Selasa 30 Aug 2016 16:54 WIB

Keistimewaan Masjid Jin

Rep: Heri Ruslan/ Red: Agung Sasongko
Masjid Jin
Foto: Heri Ruslan/Republika
Masjid Jin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Jin terletak di Jalan Sulaimaniyah, Makkah. Bangunannya seperti masjid biasa pada umumnya. Dari sisi arsitektur pun tak ada yang spesial. Masjid ini, diapit gedung-gedung besar. Posisinya tepat di pinggir jalan raya.

Masjid ini terletak di Kampung Jin. Lokasinya dekat dengan pemondokan jamaah haji Indonesia. Meski letaknya strategis, Masjid Jin hanya mampu menampung sekitar 150 jamaah. Jamaah perempuan disediakan tempat shalat di lantai dua yang luasnya hanya sepertiga lantai pertama.

Lantas, apa yang spesial dari Masjid Jin? Tentu saja, sejarahnya. Masjid ini merupakan salah satu situs yang pernah disinggahi Rasulullah SAW di Makkah. Ketika itu, Rasulullah berinteraksi dengan jin. Alquran menerangkan tentang adanya jin yang menyatakan keislamannya. "Tidaklah Kami ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (adz-Dzariyat [51]: 56). Sama seperti manusia, jin pun terbagi dua; Muslim dan kafir. 

Menurut catatan sejarah, suatu hari Rasulullah SAW bersama para sahabat sedang melaksanakan shalat Subuh. Ketika itu, Rasulullah SAW membaca surah ar-Rahman [55] ayat 1-78. Dalam surah ar-Rahman ini terdapat beberapa ayat yang berbunyi, "Maka, nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”

Saat ayat itu dibacakan, para jin yang hadir saat itu langsung menjawab, ’’Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami tidak mendustakan nikmat-Mu sedikit pun. Segala puji hanya bagi-Mu yang telah memberikan nikmat lahir dan batin kepada kami.” Ibnu Mas’ud mengaku, pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Aku didatangi juru dakwah dari kalangan jin. Lalu, kami pergi bersamanya dan aku bacakan Alquran kepada mereka.”

Masjid Jin merupakan saksi keimanan para jin tehadap kerasulan Nabi Muhammad SAW. Alkisah, para Jin berencana menuju Tihamah. Mereka lalu mendengar lantunan ayat suci Alquran. Para jin itu takjub saat mendengarkan lantunan Alquran.

Saat itulah, para jin kemudian berdialog dengan Rasulullah SAW. Mereka kemudian menyatakan keimanannya. Mereka kemudian menyampaikan hal itu kepada kaum jin. Para jin lalu berbaiat dengan Rasul SAW. Peristiwa itu diabadikan dalam Alquran surah al-Ahqaf [46]: 29-32.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement