UPDATE Aktivitas Gunung Merapi Senin 20 Maret 2023 : Ada 7 Kali Guguran Lava Pijar ke Barat Daya

Gunung Merapi mengeluarkan 7 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,8 Km ke barat daya

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Twitter BPPTKG
ILUSTRASI : Terjadi awan panas GunungMerapi tanggal 14 Maret 2023 pukul 05.50 WIB, amplitudo 70 mm, durasi 160 detik, jarak luncur 2.000 m ke arah Kali Krasak. Angin bertiup ke tenggara. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi mengeluarkan 7 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,8 Km ke barat daya, Senin (20/3/2023).

Hal tersebut terlihat dalam pengamatan selama enam jam mulai 00.00-06.00 WIB oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso menjelaskan, secara meteorologi, cuaca mendung dan berawan.

Angin bertiup tenang ke arah timur. Suhu udara 18.2-19 °C, kelembaban udara 76-99.8 persen, dan tekanan udara 871.7-918 mmHg.

“Secara visual, gunung kabut 0-I hingga kabut 0-II. Asap kawah nihil,” jelasnya.

Gempa guguran terjadi sebanyak 38 kali dengan amplitudo 3-22 mm berdurasi 18,64-144,72 detik.

Hybrid/fase banyak terjadi sebanyak 3 kali dengan amplitudo 3 mm, S-P 0 detik berdurasi 5,44-6,68 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga,” jelasnya.

Potensi bahaya saat ini, kata dia, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.

Sektor itu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara, sektor meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat juga diimbau agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tukasnya. (ard)

 

Sumber: Tribun Jogja
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2024 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved