Agama Yunani Kuno dan Kisah Para Dewa dan Dewi

Adi Bramasto
Sesdilu 67
Konten dari Pengguna
6 September 2020 15:47 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adi Bramasto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketika kita mendengar tentang Yunani, salah satu asosiasi pertama dipikiran kita adalah para Dewa dan Dewi Yunani kuno dan tentu saja, Hercules, manusia setengah Dewa yang terkenal di seantero jagat. Walaupun demikian, terdapat banyak hal yang mungkin belum anda ketahui mengenai Agama dan Sistem Kepercayaan Yunani Kuno, seperti jumlah Dewa dan Dewi Yunani dan pembagian tugas di antara mereka, orang tua para Dewa-Dewi Yunani, kisah Dewi Athena yang dilahirkan dari kepala Zeus langsung sebagai orang dewasa lengkap dengan baju zirah, Gunung Olympus, tempat tinggal para Dewa, ataupun nama planet-planet di sistem tata surya kita yang terinspirasi dari para Dewa dan Dewi tersebut.
ADVERTISEMENT

Agama di Yunani Modern

Gereja Orthodox Yunani Holy Apostles yang dibangun pada Abad ke-10 di Athena (Jebulon: Wikimedia Commons)
Beberapa orang mungkin mengira bahwa sampai saat ini, masyarakat di Yunani masih memuja Dewa dan Dewi dari Gunung Olympus. Walaupun demikian, pada saat ini, sebagian besar masyarakat Yunani atau sekitar 90% beragama Kristen Orthodoks Yunani, sekitar 4% tanpa afiliasi keagamaan, 3% Kristen lainnya, 2% Islam, dan 1% lain-lain.

Agama Yunani Kuno

Lukisan 12 Dewa-Dewi Olympus oleh Nicolas-André Monsiau, 1837 (Briseis: Wikimedia Commons)
Masyarakat Yunani kuno mempercayai Dewa dan Dewi dengan jumlah yang sangat banyak dan tidak dapat diidentifikasi dengan tepat. Meskipun demikian, sebagian besar dari mereka mempercayai 12 Dewa-Dewi utama dari Gunung Olympus. Karena dari itu, kepercayaan Yunani kuno juga sering kali disebut sebagai "Dodekatheisme" yang dalam Bahasa Yunani berarti (kepercayaan pada) 12 Dewa. Kumpulan Dewa-Dewi ini juga sering kali disebut dengan nama "Pantheon Yunani". Dewa dan Dewi Yunani juga dikenal di Kekaisaran Romawi dengan nama-nama yang berbeda, walaupun tidak terdapat persetujuan mengenai proses adopsi mitologi dan sistem kepercayaan Yunani Kuno di Romawi.
ADVERTISEMENT

Gunung Olympus: Tempat Tinggal Para Dewa

Gunung Olympus adalah gunung tertinggi di Yunani dan dengan demikian dipercayai sebagai tempat tinggal para Dewa di puncaknya yang tertutup awan. Walaupun demikian, Gunung tersebut tidak terlalu tinggi dibandingkan gunung-gunung yang ada di Indonesia. Sebagai perbandingan, puncak tertinggi gunung Olympus yang bernama Mytikas memiliki ketinggian 2.917 meter, sedangkan puncak gunung tertinggi di Indonesia yaitu Puncak Jaya di Gunung Jayawijaya memiliki ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut.
Pemandangan Gunung Olympus dari Kota Lichoro di Kaki Gunung (Salonica84: Wikimedia Commons)
Gunung Olympus terletak di perbatasan antara daerah Thessaly dan Macedonia, sekitar 80 kilometer dari kota terbesar kedua di Yunani yaitu Thessaloniki. Gunung Olympus mendapatkan status sebagai taman nasional pertama di Yunani pada tahun 1938.

12 Dewa-Dewi Utama Yunani

Walaupun kepercayaan Yunani kuno meliputi Dewa-Dewi yang tak terhitung jumlahnya, terdapat 12 Dewa dan Dewi utama yang dikenal oleh hampir seluruh masyarakat Yunani kuno yang dianggap sebagai Dewa-Dewi utama dengan kekuatan tertinggi. Masing-masing dari para Dewa-Dewi utama tersebut memiliki tugas tertentu, seringkali lebih dari satu, dan beberapa tugas yang sama atau mirip dimiliki oleh lebih dari satu Dewa-Dewi. Selain itu, mereka juga memiliki simbol-simbol khusus yang sering terpampang di kuil pemujaan mereka maupun di lambang negara-kota yang menganggap mereka sebagai pelindung. Ke-12 Dewa-Dewi Pantheon Yunani adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Zeus (Nama Romawi: Jupiter)
Patung Zeus di Parc Asterix (Trifonneke: Wikimedia Commons)
Raja para Dewa dan penguasa Gunung Olympus. Zeus adalah Dewa langit, petir, halilintar, hukum, ketertiban dan keadilan. Zeus merupakan anak termuda dari Titan Cronus dan Rhea. Dalam mitologi Yunani, Titan adalah makhluk yang lebih tua dari para Dewa-Dewi Olympus dan beberapa dari mereka merupakan orang tua dari ke-12 Dewa utama. Para Titan menguasai dunia sebelum Dewa-Dewi Olympus dan mereka dilahirkan dari 2 kekuatan alam primordial yaitu Uranus (langit) dan Gaia (bumi). Beberapa simbol Zeus adalah halilintar, elang, pohon ek, lembu, dan tongkat raja.
Nama Romawi dari Zeus menginspirasi penamaan planet Jupiter, karena Zeus adalah raja para Dewa yang melambangkan kebesaran dan Jupiter adalah planet terbesar di sistem tata surya kita Bimasakti.
Patung Perunggu Hercules dari Zaman Romawi Kuno pada Abad ke-2 (Wikimedia Commons)
Dari hasil hubungannya dengan seorang manusia dari daerah Thebes di Yunani bermana Alcmene, Zeus memiliki anak laki-laki yang dikenal dengan nama Herakles (atau Hercules dalam Bahasa Latin Romawi). Hercules terkenal memiliki kekuatan yang luar biasa karena statusnya sebagai manusia setengah dewa.
ADVERTISEMENT

Hera (Nama Romawi: Juno)

Patung Hera, Replika Romawi yang dibuat pada Abad Ke-2 dari Patung Asli Yunani (Wikimedia Commons)
Ratu para Dewa dan Dewi perkawinan, perempuan, persalinan, serta keluarga. Hera merupakan anak perempuan termuda dari Cronus dan Rhea, saudara perempuan dan juga istri dari Zeus, walaupun Zeus terkenal memiliki hubungan dengan banyak pihak lainnya. Simbol Hera adalah merak, elang malam, dan sapi betina. Hera terkenal sangat membenci Heracles sebagai anak dari hubungan Zeus dengan wanita lain dan melakukan berbagai upaya untuk mempersulit kehidupan Heracles.

Poseidon (Nama Romawi: Neptunus)

Patung Poseidon di Kopenhagen, 2005 (Wikimedia Commons)
Dewa lautan, air, badai, gempa bumi dan kuda. Poseidon merupakan anak tengah dari para Titan Cronus dan Rhea, dan merupakan saudara laki-laki Zeus dan Hades. Simbol Poseidon adalah kuda, lembu, lumba-lumba, dan trisula. Planet Neptunus mendapatkan namanya dari nama Romawi Poseidon karena warna biru planet tersebut yang melambangkan laut.
ADVERTISEMENT

Demeter (Nama Romawi: Ceres)

Patung Romawi Demeter dengan Kepala Hasil Restorasi Modern (Marie-Lan Nguyen: Wikimedia Commons)
Dewi panen, kesuburan, pertanian, alam dan musim. Anak perempuan tengah dari Titan Cronus dan Rhea. Simbol Demeter adalah opium, gandum, kornukopia (keranjang berbentuk tanduk yang berisi makanan yang berlimpah), dan babi.

Athena (Nama Romawi: Minerva)

Patung Athena yang ditemukan di Varvakeion, dibuat pada Abad ke 3 (Wikimedia Commons)
Dewi kebijaksanaan, kerajinan tangan, dan peperangan. Athena merupakan putri dari Zeus yang dilahirkan dari kepala ayahnya sebagai orang dewasa dengan baju zirah lengkap. Simbol Athena adalah burung hantu dan pohon zaitun. Ibu Kota Yunani mendapatkan namanya dari Dewi Athena yang dianggap sebagai pelindung kota tersebut.
Apollo
Patung Apollo dari Belvedere (Livioandronico2013: Wikimedia Commons)
Dewa cahaya, matahari, ramalan, filsafat, panahan, kebenaran, inspirasi, puisi, musik, seni, ketampanan, obat dan penyembuhan, serta wabah. Apollo adalah anak dari Zeus dan Leto dan saudara kembar dari Artemis. Simbol Apollo adalah matahari, busur dan panah, harpa, angsa, dan tikus.
ADVERTISEMENT

Artemis (Nama Romawi: Diana)

Patung Romawi "Diana dari Versailles", dibuat antara abad ke 1-2, ditemukan di Italia (Marie-Lan Nguyen: Wikimedia Commons)
Dewi perburuan, alam liar, keperawanan, bulan, panahan, kelahiran, perlindungan dan wabah. Artemis merupakan saudara kembar dari Apollo. Simbol dari Artemis adalah bulan, kuda, rusa, anjing liar, beruang betina, ular, pohon cemara, serta busur dan panah.

Ares (Nama Romawi: Mars)

Patung Ares di Museum Villa (Wikimedia Commons)
Ares adalah dewa perang yang merupakan anak dari Zeus dan Hera. Simbol dari Mars adalah babi hutan, ular, anjing, burung bangkai, tombak, dan perisai.
Planet Mars yang berwarna merah membuat planet tersebut dinamakan oleh nama Romawi Ares sebagai Dewa Perang yang melibatkan pertumpahan darah.

Aphrodite (Nama Romawi: Venus)

Patung Aphrodite dari Knidos (José Luiz Bernardes Ribeiro: Wikimedia Commons)
Dewi cinta, kesenangan, hasrat, prokreasi, kesuburan, dan kecantikan. Aphrodite merupakan anak dari Zeus dan Oceanid Dione. Para Oceanid dalam mitologi Yunani adalah anak dari Titan Oceanus dan Tethys dan biasanya digambarkan berbentuk manusia yang tinggal di dalam lautan. Simbol Aprhodite adalah burung dara, apel, lebah, angsa, dan mawar.
ADVERTISEMENT
Planet Venus merupakan objek paling terang kedua di langit malam yang terlihat dari bumi (setelah bulan) dan merupakan planet yang paling terang, dan dengan demikian planet tersebut mendapatkan namanya dari dewi kecantikan.
Hephaestus (Nama Romawi: Vulcan)
Patung Vulcan untuk Akademi Kerajaan Perancis, 1742 (Guillaume Coustou the Younger: Wikimedia Commons)
Dewa pandai besi, kerajinan tangan, penemuan, api, dan gunung berapi. Simbol Hephaestus adalah api, landasan besi, kapak, keledai, palu, tang, dan burung puyuh. Kata gunung berapi dalam Bahasa Inggris yaitu volcano berasal dari nama Romawi Hephaestus.
Hermes (Nama Romawi Mercurius)
Patung Romawi Merkurius dari Abad ke-2 Sebelum Masehi, Replika dari Patung Asli Yunani dari Abad ke-5 Sebelum Masehi (Marie-Lan Nguyen: Wikimedia Commons)
Hermes adalah pembawa pesan para dewa dan juga Dewa perjalanan, perdagangan, komunikasi, perbatasan, diplomasi, pencuri, permainan, dan pemandu arwah. Simbol hermes adalah caduceus (tongkat yang dililit oleh dua ular), sandal dan topi bersayap, serta kura-kura.
ADVERTISEMENT
Planet Merkurius adalah planet dengan kecepatan revolusi (perputaran) terhadap matahari yang paling tinggi, yaitu 88 hari. Karena itu, planet ini mendapatkan namanya dari Hermes, pembawa pesan para Dewa yang dapat berlari dengan kecepatan luar biasa. Tokoh komik terkenal the Flash juga mendapatkan inspirasi dari Hermes.
Dewa/Dewi Pantheon ke-12: Hestia atau Dionysus?
Terdapat perbedaan pendapat mengenai Dewa atau Dewi ke-dua belas dari Pantheon Yunani, di mana sebagian orang mempercayai bahwa Hestia (Nama Romawi: Vesta) menduduki tempat tersebut, dan sebagian lainnya mempercayai bahwa Dionysus (Nama Romawi: Bacchus) adalah Dewa yang lebih berhak duduk di tahta 12 Dewa Olympus.
Patung Hestia Guistiniani (Wikimedia Commons)
Hestia adalah Dewi tempat tinggal, perapian, dan keluarga. Hestia merupakan anak pertama dari Cronus dan Rhea, dan dengan demikian merupakan kakak perempuan dari beberapa Dewa Olympus lainnya, seperti Hades, Demeter, Poseidon, Hera dan juga Zeus.
Patung Dionysus dari Abad ke-2 dengan Lengan dan Kaki Hasil Restorasi, ditemukan di Italia (Wikimedia Commons)
Dionysus adalah dewa minuman anggur, tanaman anggur, kesuburan, festival, kesenangan, kegilaan, kebangkitan serta seni teater. Dionysus adalah anak dari Zeus dan seorang manusia yaitu Putri kerajaan Thebes yang bernama Semele. Simbol Dionysus adalah anggur, tanaman ivy, macan, panther, leopard, lumba-lumba, kambing, dan biji pinus.
ADVERTISEMENT
Dewa dan Dewi Yunani Kuno di Yunani Modern
Walaupun sebagian besar masyarakat Yunani tidak lagi mempercayai Dewa-Dewi Yunani Kuno, akan tetapi berbagai peninggalan Yunani Kuno dalam berbagai bentuk, terutama kuil pemujaan mereka masih terawat dan dapat ditemui di berbagai penjuru Yunani.
Parthenon, Kuil Pemujaan Dewi Athena yang dibangun pada tahun 447 Sebelum Masehi di Kota Athena, Yunani (Mountain: Wikimedia Commons)
Selain itu, sebagai bentuk dari ekspresi budaya dan identitas mereka, patung-patung modern dari Dewa dan Dewi Yunani kuno juga terus dibuat dan dipasang di berbagai tempat publik. Simbol-simbol Dewa dan Dewi Yunani kuno juga digunakan oleh berbagai macam instansi, seperti wajah Dewi Athena untuk beberapa logo Universitas Athena dan Hermes sebagai simbol Kamar Dagang Athena (karena Hermes juga merupakan Dewa perdagangan).
Patung Dewi Athena dan Dewa Apollo di Akademi Athena yang Dibangun dengan Gaya Neoklasik pada tahun 1885 (A. Savin: Wikimedia Commons)
Selain sebagai simbol identitas, saat ini juga terdapat sejumlah orang di Yunani yang mempercayai sistem kepercayaan atau agama yang memuja Pantheon Yunani. Pergerakan di masyarakat Yunani untuk membangkitkan kembali agama Yunani kuno ini dimulai pada awal abad ke-18 di Eropa dan mendapatkan beberapa momentum besar di Yunani pada abad ke-20.
ADVERTISEMENT
Pada Bulan Mei 2006, Pengadilan Athena memberikan pengakuan untuk pemujaan atas Pantheon Yunani. Setelahnya, pada tanggal 22 Januari 2007, sebuah kelompok Hellenisme (penganut kepercayaan Yunani Kuno) Ellinais mengadakan sebuah upacara keagamaan di kuil Olympian Zeus di Athena.
Pada tahun 2017, Pemerintah Yunani pada akhirnya secara resmi mengakui Agama Etnis Yunani atau "Hellenisme" di Yunani, dan penganut agama tersebut diperbolehkan untuk melakukan ibadah di seluruh wilayah Yunani. Keputusan ini merupakan keputusan bersejarah karena sebelumnya selama 1600 tahun agama Yunani kuno tidak dipraktikkan setelah adanya larangan dari Kaisar Theodosius I, Kaisar Romawi yang juga menguasai wilayah Yunani pada tahun 379-395 Masehi.
Untuk melihat sendiri peninggalan dari Dewa dan Dewi Yunani kuno, silakan kunjungi Yunani setelah negara tersebut kembali membuka pintunya untuk wisatawan Indonesia setelah wabah Covid-19 berakhir.
ADVERTISEMENT