6 Baju Adat Jawa Tengah, Makna dan Fungsinya

Tifani
Oleh Tifani
9 Agustus 2023, 08:01
Baju Adat Jawa Tengah
rimbakita.com
Ilustrasi, baju adat Jawa Tengah.

Pakaian adat atau baju adat adalah pakaian yang menjadi identitas suatu kelompok masyarakat tertentu. Baju adat juga digunakan untuk menunjukkan status sosial, perkawinan, atau agama.

Pakaian adat tradisional juga berfungsi sebagai simbol budaya, karakter penduduk daerah, keyakinan penduduk daerah, dan histori. Masing-masing daerah di Indonesia memiliki pakaian adat masing-masing, termasuk Jawa Tengah.

Baju Adat Jawa Tengah

Pakaian adat yang dimiliki suatu daerah biasanya tidak hanya satu jenis saja, namun memiliki beberapa ragam. Ragam baju adat Jawa Tengah memiliki perbedaan dari makna, filosofi serta ciri khas antara wilayah satu dengan yang lain.

Selain itu, terkadang nama pakaian adat Jawa Tengah untuk pria dan wanita juga memiliki nama tersendiri. Dikutip dari laman kemdikbud.go.id, berikut ragam baju adat Jawa Tengah dan makna di dalamnya.

1. Kebaya

Peragaan busana Istana Berkebaya
Peragaan busana Istana Berkebaya (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/nz.)

Baju adat Jawa Tengah yang pertama adalah kebaya. Kebaya dikenal di berbagai daerah sebagai sebutan untuk pakaian adat yang dikenakan oleh wanita. Pembedanya adalah gaya atau pakem yang digunakan. Kebaya khas Jawa Tengah tentu memiliki ciri khas tersendiri, terutama dengan bentuk blus sederhana berlengan panjang.

Hal ini membuat munculnya sedikit kesan misterius dari pemakainya. Adapun bahan yang digunakan kebaya khas Jawa Tengah adalah beludru atau kain sutera. Sementara, bagian dalam kebaya akan dilapisi kemben. Bagian bawah kebaya menggunakan jarik yang dililitkan di pinggang dengan dilapisi dengan kain stagen dan kain tapih pinjung.

Baju adat Jawa Tengah ini juga dilengkapi aksesori pada bagian atas berupa konde dan hiasan kepala, rangkaian bunga melati serta perhiasan seperti subang atau anting, kalung, gelang, cincin dan kipas.

Sementara, di bagian bawah biasanya akan menggunakan alas kaki berupa selop. Dalam penggunaannya, gaya kebaya juga biasanya akan disesuaikan dengan status sosial dari pemakainya.

2. Jawi Jangkep

TASYAKURAN KAESANG DAN ERINA DI PURA MANGKUNEGARAN
TASYAKURAN KAESANG DAN ERINA DI PURA MANGKUNEGARAN (Tim Media Pernikahan Kaesang Erina)

Jawi Jangkep adalah nama pakaian adat dari Jawa Tengah yang khusus dikenakan oleh pria. Busana Jawi Jangkep berupa beskap berwarna gelap dengan motif bunga keemasan di bagian tengahnya. Beskap tersebut memiliki kerah agak tinggi dan tidak memiliki lipatan. Bagian depan beskap lebih panjang dibandingkan bagian belakang.

Hal ini dimaksudkan apabila nantinya akan menyimpan keris. Peletakan keris di belakang memiliki makna agar manusia dapat menolak segala godaan, sementara keris merupakan simbol perlawanan.

Busana Jawi Jangkep juga menggunakan bawahan dikenakan kain jarik atau jarit yang dililitkan di pinggang. Busana Jawi Jangkep berwarna hitam digunakan untuk acara-acara resmi.

Sementara pakaian Jawi Jangkep Padintenan dengan warna selain hitam dan biasanya digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Sebagai aksesori terdapat penutup kepala berupa blangkon, yang bermakna bahwa bahwa pemakainya adalah laki-laki yang menutupi aib.

Selain itu digunakan pula alas kaki berupa selop, serta untaian bunga melati yang dikalungkan di bagian leher. Nama lain Jawi Jangkep adalah Piwulang Sinandhi yang diambil dari jumlah kancing yang terpasang di dalam beskap.

Piwulang Sinandhi bermakna agar pria Jawa Tengah selalu bertindak cermat dan penuh perhitungan dalam melakukan segala sesuatu. Sementara pasangan Jawi Jangkep yang digunakan wanita berupa kebaya lengkap dengan warna senada.

Dalam penggunaannya, busana Jawi Jangkep juga biasanya akan disesuaikan dengan status sosial dari pemakainya.

3. Beskap

MIDODARENI PERNIKAHAN KAESANG DAN ERINA
MIDODARENI PERNIKAHAN KAESANG DAN ERINA (Tim Media Pernikahan Kaesang Erina)

Serupa Jawi Jangkep, beskap adalah nama baju adat dari Jawa Tengah yang khusus dikenakan oleh pria. Sebenarnya beskap merupakan bagian dari busana Jawi Jangkep, namun kini kerap digunakan secara terpisah.

Ciri khas beskap adalah atasan polos yang sederhana dengan kerah lurus tanpa lipatan. Bagian depan lebih panjang dibandingkan bagian belakang yang dimaksudkan agar tidak mengganggu ketika menyimpan keris.

Sementara bawahan beskap biasanya menggunakan kain jarik yang dililitkan di pinggang. Di Jawa Tengah sendiri dikenal empat jenis beskap yaitu beskap gaya Jogja dengan pakem khas Keraton Yogyakarta, dan beskap gaya Solo yang dengan pakem khas Keraton Surakarta.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...