Si Tua Menjadi Idaman Kaum Remaja

MAHESA VIDYA PRATAMA
Mahasiswa aktif Institut Teknologi Telkom
Konten dari Pengguna
24 Juni 2021 16:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari MAHESA VIDYA PRATAMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Honda Cb 100 sumber Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Honda Cb 100 sumber Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siapa sih yang tidak kenal dengan motor legendaris Honda CB 100? Pada kali ini saya akan membahas sebuah motor legendaris dan populer di tahun 70an, siapa si yang enggak tau motor cb 100 itu, lo, yang dipake di film Dilan hehehe.
ADVERTISEMENT

Tentang Honda Cb 100

Motor ini diproduksi oleh pabrikan jepang yaitu Honda yang terkenal dengan lambang sayapnya. Pecinta Honda Cb 100 di Indonesia begitu banyak dari berbagai kalangan, dari generasi tua sampai dengan generasi muda. Maka dari itu Honda Cb 100 bisa di ategorikan motor yang tak termakan oleh waktu bahkan sampai saat ini masih banyak sekali anak remaja yang menggunakannya di Indonesia.
Kehadiran Honda Cb 100 diawali dengan Cb 100 K0, Honda Cb 100 K0 ini diproduksi pada tahun (1970-1971) dan langsung menarik perhatian masyarakat Indonesia dengan model yang gagah pada masanya, seri motor Honda Cb 100 ini memiliki mesin 1 silinder dengan teknologi 4 tak dan memiliki tenaga yang cukup besar pada masanya yaitu 110km/h. Tetapi kekurangan pada motor ini masih menggunakan Platina yang di mana sering terjadinya mogok di jalan, di balik kekurangan tersebut motor ini sudah memiliki 5 kecepatan pada transmisinya, lo.
ADVERTISEMENT
Mantap enggak tuh motor tua tapi tenaganya, enggak kalah sama motor muda hehehe.
Setelah kehadiran Honda Cb 100 generasi pertama laris di masyarakat Indonesia, Honda mengeluarkan generasi kedua yang sering di sebut Honda Cb 100 K1. Secara desain dan tampilannya tidak jauh berbeda dengan generasi sebelumnya hanya saja terdapat list chrome pada jok motor yang membuat terlihat lebih gagah. Untuk Spesifikasi tidak jauh berbeda dengan generasi sebelumnya.
Tidak sampai di situ Honda mengeluarkan motor yang diminati dan di buru di masa sekarang dan masa dulu yaitu Honda Cb 100 K2 atau Cb Gelatik, yang di produksi pada tahun (1971-1975). Dan yang paling diminati yaitu Cb 100 tahun 1973 original.
ADVERTISEMENT
Setelah Honda mengeluarkan Cb 100 K2 atau Cb Gelatik yang viral itu, Honda kembali mengeluarkan generasi keempatnya yaitu Honda Cb 100 K3 yang di produksi tahun (1976-1981). Pada generasi keempat ini memiliki perbedaan dalam desain tangki yaitu Aksen garis kuning hitam melengkung menjadi ciri khas dari Honda CB 100 ini.
Generasi selanjutnya yang juga sangat laris adalah Honda CB K5 yang merupakan generasi kelima dari Honda CB sebelumnya. CB K5 diproduksi selama 5 tahun dimulai pada 1981 sampai dengan 1985. Ciri khas CB K5 ini adalah desain tangki yang hanya dihiasi logo namun terkesan gagah dan elegan. Hingga kini motor ini menjadi incaran para kolektor maupun anak muda pecinta motor klasik.
Honda Cb 100, Sumber Pribadi
Berawal dari cita-cita yang ingin saya wujudkan yaitu mempunyai motor sendiri, akhirnya saya membeli motor Honda Cb 100 K5, tetapi saya membeli secara tidak utuh atau masih banyak yang rusak, maklum uang tabungan enggak cukup buat beli motor yang baru hehe. Akhirnya saya membenarkan sparepart yang rusak sembari mengumpulkan uang. Dan di sini saya mengganti mesin yang dulunya menggunakan platina menjadi menggunakan CDI, agar tidak kalah cepat dengan motor prodiksi terbaru saya meng-upgrade mesin saya dengan di porting dan satruk atau biasa disebut naik langkah, agar mendapatkan kompresi yang lebih padat pada mesin. Tidak hanya mesin yang saya upgrade, saya mengganti cat yang lama dengan cat yang baru atau biasa di sebut repaint agar keliatan bagus sedikit heheh.
ADVERTISEMENT
Tapi enaknya menggunakan motor tua yaitu banyak club motor yang sangat solid, saya merasakan itu pada saat saya touring dengan sesama pengendara motor Cb 100 di Pekalongan. Jadi gini ceritanya, saya berhenti untuk beristirahat di kota Pekalongan tiba-tiba saya disamperin oleh sesama pengguna motor Cb 100, ia berasal dari Jepara Jawa Tengah, karena kita memiliki tujuan yang berbeda tetapi satu jalan.
Akhirnya kami melanjutkan perjalanan bersama dan berpisah di kota Pemalang dan saya melanjutkan perjalanan untuk kembali ke kota kelahiran yaitu Purwokerto. Di awal saya mengenal motor Cb 100 dan di situlah saya mendapat saudara yang sangat solid.
Tips perawatan motor tua yaitu kita harus sering mengganti oli dan mengecek aki agar tidak terjadi kendala pada mesin dan kelistrikan motor. Ketika berpergian jauh, wajib mengecek semua keadaan mesin dan kendaraan dan sebaiknya membawa peralatan untuk jaga-jaga agar tidak terjadi trouble di perjalanan.
ADVERTISEMENT
Salam Satu Persaudaraan!