Nikmati LIVE report dan berita dari berbagai kota, rasakan menjadi Indonesia dengan TribunX
Tribun Sport

Olimpiade 2012

Simon Santoso Kalah Segalanya dari Chong Wei

Simon Santoso dikalahkan pebulutangkis Malaysia, Lee Chong Wei

Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Simon Santoso Kalah Segalanya dari Chong Wei
zimbio
Simon Santoso (kiri) dihibur Lee Chong Wei (kanan) usai kalah 

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Harapan Indonesia untuk meraih medali emas di bulutangkis tunggal putra Olimpiade London 2012 akhirnya kandas setelah di babak perdelapan final, Simon Santoso dikalahkan pebulutangkis Malaysia, Lee Chong Wei di Wembley Arena, Rabu (1/8/2012).

Simon Santoso tumbang dua set langsung, 12-21 dan 8-21. Lee Chong Wei terlalu tangguh untuk Simon. Mantan peringkat satu dunia tersebut hanya membutuhkan 17 menit untuk mengunci set pertama.

Di babak kedua, Simon tidak mampu mengimbangi permainan Lee Chong Wei sehingga kembali kandas dalam 17 menit. Total, Lee Chong Wei hanya membutuhkan 34 menit untuk mengandaskan perlawan Simon.

Kegagalan Simon mengalahkan Lee Chong Wei semakin pedih karena rekor pertandingannya melawan andalan pertama Malaysia tersebut semakin buruk. Dari 9 pertemuan, Simon baru menang sekali, dan sisanya dimenangkan Lee.

Di pertandingan lain sebelumnya, andalan tunggal putra Indonesia lainnya, Taufik Hidayat, dipaksa mengakui keunggulan peringkat pertama dunia, Lin Dan dengan dua set langsung, 9-21 dan 12-21.

Simon Santoso menyusul kegagalan Taufik Hidayat yang di pertandingan sebelumnya kandas dari juara Olimpiade Beijing 2008 dan peringkat satu dunia, Lin Dan. Taufik kalah dua set langsung, 9-21 dan 12-21.

Kegagalan Simon dan Taufik juga memperburuk catatan emas di nomor tunggal putra Indonesia. Sejak bulutangkis dipertandingkan pertama kali di Olimpiade di Barcelona 1992, Indonesia baru dua kali meraih emas.

BERITA TERKAIT

Legenda bulutangkis, Alan Budikusuma, mencatatkan namanya sebagai penyumbang emas pertama di nomor ini setelah mengandaskan pebulutangkis Indonesia lainnya, Ardy B. Wiranata di partai puncak.

Prestasi tersebut gagal diulangi di Atlanta 1996. Indonesia nyaris kembali meraih emas di Sydney 2000 andaikan Hendrawan mampu mengandaskan Ji Xinpeng asal Cina di partai puncak.

Taufik Hidayat kemudian menghadirkan kembali medali emas di Athena 2004 setelah menang atas pebulutangkis Korea Selatan, Shon Seung-Mo. Tunggal putra lainnya, Sonny Dwi Kuncoro pun meraih perunggu.

Kegagalan di London 2012 melanjutkan kegagalan di Beijing empat tahun lalu. Indonesia kembali tanpa medali di nomor tunggal putra. Prestasi ini sungguh ironis karena nomor tunggal putra adalah tumpuan Indonesia mendulang emas di Olimpiade London 2012.

Baca juga:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas