Kamis 01 Mar 2018 01:46 WIB

Kemenag Tanggapi Syuting Nasyid di Areal Masjidil Haram

Kemenang menilai syuting nasyid di areal Masjidil Haram sebagai tindakan tak pantas.

Rep: Novita Intan / Red: Reiny Dwinanda
Suasana di depan Masjidil Haram, Makkah.
Foto: ROL/Sadly Rachman
Suasana di depan Masjidil Haram, Makkah.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) menilai syuting nasyid di pelataran Masjidil Haram sebagai tindakan tidak terpuji. Bahkan, kegiatan tersebut merupakan perbuatan yang dilarang dalam menunaikan ibadah haji dan umrah.

"Lenggak-lenggok di pelataran Masjidil Haram termasuk perbuatan yang tidak pantas," ujar Direktur Haji Luar Negeri Kemenag Ahda Barori ketika dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Kamis (1/3).

Syuting nasyid tersebut viral di Facebook sejak 25 Februari lalu. Dalam video tersebut tampak setidaknya lima perempuan melantunkan nasyid Assalamu'alaika Ya Rasulullah dengan koreografi sementara satu orang pria merekamnya dengan handycam. Lokasi syuting berlatar area Masjidil Haram.

Awal Februari lalu, video jamaah umrah Indonesia melantangkan naskah Pancasila saat sa'i viral di media sosial. Lantas, pada 25 Februari, video viral lainnya memperlihatkan jamaah umrah lainnya menyanyikan Ya Lal Wathan juga di Mat'a (area pelaksanaan sa'i). 

Mengenai perilaku segelintir jamaah umrah tersebut, Ahda mengatakan kementeriannya telah mengirimkan surat edaran ke kantor wilayah Kemenag se-Indonesia. Surat tersebut berisi larangan melakukan hal-hal yang tidak lazim dan tidak layak selama menunaikan rangkaian ibadah haji atau umrah.

"Kemenag pusat, Ditjen PHU telah membuat surat edaran ke Kanwil Kemenag provinsi se-Indonesia," ungkapnya. 

Ahda mengingatkan jamaah umrah dan haji untuk memahami secara matang tata cara beribadah di Tanah Suci. Manasik haji pun menjadi sarana yang penting untuk diikuti agar calon jamaah tidak sekedar tahu. Dengan dituntun dan diajarkan, jamaah dapat menjadi haji mabrur sekembalinya dari Tanah Suci.

"Pahami tata cara ibadah sehingga nantinya jamaah Indonesia dapat menjadi teladan di mata dunia internasional atau di mata rombongan jamaah haji itu sendiri," kata Ahda.

Sementara itu, Duta Besar Kerajaan Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah as-Shuaibi telah mengingatkan siapa pun yang menginjakkan kaki di Tanah Suci untuk menjaga adab. “Kami imbau agar para jamaah fokus ibadah dan menjaga etika,” ujar dia dalam jamuan makan malam bersama ulama di Kediaman Kedubes Saudi Jakarta, Selasa (27/2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement