangan biogas sebagai energi alternatif. Meski demikian, uji coba ini masih memerlukan waktu untuk diterapkan secara regular seperti biogas untuk kompor. (RO-Z-7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya