Apakah Semua Orang Yahudi Dukung Zionis Israel? Berikut Faktanya

Kucing Hitam copot bendera Israel
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Jabar - Bangsa Yahudi kerap dikaitkan dengan zionis Israel. Tak sedikit yang menilai semua bangsa Yahudi sudah tentu pro-zionis Israel. Apa betul demikian megenai pernyataan tersebut? Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Mellman Group kepada 2.500 orang Yahudi Amerika Serikat didapatkan bahwa lebih dari separuh responden mendefinisikan diri mereka sebagai pro-Israel.

Milisi Iran Gempur Haifa dengan Rudal , Kota Terbesar Ketiga Israel dalam Ancaman Serius!

Namun, sisanya mengaku kritis terhadap kebijakan Israel. Menurut survei, 80 persen orang Yahudi AS mengidentifikasi diri sebagai pro-Israel. Sementara 57 persen mengidentifikasi diri sebagai "pro Israel tapi juga kritis terhadap kebijakan Israel", seperti dikutip The Jerusalem Post, Kamis, 20 Juli 2023

Dalam survei itu, ada pemisahan pula antara mereka yang kritis terhadap "beberapa" kebijakan (28 persen) dan yang kritis terhadap "banyak" kebijakan (29 persen). Kurang dari seperempat (23 persen) adalah "pro Israel dan mendukung kebijakan pemerintah Israel saat ini." Dari survei itu, bisa ditarik kesimpulan bahwa meski banyak yang mendukung, namun tak semua kaum Yahudi pro "zionis" Israel.

Akhiri Masa Lajang, Virzha Indonesian Idol Nikahi Wanita Keturunan Arab

Beberapa orang asli Yahudi tercatat ada yang bersikap kritis dan skeptis terhadap zionis. Bila menarik jauh jauh ke belakang, setidaknya ada tiga kelompok anti-zionis besar di antara orang Yahudi, yakni kelompok religius Ortodoks, kelompok kiri anti-zionisme, dan kelompok humanis.

Charles Glass dalam jurnalnya yang terbit pada 1975 mengungkapkan pemuka Yahudi Ortodoks Jerman abad ke-19 di Frankfurt, Rabi Samson Raphael Hirsch, pernah mengatakan bahwa mempromosikan migrasi Yahudi ke Palestina secara aktif adalah dosa. Rabi Ortodoks Joseph Hayyim Sonnenfeld dari Brisk pada 1898 bahkan menggunakan istilah "orang jahat dan bajingan" untuk merujuk pada zionis.

Respon Pemimpin Hamas Usai Tiga Anaknya Tewas Dirudal Israel

Pada 1938, muncul kelompok komunitas Yahudi Ortodoks, Neturei Karta, yang menentang keras zionisme. Kelompok itu menolak pembentukan negara Israel dan menentang dalil yang meyakini bahwa negara Yahudi akan didirikan setelah kedatangan Mesias.

Sejak 1948 kala negara Israel dibentuk, Neturei Karta menolak menjadi warga negara itu. Mereka enggan membayar pajak Israel dan tidak aktif di Angkatan Darat. Neturei Karta juga memilih bicara dengan bahasa Yiddish alih-alih bahasa Ibrani. Mereka juga berdoa menggunakan bahasa suci kuno mereka, Lashon Ha Kodesh, yang merupakan turunan modern dari bahasa Ibrani Israel.

Halaman Selanjutnya
img_title