IDENTIFIKASI BAKTERI
Neisseria gonorrhoeae dan
Neisseria meningitidis
ANGGOTA KELOMPOK
Ni Putu Ayu Lindayani (P07134019017)
Ni Made Sari Ratna Kumala (P07134019018)
Ni Kadek Widiastuti (P07134019021)
Ni Made Novi Puji Widiastuti
(P07134019030)
Ni Luh Indah Cahyani (P07134019035)
Ni Kadek Ayu Putri Purnami (P07134019038)
3. Kultur
2. Media
transport
1.
Spesimen
1. Spesimen
Spesimen untuk isolasi Neisseria gonorrhoeae dapat
diperoleh dari tempat yang terpapar melalui hubungan
seksual (yaitu saluran genital, uretra, rektum, dan orofaring)
atau dari konjungtiva neonatus yang terinfeksi selama
kelahiran. Spesimen juga dapat diperoleh dari kelenjar
Bartholin, saluran tuba, endometrium, cairan sendi, lesi kulit
atau kandungan lambung dari neonatus. Pada infeksi
sistemik sampel darah juga dapat dijadikan sebagai bahan
kultur. Spesimen yang akan digunakan sebagai kultur tidak
diperbolehkan dikirim dalam keadaan swab kering, namun
harus diinokulasikan ke dalam media transport (Brooks et
al., 2013). Isolat Neisseria gonorrhoeae tidak dapat bertahan
lebih dari 48 jam dalam kultur, namun beberapa isolat dapat
bertahan selama 72-96 jam. Subkultur harus dilakukan
setiap 18-24 jam untuk mempertahankan viabilitas isolat
pada kondisi maksimal. Untuk dilakukannya uji diagnosis
diperlukan isolat yang berumur 18-24 jam (Perilla et al.,
2003).
2. Media transport
Media transport yang dapat digunakan
adalah Media Stuart untuk pengiriman
sampel swab ke laboratorium. Meskipun
bakteri Neisseria gonorrhoeae dapat
bertahan pada media ini selama 6-12
jam, dan viabilitas isolat menurun
dengan cepat dan tidak mungkin pulih
setelah melewati waktu 24 jam (Perilla et
al.,2003).
3. Kultur
Kultur merupakan gold standard untuk diagnosis
infeksi gonore, kultur dapat dilakukan pada media
yang diperkaya seperti modifikasi Thayer-Martin,
MartinLewis, dan GC-Lect. Pada media
pertumbuhan tersebut koloni bakteri Neisseria
gonorrhoeae akan berbentuk cembung, mengkilap,
dan mukoid dengan diameter 1–5 mm. Bakteri ini
memiliki sifat pertumbuhan yang lambat pada kultur
primer. Bakteri ini dapat dengan mudah mati akibat
pengeringan, sinar matahari, pemanasan, dan
berbagai jenis desinfektan. Neisseria gonorrhoeae
dapat menghasilkan enzim oksidase pada suhu 25°C
dan suasana basa (Brooks et al., 2013).
Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk
4. Identifikasi mendapatkan hasil pewarnaan yang baik
adalah
(1) umur biakan sebaiknya 18-24 jam;
(2) zat warna yang digunakan dalam memiliki
Identifikasi bakteri Neisseria gonorrhoeae dapat dilakukan dengan cara kualitas yang baik;
penanaman pada media selektif seperti Thayer-Martin modifikasi, (3) hapusan bakteri yang dibuat preparat harus
Pewarnaan gram dan uji biokimia yaitu uji katalase dan uji oksidase. sedemikian tipis sehingga dapat
memperlihatkan morfologi bakteri setelah
» a. Pewarnaan gram diwarnai (Radji, 2010).
Pada Pewarnaan gram bakteri Neisseria
» Pewarnaan gram dilakukan dengan pengaplikasian pewarna dasar yaitu kristal gonorrhoeae akan terlihat berwarna merah
violet. Pewarnaan kedua dilakukan dengan menambahkan iodium, pada tahap (Gram negatif) dan berbentuk gonokokus
ini semua bakteri akan berwarna biru. Tahap yang ketiga yaitu pemberian
pewarna ketiga yaitu alkohol, bakteri Gram positif akan mempertahankan (Brooks et al., 2013).
warna biru dari kristal violet, sedangkan warna biru yang berasal dari kristal
violet pada bakteri Gram negatif akan luntur sehingga bakteri menjadi tidak
berwarna. Tahap terakhir adalah pemberian pewarna kontras yaitu pewarna
safranin, sehingga bakteri Gram negatif yang tidakberwarna akan berwarna
merah yang berasal dari pewarna safranin (Brooks et al., 2013).