2. Alia Nabila (Administrasi Publik/20417141020) 3. Nadhira Widyanto (Pendidikan Bahasa Jerman/20203241019) 4. Chindyana Eka Saputri (Pendidikan Bahasa Jerman/20203241030) 5. Rangga Agustian Khriswanto (Pendidikan Bahasa Jerman/20203241023) 6. Haqi Safitri (Pendidikan Bahasa Jerman/20203244046) 7. Annisa Siwi Raharjanti (Administrasi Publik/20417141012) 8. Novia Nurul Aufa (Pendidikan Bahasa Jerman/20203244027) LATAR BELAKANG
Manajemen Public Relations (PR) merupakan sebuah pengorganisasian yang
didalamnya terdapat konsep atau sistem yang bekerja saling berkaitan untuk tercapainya suatu tujuan. Pada kegiatan Public Relations (PR) sangat penting diperlukan suatu proses manajemen yang berkelanjutan guna mengendalikan proses atau arus strategi komunikasi dan hubungan antar bidang agar dapat berjalan secara efektif dan maksimal. Dalam prosesnya suatu organisasi memerlukan proses manajemen yang digunakan dalam keberlangsungan pelaksanaan kegiatan organisasi. Tak jarang dari profesi Public Relations (PR) juga berhadapan dengan penyusunan strategi komunikasi guna membangun citra sebuah perusahaan. PROSES MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS Sebagaimana proses manajemen lainnya, pekerjaan profesional public relations berasal dari strategi yang jelas dan tujuan dasar yang berkembang menjadi taktik yang spesifik. Masing-masing taktik dilengkapi dengan anggaran, penjadwalan dan alokasi sumber daya sendiri. Dengan kata lain, proses manajemen public relations merupakan tahapan manajerial sosial yang terencana dan dalam praktik strateginya bersifat persuasif bukan sebuah tindakan yang spontan atas reaksi kontrol terhadap gejolak yang tiba-tiba muncul. 1. DEFINE
Seorang praktisi PR harus jeli dalam melihat
data dan fakta yang erat sangkut pautnya dengan pekerjaan yang akan digarap. Segala keterangan harus diperoleh selengkap mungkin. Dalam tahap mendefinisikan penelitian, seorang praktisi PR harus meng-olah data faktual yang telah ada, mengadakan perbandingan, melakukan pertimbangan, dan menghasilkan penilaian, sehingga dapat diperoleh kesimpulan dan ketelitian dari data faktual yang telah didapat. 2. PERENCANAAN
Setelah tahap penelitian dan pencarian data dilakukan,
selanjutnya adalah tahap perencanaan. Dalam tahap ini, praktisi PR akan melakukan penyusunan masalah. Strategi yang dibuat haruslah tepat, jangan sampai strategi membuat langkah yang salah dan membuat permasalahan komunikasi yang baru bagi perusahaan, atau bahkan krisis di perusahaan tersebut. Strategi yang telah disusun kemudian diturunkan melalui berbagai program atau aktivitas yang dapat dilakukan secara konkret. 3. EKSEKUSI STRATEGI DAN PROGRAM
Langkah ketiga dalam Manajemen PR adalah
mengimplementasikan perencanaan strategi yang telah disusun. Dalam eksekusi program, para manajer di public relation harus bisa membingkai pesan yang ingin disampaikan sehingga mudah diterima oleh target audience. Tentunya, aksi, strategi maupun program yang dilakukan harus responsif terhadap permasalahan. 4. EVALUASI Untuk mengetahui apakah prosesnya sudah selesai atau belum adalah dengan mengadakan evaluasi atas langkah-langkah yang telah diambil. Tujuan utama dari evaluasi adalah untuk mengukur atau menilai keefektifan proses secara keseluruhan terhadap program dan hasil kerja aktivitas public relations. Pada tahap ini PR dituntut untuk teliti dan seksama demi keakuratan data dan fakta yang telah ada. Pelaksanaan kegiatan humas harus dievaluasi atau dilakukan perbaikan agar permasalahan atau hambatan yang ada dapat diatasi dan dipecahkan serta menciptakan hubungan yang harmonis diantara public suatu badan / lembaga / perusahaan. KESIMPULAN
Terdapat empat proses Public Relations.
Proses tersebut bersifat dinamis, sehingga setiap unsur yang ada pun Kesuksesan atau kegagalan dari berkesinambungan. Langkah pertama sebuah organisasi dapat dipengaruhi oleh sangat penting bagi suksesnya program kegiatan Public Relations. Di era humas. Pertama adalah define atau keterbukaan informasi seperti saat ini, pencarian fakta, data atau informasi dimana masyarakat atau publik sudah yang mendukung program humas semakin kritis terhadap pemberitaan, mengenai situasi, pendapat, sikap dan maka peran humas sangat penting reaksi publik terhadap kegiatan, sebagai layanan publik untuk kebijakan atau produk suatu perusahaan memberikan informasi yang jelas dan atau lembaga. sesuai fakta yang ada di perusahaan, pemerintahan maupun organisasi lainnya, dengan cara yang baik dan benar agar dapat diterima publik.