Mohon lengkapi data di bawah ini sebelum melanjutkan.

tips
Vertikultur
Admin
11 Juli 2018
105 kali dilihat
facebook twitter whatsapp
artikel
Vertikultur.

Bercocok tanam saat ini tidak hanya bisa dilakukan di sawah atau pun ladang. Namun, juga bisa dilakukan di perkotaan walaupun tanah yang dimiliki tidak terlalu luas. Menanam dilahan terbatas bisa dilakukan secara vertikultur. Vertikultur adalah bercocok tanam yang dilakukan secara bertingkat baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan.

Manfaat dari menanam secara vertikultur diantaranya sebagai penghijauan di daerah perkotaan, mengoptimalkan bidang dan ruang secara vertikal, mudah dalam perawatan, menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan, dapat dipindahkan, menambah keindahan ruangan dan jika ditanami sayur dapat dimasak sendiri sehingga menghemat pengeluaran. 

Bertanam secara vertikultur dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan rumah tangga bekas seperti kaleng atau botol. Selain itu juga dapat menggunakan bagian rumah seperti pagar, tembok, tiang rumah, kerangka atap teras dan bagian rumah lainnya.

Kekurangan dari sistem vertikultur ini adalah dalam memindahkan tanaman harus hati-hati karena bisa rusak atau patah, terutama apabila sedang berbuah atau berbunga bisa rontok. Selain itu jika vertikultur dilakukan di ruangan tertutup (rumah kaca) akan membutuhkan pemberian pupuk dan penyiraman yang secara kontinyu. Pembuatan rumah kaca juga memerlukan modal awal yang besar.

Untuk memulai kegiatan vertikultur ini langkah yang pertama adalah memilih model vertikultur yang sesuai dengan keinginan anda. Model vertikultur ini ada beberapa macam, diantaranya yaitu persegi panjang atau segitiga yang dibentuk mirip anak tangga, rak atau undak-undakan. Bahan yang digunakan dapat berupa bambu, pipa paralon, kaleng bekas, karung beras dan lainnya.

Selanjutnya memilih jenis tanaman yang akan ditanam, bisa berupa sayuran atau tanaman hias. Tanaman yang dipilih harus disesuaikan antara besar tajuk utama, kebutuhan sinar matahari dan wadah yang akan digunakan untuk menanam. Setelah anda menanam, hal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah perawatan tanaman. Perawatan tanaman secara vertikultur hampir sama dengan perawatan tanaman biasa yaitu penyiraman, penyiangan gulma, pemupukan dan penanganan hama dan penyakit.

Penyiraman dilakukan minimal sehari sekali atau disesuaikan dengan kondisi media tanam. Selain itu gunakan air yang bersih dan tidak tercemar bahan kimia. Sedangkan penyiangan gulma dilakukan satu atau dua minggu sekali. Penyiangan biasanya dibarengi dengan pembumbunan atau penggemburan tanah. 

Pemupukan dilakukan secara berkala yaitu sekitar 10-12 hari dengan menaburkan satu genggam pupuk kandang atau kompos ke media tanam. Pemberian pupuk kandang atau kompos juga bisa dilakukan dengan melarutkan pupuk dalam air dengan ukuran satu genggam dilarutkan dalam satu atau dua gelas air (400-500 ml) dan diamkan selama satu atau dua malam. Selanjutnya siramkan pupuk pada tanaman.

Hama dan penyakit tanaman bisa ditangani dengan mengambil secara manual atau bisa juga menggunakan pestisida nabati maupun pestisida kimia. Namun sebenarnya kondisi tanaman yang sehat akan membuat tanaman tahan terhadap hama dan penyakit yang menyerang. Caranya dengan menjaga unsur hara tanaman jangan sampai kelebihan dan kekurangan.
Selamat mencoba.
(AR)

Sumber :
Safira, E. U. 2011. Jurus Sukses Bertanam 20 Sayuran di Pekarangan Rumah. Cable Book. Klaten.
https://www.pertanianku.com/inilah-kelebihan-dan-kekurangan-veltikultur/
http://agroteknologi.web.id/sains/keunggulan-dan-kekurangan-budidaya-teknik-vertikultur/
Foto :
https://i2.wp.com/wismakreatif.web.id/wp-content/uploads/blogger/-V0-KPKOYlE4/VGTnIu9wqpI/AAAAAAAACds/YVa82NA0UWQ/s320/bambu.png?zoom=2&resize=320%2C240
 

0 Komentar
?
TAGS
Bagikan:
facebook twitter whatsapp
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Lihat lebih banyak
Lentera DESA

Lentera DESA adalah platform edukasi dan pelatihan online di bidang agrokompleks (pertanian, perikanan, dan peternakan). Lentera DESA menyediakan ruang Diskusi untuk saling bertukar informasi dan menjalin relasi. Lentera DESA dikelola oleh Unit Sistem Informasi dan Media Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada


Copyright © 2021 | Lentera DESA
Beranda
Artikel dan Video
Informasi
Kontak