Jumat 07 Oct 2016 20:15 WIB

Lukisan Rp 3,5 Triliun Didesak Dijual untuk Lunasi Utang Australia

Lukisan Blue Poles karya Jackson Pollock seharga Rp 3,5 triliun didesak dijual untuk lunasi utang australia
Foto: abc
Lukisan Blue Poles karya Jackson Pollock seharga Rp 3,5 triliun didesak dijual untuk lunasi utang australia

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE --Keseimbangan antara budaya dan nilai finansial kini jadi sorotan, menyurul desakan Senator Australia James Paterson agar lukisan terkenal Blue Poles karya Jackson Pollock dijual untuk membantu mengatasi utang negara itu.

Karya seni kontroversial ini dibeli 1973 setelah mendapat persetujuan dari Perdana Menteri Gough Whitlam ketika itu, dengan rekor harga yang mencapai 1,3 juta dolar AS. Lukisan ini kemudian disimpan di National Gallery of Australia di Canberra, namun saat ini dipinjamkan ke Royal Academy of Arts di London.

Senator Paterson mengatakan lukisan ini terbukti sebagai investasi yang sangat menguntungkan, dengan kenaikan nilai luar biasa dalam empat dekade.

"Untuk keperluan asuransi belum lama ditaksir nilainya mencapai 350 juta dolar AS (sekitar Rp 3,5 triliun). Namun pendapat saya adalah tidak pantas Pemerintah Federal (Australia) memiliki sebuah karya seni senilai 350 juta dolar AS. Ini jadi salah satu lukisan paling mahal di dunia," jelasnya.

"Ini akan bernilai sesuatu bagi rakyat pembayar pajak ketika kita menjualnya," tambah Senator Paterson.

"Sejumlah orang merasa memiliki ikatan kuat dengan Blue Poles. Saya memahami hal itu. Namun saya kira tidak cukup alasan bagi Pemerintah Australia untuk menahan duit sebesar itu dalam sebuah lukisan yang tergantung di satu galeri di Canberra hampir sepanjang tahun. Dan kebanyakan rakyat Australia juga tak akan pernah melihatnya langsung dalam hidupnya," ujar dia.

Hasilnya Diinvestasikan Kembali untuk Seni

Senator Paterson mengatakan ada juga kemungkinan dana yang dihasilkan bisa dibelanjakan untuk karya seni lainnya. Dan dia mengakui adanya keperluan negara ini melindungi aset budaya penting. "Namun saya kira dalam kasus ini, 350 juta dolar AS untuk lukisan karya orang Amerika bukanlah investasi yang baik buat sebuah galeri Australia," ujarnya.

"Ingat karya orang Australia yang bisa kita beli jika kita menyisihkan separuh saja dari dana itu untuk diinvetasikan kembali untuk seniman Australia saat ini, atau karya orang Australia untuk galeri," kata Senator Paterson.

"Jelas ini sebuah lukisan penting. Namun bukan lukisan yang secara istimewa terkait dengan warisan budaya Australia. Dan bukan lukisan yang mewacanakan pengalaman budaya kita," ujarnya.

Menteri Keuangan Australia Mathias Cormann kepada stasiun TV Sky News mengaku senang karena Senator Paterson mencoba mencari cara untuk meningkatkan APBN Australia.

"Ini urusan pengurus National Gallery untuk menentukan bagaimana mereka mengelola portfolio mereka," katanya. "Lukisan itu sebuah kekayaan nasional. Dan saya tak sanggup melihatnya dijual."

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/senator-ini-desak-lukisan-seharga-rp-3,5-triliun-dijual-untuk-a/7913134
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement