Harga Pisang Lampung Sulit Naik

id pisang

Harga Pisang Lampung Sulit Naik

Buah Pisang hasil panen petani Lampung sedang diangkut kendaraan niaga menuju Pulau Jawa. (Foto ANTARA/M.Tohamaksun)

Bandarlampung (Antara Lampung) - Harga buah pisang pada beberapa desa di Kabupaten Lampung Tengah Provinsi Lampung bertahan rendah sejak Agustus lalu hingga kini akibat kurangnya pembeli komoditas tersebut.
        
Sejumlah petani penghasil buah pisang di Desa Kotabatu, Kecamatan Pubian, Kabupaten Lampung Tengah, di Kotabatu, Minggu mengatakan, harga bebagai jenis pisang di desa yang berjarak sekitar 10 km dari Kota Bandarlampung itu bertahan sekitar Rp800/kg dari sebelumnya Rp1.200/kg.
        
"Harga buah pisang di sini sempat turun dan sampai sekarang masih bertahan rendah," kata Ny. Nuning, warga Desa Kotabatu.
        
Dia menjelasakan, Desa Kotabatu yang terletak di pinggiran dan jauh dari kota, termasuk salah satu peghasil buah pisang yang cukup besar di Kabupaten Lampung Tengah.
        
Berbagai jenis pisang yuang banyak dihasilkan petani setempat seperti pisang kepok, pisang janten, pisang muli, pisang raja, pisang tanduk, dan lainnya.
        
Menurut warga desa setempat, berkurangnya pembeli pisang yang masuk ke desa-desa itu juga disebabkan masih belum baiknya kondisi jalan desa yang biasa dilalui truk pengangkut buah pisang dan hasil bumi lainnya dari desa ke kota.
        
Hal itu terlihat jika musim hujan tiba, ada sejumlah truk pengangkut hasil bumi seperti pisang, coklat, karet, padi/gabah, dan buah kelapa sawit yang terjebak di kamecatan jalan tanah yang becek dan berlubang di tanjakan atau turunan.
        
Buah pisang yang dihasilkan para petani di Lampung Tengah itu selaan banyak yang dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pisang bagi waga kota di Bandarlampung, juga banyak yang dipasarkan ke luar daerah Lampung terutama ke Pulau Jawa seperti ke Banten, Jakarta, dan Bogor.
        
Pada hari-hari biasa, aneka sayuran dan buah-buahan asal Lampung banyak yang mengalir ke berbagai daerah di Pulau Jawa, antara lain ke Jakarta, Banten, Bogor, dan Bekasi, dan sekitarnya.
        
Buah-buahan, termasuk buah kelapa sebagai bumbu pelengkap sayur, banyak berasal dari Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran, Pringsewu, Tanggamus, Lampung Tengah, dan Kabupaten Lampung Timur.
        
Sedangkan sayur-sayuran banyak didatangkan dari daerah Talangpadang, Gisting, dan Kotaagung Kabupaten Tanggamus, serta daerah Sumbejaya dan Liwa, Kabupaten Lampung Barat.
        
Berbagai jenis komoditas sayuran dan buah-buahan asal Lampung itu selain banyak dikirim untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Pulaua Jawa, juga ke beberapa daerah di Sumatera, seperti Bengkulu dan Sumatera Selatan (Susmel), di samping untuk memenuni kebutuhan masyarakat Provinsi Lampung sendiri.