Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Thailand Pakai Turbin Angin Buatan Tiongkok Dorong Transformasi Energi Hijau

Foto : Istimewa

Ilustrasi

A   A   A   Pengaturan Font

Thailand terus menggencarkan transisi energi hijau salah satunya melalui angin. Dalam implementasinya, turbin angin buatan perusahaan asal Tiongkok turut mendorong transformasi energi hijau di Thailand.

Turbin angin di Chaiyaphum, Thailand, menjadi bagian dari proyek pembangkit listrik tenaga angin yang dioperasikan dan dikelola oleh sebuah perusahaan Tiongkok.

Proyek tersebut sedang dikembangkan oleh EGCO, perusahaan energi baru skala besar di bawah Otoritas Pembangkit Listrik Thailand, dengan perusahaan Tiongkok Goldwind sebagai penyedia turbin angin dengan total kapasitas terpasang 80 MW.

Ladang angin Chaiyaphum Thailand menampung 32 turbin angin. Kini, produsen energi utama Thailand, EGCO tengah mempertimbangkan kerjasama lebih lanjut dengan Goldwind lantaran pemerintah Thailand telah mengusulkan untuk meningkatkan proporsi energi terbarukan dalam total konsumsi energi menjadi 30 persen pada tahun 2036 mendatang.

Di provinsi Chaiyaphum timur laut Thailand, sekitar 300 km dari Bangkok, beberapa turbin angin setinggi 120 meter menjulang di atas perbukitan yang indah sambil menyalurkan energi bersih ke jaringan lokal siang dan malam.

Sebagai salah satu daerah dengan sumber daya angin terkaya di Thailand, provinsi Chaiyaphum menawarkan kondisi yang bagus untuk investasi tenaga angin. Wilayah tersebut telah menarik beberapa pembuat turbin angin terkemuka dunia seperti Vestas, Siemens Gamesa dan GE.

Manajer layanan Goldwind Thailand Wang Chunsheng mengatakan, meski pangsa pasar lokal Goldwind kecil, perusahaan telah mendapatkan reputasi yang baik karena kualitas turbin angin yang disesuaikan.

"Dirancang khusus untuk kecepatan angin rendah dan menengah yang umum di Thailand, menara angin fleksibel kami meningkatkan pemanfaatan energi sambil memaksimalkan waktu operasi selama fluktuasi jaringan," kata Wang, dikutip dari Xinhua, Senin (24/10).

Wang menambahkan, sejak kincir angin mulai beroperasi pada tahun 2016, tidak ada satu pun insiden keselamatan yang terjadi, dan keandalan operasinya tinggi. Sekarang, tampaknya perusahaan memiliki kesempatan untuk memainkan peran yang lebih terhormat di Thailand, negara yang telah lama menghadapi tantangan peningkatan permintaan energi dan pasokan lokal yang tidak mencukupi.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top