Headline

Lapangan Kerja Kurang Bermutu

Pendapatan masyarakat, terutama kelompok menengah bawah, cenderung stagnan di tengah ancaman inflasi pangan yang masih membayangi.

Fokus

Layanan Prima di Fasilitas Bintang Lima

Polda Jambi berhasil menyulap kesan menegangkan di lingkungan kepolisian menjadi lebih humanis. Hasilnya, warga lebih nyaman dan tak segan datang untuk memperoleh layanan.

Pakaian Adat Jawa Tengah Pria dan Wanita

Joan Imanuella Hanna Pangemanan
09/8/2023 11:15
Pakaian Adat Jawa Tengah Pria dan Wanita
Tari Bedaya Ketawang, sebuah tarian wajib yang hanya dikeluarkan setiap peringatan naik tahta raja penerus dinasti Mataram Islam.(MI/Widjajadi)

BAJU adat Jawa Tengah dapat mencakup berbagai macam gaya dan bentuk tergantung pada daerahnya. Namun, ada beberapa jenis baju adat yang umum diidentifikasi dengan Jawa Tengah. Salah satu yang terkenal adalah batik. 

Batik juga telah diakui sebagai salah satu elemen kunci dalam warisan budaya Indonesia. Pada 2 Oktober 2009, UNESCO mengumumkan bahwa batik Indonesia telah diakui sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity. Sebagai bagian dari pengakuan ini, UNESCO menekankan perlunya Indonesia menjaga dan melestarikan warisannya.

Berikut adalah baju adat Jawa Tengah beserta penjelasan singkatnya.

1. Kebaya

Baca juga : Nama-nama Jenis Pakaian Adat Bali

Seiring dengan keberagaman budayanya, Indonesia juga memiliki beragam pakaian tradisional yang berbeda, salah satunya adalah kebaya. 

Dahulunya, kebaya hanya digunakan oleh kalangan bangsawan, keluarga terpandang, atau dalam acara-acara mewah dan berkelas. Namun, seiring perubahan zaman, kebaya kini juga digunakan dalam keseharian oleh banyak orang. 

Kebaya memiliki akar budaya dari Jawa dan Bali, dengan corak yang khas. Namun, melalui pengaruh berbagai budaya dan daerah, kebaya telah menyebar luas dan memiliki variasi pandangan serta ciri khas di setiap tempat. 

Baca juga : Nama Pakaian Adat dari 34 Provinsi di Indonesia

Umumnya, kebaya terbuat dari kain tipis seperti sutra, katun tipis, atau nilon tembus pandang yang dihiasi dengan brokat dan sulaman.

2. Jawi Jangkep

Jawi Jangkep adalah pakaian adat Jawa Tengah yang sering dikenal di kalangan masyarakat. Pakaian ini merupakan busana yang umumnya dikenakan dalam upacara pernikahan tradisional di Jawa Tengah. 

Baca juga : Pesona 1000 Baju Milik Nagari Padang Magek, Nuansa Wisata Budaya di Tanah Datar

Pria adalah yang mengenakan pakaian ini dalam upacara adat resmi. Jawi Jangkep terdiri dari baju beskap dengan motif bunga atau polos di bagian tengahnya. 

Dengan perkembangan zaman, pakaian adat ini menjadi simbol identitas Jawa Tengah dalam berbagai acara resmi. Bagian bawahan biasanya menggunakan kain jarik panjang yang dililitkan dari pinggang hingga kaki, sementara keris diselipkan di belakang sebagai simbol menolak energi negatif. 

Pakaian ini dilengkapi dengan blangkon sebagai penutup kepala dan sandal selop.

Baca juga : Penurunan Angka Kemiskinan di Kendal Diapresiasi

3. Basahan

Basahan adalah pakaian adat Jawa Tengah yang digunakan dalam upacara pernikahan adat Jawa. Asalnya adalah warisan dari kebudayaan Mataram. 

Berbeda dari pakaian adat lainnya, Basahan tidak melibatkan luaran dengan riasan Paes Ageng Kanigaran. 

Baca juga : Melalui TikTok, Sarung Batik Paduka Tembus Pasar di Sejumlah Daerah

Dikenal juga dengan nama Dodot, pakaian tradisional ini merupakan kain kemben panjang yang biasanya dikenakan oleh kedua mempelai. 

Pada masa lalu, pakaian ini hanya boleh dikenakan di lingkungan kerabat Keraton, tetapi sekarang dapat dipakai secara umum untuk menunjukkan identitas Jawa Tengah.

4. Batik Jawa

Baca juga : KPU Pekalongan Hentikan Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilu di Kecamatan

Batik adalah kain yang tradisionalnya dihasilkan melalui teknik pewarnaan manual dengan lilin untuk membentuk pola. Ini juga merupakan bagian penting dari pakaian adat Jawa Tengah. 

Perempuan Jawa Tengah sering memakai kain batik sebagai pembungkus kemben atau outer tubuh. Kain batik bisa diatur di pinggul dengan lipatan khas bernama Wiron, dan dipadankan dengan baju kebaya. 

Pada pria, kain batik bisa dijahit menjadi sarung atau dililitkan di pinggul. Kini, batik juga dijadikan kemeja kontemporer untuk pria.

Baca juga : Cuaca Ekstrem, Bencana Hidrometeorologi Ancam Jawa Tengah

5. Surjan

Surjan adalah pakaian adat Jawa Tengah yang memiliki motif lurik. Biasanya dipakai oleh pria dalam acara adat atau kebudayaan tertentu, terutama di Yogyakarta. 

Motif dasar Surjan adalah lurik, meskipun ada juga yang bermotif kembang-kembang. Surjan ini memiliki asal usul dalam ajaran Kejawen yang mengandung filosofi Jawa. Pakaian ini mencerminkan kesederhanaan dan status sosial pemakainya.

Baca juga : Harga Cabai Merah Tembus Rp100 Ribu Per Kg. Naik Rp40 Ribu!

6. Blangkon

Blangkon adalah hiasan kepala tradisional yang terbuat dari kain batik, dikenakan oleh pria Jawa. 

Blangkon dikenal sebagai ciri khas budaya Jawa dan memiliki beberapa jenis tergantung dari asalnya, seperti Yogyakarta, Surakarta, Kedu, dan Banyumas. 

Baca juga : Grand Arkenso Hotel Semarang dan Yonif Raider 400/BR Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Demak

Setiap jenis Blangkon memiliki bentuk dan ciri khasnya sendiri. Blangkon merupakan perpaduan simbolisme Islam dan Hindu dalam budaya Jawa.

7. Jarik

Jarik adalah kain batik serbaguna yang dikenal sebagai ciri khas kain Jawa. Jarik digunakan dalam berbagai acara dan memiliki banyak fungsi, termasuk sebagai pakaian, gendongan bayi, alas tidur bayi, pakaian formal, dan lainnya. 

Baca juga : 4 TPS di Boyolali Lakukan Pencoblosan Ulang Pemilu 2024

Motif dan penggunaan Jarik bisa mencerminkan status pemakainya. Jarik bisa dipadukan dengan kebaya atau beskap.

8. Stagen Kebaya

Stagen adalah gulungan kain yang digunakan oleh pria dan wanita dalam upacara penting atau pernikahan Jawa. Stagen membantu menonjolkan bentuk tubuh wanita dan menjaga posisi batik saat pemakainya bergerak. Stagen biasanya disesuaikan dengan warna kebaya yang dikenakan.

Baca juga : Kemenag, Baznas dan LAZ Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Jawa Tengah

9. Beskap

Beskap adalah pakaian adat pria Jawa Tengah yang dapat berupa Beskap gaya Yogya, Beskap gaya Solo, atau Beskap Landung. 

Beskap sering dikenakan dalam acara resmi dan memiliki tekstur mirip jas dengan perbedaan ukuran potongan pada bagian depan untuk menyesuaikan aksesori seperti keris.

Baca juga : Didukung Baznas dan LAZ, Kemenag Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir di Jateng

10. Keris Jawa

Keris adalah aksesoris utama dalam pakaian adat Jawa Tengah, terutama bagi pria. Keris diletakkan di belakang pakaian sebagai hiasan, biasanya terbuat dari kayu yang diukir menyerupai keris sungguhan.

11. Kanigaran

Baca juga : Harga Beras Bertahan Tinggi, Penggilingan Minim Untung

Pakaian adat Jawa Tengah ini dikenakan oleh para raja di Jawa pada masa lampau, dan kini digunakan dalam upacara pernikahan tradisional. Kanigaran memiliki ciri khas berupa singkok di kepala pria, atasan dari kain beludru berwarna gelap, dan bawahan Dodotan yang lebih berwarna.

14. Batik Jawa Tengah

Batik Jawa Tengah memiliki berbagai motif yang umumnya dikenakan oleh masyarakat. Solo terkenal sebagai pusat batik pertama di Indonesia. Berbagai motif seperti Truntum, Sido Wirasat, Cakar Ayam, Parangkusumo, dan lainnya memiliki filosofi dan makna berbeda.

Baca juga : Harga Beras Naik Terus tiap Minggu, Warga Sidoarjo Menjerit

13. Kemben

Kemben adalah bagian pakaian adat Jawa Tengah untuk perempuan, yang digunakan untuk menutupi dada dengan cara melilitkannya dari dada hingga pinggul. Kemben sering memperlihatkan status pemakainya melalui motif pola dan dapat dipadukan dengan pakaian lainnya. (Z-1)

Baca juga : Rudy Nilai PDIP Kalah di Solo karena Bansos dan Politik Uang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya