Momen Petugas Bantu Jemaah Haji Buta Melempar Jumrah di Mina

10 Juli 2022 5:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana lempar jumrah di Jembatan Jamarat Mina pada hari keenam haji pada 22 Juli 2021 atau 12 Zulhijah 1442 H. Foto: Kemenhaj Arab Saudi
zoom-in-whitePerbesar
Suasana lempar jumrah di Jembatan Jamarat Mina pada hari keenam haji pada 22 Juli 2021 atau 12 Zulhijah 1442 H. Foto: Kemenhaj Arab Saudi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lempar jumrah menjadi salah satu rangkaian haji yang dilakukan di Mina. Jemaah melakukan rajam atau melempar batu ke Jamarat Al-Aqaba (pilar besar).
ADVERTISEMENT
Prosesi lempar jumrah telah dimulai sejak Sabtu (9/7) subuh. Jemaah yang berdatangan membawa tujuh buah kerikil yang mereka kumpulkan saat bermalam di Muzdalifah sehari sebelumnya.
Dikutip dari Saudigazette, gerakan jemaah dalam melempar kerikil di Jamrat Al-Aqaba lancar, tertib, dan luwes di lantai Jembatan Jamarat raksasa itu. Ada satu momen yang turut terekam kamera saat prosesi lempar jumrah dilakukan.
Petugas keamanan di sekitar lokasi memberikan ruang bagi jemaah yang buta untuk melempar jumrah. Petugas menutup sedikit ruang di depan Jamarat, agar jemaah buta tersebut bisa leluasa melakukan rajam.
Adapun dalam prosesi lempar jumrah tersebut, sekitar 300 ribu jemaah melakukannya dalam satu jam. Sebagai antisipasi kerumunan, layanan keamanan, kesehatan, ambulans, kebersihan disiagakan di lokasi kompleks Jembatan Jamarat.
ADVERTISEMENT
Petugas keamanan terlihat mengatur pergerakan jemaah haji di pelataran Jembatan Jamarat dan pintu masuk dan keluarnya.
Adapun dari tenda-tenda bagi jemaah haji asal Indonesia di Mina, lokasi lempar jumrah cukup jauh. Untuk menuju tempat jamarat harus ditempuh dengan berjalan kaki sejauh 4 km, pulang pergi sekitar 8 km.
Proses lempar jumrah pada Sabtu (9/7) kemarin adalah jumrah aqabah. Jemaah harus 2 hari lagi lempar jumrah yaitu setiap hari melempar batu di tiga tiang (ula, wastha, aqabah).
Untuk mereka yang pulang cepat dari Mina disebut nafar awal. Sementara jemaah yang memilih 3 hari lagi untuk lempar jumrah disebut nafar tsani.
Infografik Skenario Pergerakan Jemaah saat Puncak Haji 2022. Foto: kumparan