Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 7

IDENTIFIKASI BAKTERI
Neisseria gonorrhoeae dan
Neisseria meningitidis
ANGGOTA KELOMPOK
Ni Putu Ayu Lindayani (P07134019017)
Ni Made Sari Ratna Kumala (P07134019018)
Ni Kadek Widiastuti (P07134019021)
Ni Made Novi Puji Widiastuti
(P07134019030)
Ni Luh Indah Cahyani (P07134019035)
Ni Kadek Ayu Putri Purnami (P07134019038)

BEST FOR You 2


O R G A N I C S C O M PA N Y
DEFINISI
Neisseria gonorrhoeae (gonococci)
merupakan bakteri utama penyebab infeksi
menular seksual yaitu gonore yang
ditularkan melalui hubungan seksual. Bakteri
ini biasa menyerang epitel kuboid atau
kolumnar pada permukaan membran
mukosa seperti yang terdapat pada uretra,
vagina, rektum, dan faring. Manusia
merupakan satusatunya host bagi bakteri ini
(Leboffe dan Pierce, 2011).

BEST FOR You 3


O R G A N I C S C O M PA N Y
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Penetapan diagnosis dan penanganan terhadap infeksi Neisseria gonorrhoeae dapat dilakukan melalui berbagai pemeriksaan
laboratorium yaitu:

3. Kultur
2. Media
transport
1.
Spesimen
1. Spesimen
Spesimen untuk isolasi Neisseria gonorrhoeae dapat
diperoleh dari tempat yang terpapar melalui hubungan
seksual (yaitu saluran genital, uretra, rektum, dan orofaring)
atau dari konjungtiva neonatus yang terinfeksi selama
kelahiran. Spesimen juga dapat diperoleh dari kelenjar
Bartholin, saluran tuba, endometrium, cairan sendi, lesi kulit
atau kandungan lambung dari neonatus. Pada infeksi
sistemik sampel darah juga dapat dijadikan sebagai bahan
kultur. Spesimen yang akan digunakan sebagai kultur tidak
diperbolehkan dikirim dalam keadaan swab kering, namun
harus diinokulasikan ke dalam media transport (Brooks et
al., 2013). Isolat Neisseria gonorrhoeae tidak dapat bertahan
lebih dari 48 jam dalam kultur, namun beberapa isolat dapat
bertahan selama 72-96 jam. Subkultur harus dilakukan
setiap 18-24 jam untuk mempertahankan viabilitas isolat
pada kondisi maksimal. Untuk dilakukannya uji diagnosis
diperlukan isolat yang berumur 18-24 jam (Perilla et al.,
2003).
2. Media transport
Media transport yang dapat digunakan
adalah Media Stuart untuk pengiriman
sampel swab ke laboratorium. Meskipun
bakteri Neisseria gonorrhoeae dapat
bertahan pada media ini selama 6-12
jam, dan viabilitas isolat menurun
dengan cepat dan tidak mungkin pulih
setelah melewati waktu 24 jam (Perilla et
al.,2003).
3. Kultur
Kultur merupakan gold standard untuk diagnosis
infeksi gonore, kultur dapat dilakukan pada media
yang diperkaya seperti modifikasi Thayer-Martin,
MartinLewis, dan GC-Lect. Pada media
pertumbuhan tersebut koloni bakteri Neisseria
gonorrhoeae akan berbentuk cembung, mengkilap,
dan mukoid dengan diameter 1–5 mm. Bakteri ini
memiliki sifat pertumbuhan yang lambat pada kultur
primer. Bakteri ini dapat dengan mudah mati akibat
pengeringan, sinar matahari, pemanasan, dan
berbagai jenis desinfektan. Neisseria gonorrhoeae
dapat menghasilkan enzim oksidase pada suhu 25°C
dan suasana basa (Brooks et al., 2013).
Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk
4. Identifikasi mendapatkan hasil pewarnaan yang baik
adalah
(1) umur biakan sebaiknya 18-24 jam;
(2) zat warna yang digunakan dalam memiliki
Identifikasi bakteri Neisseria gonorrhoeae dapat dilakukan dengan cara kualitas yang baik;
penanaman pada media selektif seperti Thayer-Martin modifikasi, (3) hapusan bakteri yang dibuat preparat harus
Pewarnaan gram dan uji biokimia yaitu uji katalase dan uji oksidase. sedemikian tipis sehingga dapat
memperlihatkan morfologi bakteri setelah
» a. Pewarnaan gram diwarnai (Radji, 2010).
Pada Pewarnaan gram bakteri Neisseria
» Pewarnaan gram dilakukan dengan pengaplikasian pewarna dasar yaitu kristal gonorrhoeae akan terlihat berwarna merah
violet. Pewarnaan kedua dilakukan dengan menambahkan iodium, pada tahap (Gram negatif) dan berbentuk gonokokus
ini semua bakteri akan berwarna biru. Tahap yang ketiga yaitu pemberian
pewarna ketiga yaitu alkohol, bakteri Gram positif akan mempertahankan (Brooks et al., 2013).
warna biru dari kristal violet, sedangkan warna biru yang berasal dari kristal
violet pada bakteri Gram negatif akan luntur sehingga bakteri menjadi tidak
berwarna. Tahap terakhir adalah pemberian pewarna kontras yaitu pewarna
safranin, sehingga bakteri Gram negatif yang tidakberwarna akan berwarna
merah yang berasal dari pewarna safranin (Brooks et al., 2013).

Neisseria gonorrhoeae pada Pewarnaan gram


BEST FOR You (Brooks et al., 2013)
8
O R G A N I C S C O M PA N Y
 
» b. Uji oksidase
» Uji oksidase adalah suatu uji yang digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu
mikroorganisme untuk menghasilkan enzim oksidase yang dihasilkan melalui sistem
oksidasi sitokrom secara molekuler. Uji oksidase berguna untuk mengidentifikasi bakteri
Enterobacter yang menghasilkan uji oksidase negatif, dengan pseudomonas yang
menghasilkan uji oksidase positif. Uji oksidase ini juga merupakan kunci identifikasi dari
bakteri Neisseria gonorrhoeae yang menghasilkan uji oksidase positif (Mahon, Lehman,
dan Manuselis, 2011).

BEST FOR You 9


O R G A N I C S C O M PA N Y
Neisseria meningitidis merupakan penyebab penyakit meningokokus
yaitu suatu
penyakit berjangkit. Neisseria meningitidis (meningokokus)
merupakan bakteri kokus
gram negatif yang secara alami hidup di dalam tubuh manusia. Bakteri
ini dapat
menyebabkan infeksi pada selaput otak dan medulla spinalis
(meningitis) sumsum tulang belakang (meningitis)

Morfologi Neisseria Neisseria meningitidis


meningitidis
» CIRI-CIRI Neisseria meningitidis 
» N. meningitidis merupakan bakteri diplokokus gram negative yang
memiliki bentuk seperti biji kopi. Bakteri ini bersifat aerobik. N.
meningitidis tumbuh dengan baik pada suhu 35-37°C dengan 5% CO 2.
N. meningitidis memiliki kapsul yang berupa polisakarida. Kapsul
tersebut dipergunakan untuk mengidentifikasi serogrup. Bakteri ini
memiliki ciri koloni yang berwarna abu-abu dan tidak berpigmen pada
Blood Agar Plate. Selain itu koloni yang tumbuh memiliki tampilan
bulat, halus, lembab, mengkilat, dan konveks. N. meningitidis akan
memiliki tampilan koloni yang besar, tidak berwarna sampai abu-abu
hingga opak.
BEST FOR You 10
O R G A N I C S C O M PA N Y
STRUKTUR ANTIGEN » Protein OMP berperan dalam pembentukan pori pada
dinding sel bakteri Meningococcus. Berdasarkan
protein OMP ini sebanyak 20 serotipe telah ditetapkan;
» Antigen meningokokus dapat ditemukan dalam darah serotipe 2 dan 15 telah dikaitkan dengan penyakit
epidemi. Dinding sel Meningokokus juga mengandung
dan cairan serebrospinal dari pasien dengan penyakit
LPS yang dapat menimbukan efek toksik pada
aktif. Antigen tersebut bisa berupa polisakarida
penderita meningokokus. Kadar endotoksin yang
misalnya pada serogroup tipe A yang tersusun atas
tinggi misalnya ditemukan pada pasien
polimer N-acetylmannosamine fosfat sedangkan pada
meningococcemia dengan sepsis (50- 100 kali lipat
serogroup C merupakan polimer asam N-asetil-O-
lebih besar dibandingkan dengan infeksi gram negatif
acetylneuraminic Selain itu, N. meningitidis juga
lainnya).
memiliki antigen berupa protein luar membrane atau
disebut OMP (Outer Membran Protein). Protein OMP
digunakan juga sebagai dasar serotyping N.
meningitidis yang telah dibagi ke dalam kelas
berdasarkan berat molekul. Semua strain memiliki baik
kelas 1, kelas 2, atau kelas 3.  Protein tersebut analog
dengan protein Por pada gonokokus

BEST FOR You 11


O R G A N I C S C O M PA N Y
PATOGENESIS, , PATOLOGI, DAN KLINIK » Meningitis adalah komplikasi yang paling umum dari
meningococcemia. Dapat terjadi secara tiba-tiba, yang
ditandai dengan sakit kepala yang intens, muntah, dan
leher kaku, dan dapat berkembang menjadi koma
» Manusia adalah satu-satunya hospes alami bakteri N. dalam beberapa jam. Selama meningococcemia
meningitidis. Bakteri dapat masuk melalui nasofaring, tersebut, terjadi trombosis pembuluh darah kecil pada
menempel pada sel epitel dengan bantuan pili tanpa banyak organ, yang disertai dengan infiltrasi
menimbulkan gejala. Dari nasofaring, bakteri dapat perivaskular dan petechial hemorrhages. Dapat juga
mencapai aliran darah, menyebabkan bakteremia terdapat miokarditis interstitial, arthritis, dan lesi kulit.
dengan gejala yang mirip infeksi saluran pernapasan Pada kasus meningitis, meninges mengalami
atas. Pada kondisi yang lebih parah, dapat terjadi peradangan yang akut dengan trombosis pembuluh
meningococcemia fulminan, yang ditandai dengan darah dan eksudasi leukosit polimorfonuklear,
demam tinggi dan ruam hemoragik. Infeksi dapat sehingga permukaan otak ditutupi dengan eksudat
meluas secara intravaskuler dan menyebabkan kolaps purulen yang tebal.
sirkulasi yang fatal.

BEST FOR You 12


O R G A N I C S C O M PA N Y
PATOGENESIS, , PATOLOGI, DAN KLINIK

» Transformasi infeksi yang asimtomatik dari nasofaring


ke meningococcemia dan meningitis pada dasarnya
dapat dicegah dengan antibodi yang spesifik terhadap
serotype yang menginfeksi.  Bakteremia  oleh N.
mengitidis terjadi karena tidak ada atau rendahnya
antibodi IgM dan IgG, adanya penghambatan
bakterisida karena blocking antibodi IgA, dan defisiensi
complement C5, C6, C7, atau C8. Meningokokus
dapat segera difagosit oleh sel-sel imun jika terdapat
opsonin yang spesifik.

BEST FOR You 13


O R G A N I C S C O M PA N Y
TES LABORATORIUM
» Specimen untuk pemeriksaan N. meningitidis dapat » Bakteri yang tumbuh pada agar darah selanjutnya
berasal dari darah, cairan serebrospinal, cairan sumsum dapat diuji dengan reagen kovac untuk uji oksidase, uji
tulang belakang, dan swab tenggorakan. Pemeriksaan aglutinasi untuk menentukan serogroup, dan
dapat dilakukan dengan pewarnaan gram, kultur dilengkapi dengan dengan uji biokimia gula-gula. Uji
bakteri, uji biokimia, dan uji imunoserologi. Kultur dari oksidase kovac dilakukan untuk menentukan
swab tenggorokan dapat dilakukan untuk mengetahui keberadaan sitokrom oksidase. Reagen kovac
penderita yang carier. Pada pewarnaan gram, N. mengandung 1% tetramethyl-ρ phenylenediamine
meningitidis bersifat gram negative dengan ciri khas hydrochloride yang akan membentuk warna ungu
sel yang berbentuk diplokokus menyerupai biji kopi ketika ditambahkan koloni  dari biakan N. meningitidis.
atau ginjal. Pewarnaan gram biasanya digunakan untuk Uji aglutinasi dilakukan untuk menentukan serogroup
mengkonfirmasi kemurnian dari kultur N. kuman, dapat berdasarkan tipe antigen polisakarida
meningitidis atau untuk identifikasi langsung specimen atau kelas protein OMP. Pada uji gula-gula N.
dari cairan serebrospinal. meningitidis menunjukkan reaksi positif dengan
glukosa dan maltose, sedangkan negatif dengan
laktosa dan sukrosa.

Neisseria meningitidis Differential


sugar reactions
(Hogan, 2009)

BEST FOR You 14


O R G A N I C S C O M PA N Y
Thank you

Anda mungkin juga menyukai