Anda di halaman 1dari 15

WELCOME TO OUR PRESENTATION!

SENI
RUPA
GRAFIS
Keyshi, Zahra, Nazhoya, Faradilla, Adisty
DAFTAR
TOPIC ABOUT

ISI
Pengertian Seni Grafis

Jenis Karya Seni Grafis

This is what are we’re gonna describing Teknik Seni Grafis


at today presentation!

Berkarya Seni Grafis


A. PENGERTIAN SENI GRAFIS
Seni Grafis adalah Karya seni yang dihasilkan melalui proses percetakan atau

Printing. Dalam bahasa Inggris disebut dengan grafik atau graph yang artinya

membuat tulisan, lukisan, dengan cara digores atau ditores. Seni grafis termasuk seni
rupa dua dimensi. Pelaku seni grafik dapat menggunakan berbagai media mulai dari

tradisional hingga Kontemporer termasuk tinta atau cat air, cat minyak, pastel

minyak dan juga pigmen larut air.


Menurut Abe Itlan, Seni Grafis adalah cabang seni rupa yang proses karya

menggunakan teknik celak biasanya diatas kertas


Seni grafis termasuk karya seni rupa dwimatra yang dibuat untuk mencurahkan

ide/gagasan dan emosi seseorang dengan menggunakan teknik cetak, sehingga

memungkinkan pelipat gandaan karyanya. Istilah seni grafis dikenal juga dengan seni
mencetak. Grafis berasal dari bahasa Yunani, "graphein" yang berarti menulis atau

menggambar (Diksi Seni Rupa, Mikke Susanto hal 47). Cetakan yang dimaksud di sini

adalah berupa negatif film yang bisa menciptakan bentuk, gaya, warna, ataupun

ragamnya yang sama.


B. JENIS KARYA

KARYA

SENI GRAFIK
Pembagian jenis seni grafis dilakukan

berdasarkan teknik pembuatannya.

Bahan dan alat yang dipakai juga

beragam sesuai teknik yang

digunakan. Jenis-jenis seni grafis

berdasarkan teknik pembuatannya

dapat dibedakan sebagai berikut.


1. Cetak tinggi (teknik cetak relief /teknik cukil)


Cetak tinggi menggunakan klise/ acuan/alat cetak yang akan menghasilkan gambar dari
bagian yang menonjol. Apabila alat cetak dioles dengan tinta, bagian yang menonjol itu
akan menerima tinta. Jika klise/alat cetak itu ditempelkan pada kertas kemudian diangkat,
maka tampaklah gambar pada kertas.

Stempel merupakan salah satu alat untuk mencetak gambar atau tulisan dengan teknik
cetak tinggi. Cetak Tinggi di sini dengan memanfaatkan bentuk/permukaan yang paling
tinggi dapat kita lihat adanya gambar atau tulisan yang timbul yang nantinya akan
menghasilkan suatu gambar atau tulisan pada benda yang diberi warna.

2. Cetak dalam (intaglio print)


Cetak dalam adalah seni cetak yang menggunakan klise dalam, artinya bagian dalam
menyerap tinta dan akan membekas pada kertas Jenis-jenis cetak dalam antara lain: etsa,
mezzo tint, drypoint, dan lain sebagainya. Cetak dalam dibuat dengan bahan cetakan dari
aluminium atau kuningan yang permukaannya ditoreh hingga menghasilkan goresan yang
dalam. Tinta lalu dituangkan, diratakan atau dirolkan pada bagian yang dalam tersebut.
Kertas yang sudah dilembapkan dengan air lalu diletakkan di atasnya. Tinta akan melekat
pada kertas dan terbentuklah gambar atau tulisan sesuai yang diharapkan. Alat yang
dipakai untuk menoreh dapat berupa pahat grafis, paku, jarum, burin, atau logam runcing.
3. Cetak datar (Planography Print)

Cetak datar adalah teknik cetak yang menggunakan klise datar dengan prinsip saling
menolak dan menerima antara tinta dan air. Cetak datar adalah memperbanyak hasil
cetakan dengan media permukaan yang datar. Teknik ini ditemukan pada abad ke-16 di
Eropa. Klise cetak ini menggunakan batu cadas (limestone) biasa disebut dengan
lithography, Selain batu, sekarang dapat juga menggunakan lempengan logam (seng)
untuk memperingan proses kerja. Planografi (Cetak Datar) di mana matrix permukaannya
tetap, hanya mendapat perlakuan khusus pada bagian tertentu untuk menciptakan
image/gambar. Teknik ini meliputi: litografi, monotype, dan teknik digital salah satunya
cetak offset.

4. Cetak saring

Cetak saring adalah salah satu teknik proses cetak menggunakan layar (screen) dengan
kerapatan serat tertentu. Cetak saring dikenal dengan sablon atau senigrafi. Sablon
tersebut banyak digunakan untuk mencetak tulisan maupun gambar pada permukaan
datar atau rata, misalnya untuk mencetak tulisan atau gambar pada kertas, kaos, kain
spanduk, undangan, plastik, dan media lainnya. Kain screen ini direntangkan dengan kuat
agar menghasilkan layar dan hasil cetakan yang datar.
C. TEKNIK SENI GRAFIS
Teknik seni grafis dapat dibagi dalam kategori dasar sebagai berikut.

1. Cetak Tinggi (Cetak Relief)


Membuat acuan cetak dengan membentuk gambar pada permukaan media
cetak secara timbul, teknik ini meliputi: cukil kayu, engraving kayu.

2. Intaglio
Teknik cetak dengan menggunakan acuan cetak logam dari tembaga, teknik ini
meliputi: etsa, mezzotint, drypoint.

3. Planografi
Teknik cetak dengan menggunakan acuan cetak dari lempengan batu. Teknik
ini meliputi: litografi, monotype dan teknik digital.

4. Cetak saring (silkscreen)


Teknik cetak dengan menggunakan film melalui proses cetak saring pada
umumnya cetak saring ini sering digunakan dalam proses sablon kaos.
D. BERKARYA SENI GRAFIS
1. Cetak tinggi

Prinsip kerjanya adalah mendapatkan, ruang positif (permukan yang


1
timbul) dan negatif (permukaan yang cekung). Garis dan ruang negatif yang

dihasilkan cukilan tidak terkena warna, sebaliknya garis dan ruang. Bidang
MOVE TO

yang timbul dikenai tinta positif terkena warna dan dipindahkan ke


REVEAL THE

permukaan bidang cetak. CARD UNDER

Bahan dan alat dalam cetak tinggi adalah sebagai berikut: 2

a. Bahan yang terdiri dari:


MOVE YOU TO
- Papan sebagai alas REVEAL THE
- Hardboard atau papan MDF CARD UNDER
- Tinta atau cat cetak offset Kaos, kain, atau kertas
- Kalau perlu ditambah cat pengering agar pengeringan lebih cepat
D. BERKARYA SENI GRAFIS

b. Peralatan yang diperlukan:

- Pensil
- Gunting
- Pisau cutter
- Woodcut
- Roler/untuk meratakan warna
- Pahat atau pencungkil kayu, digunakan untuk membentuk gambar pada plat/ sebagai

klise cetak.

Proses Pembuatan Cetak Tinggi

1. Membuat sketsa pada plat cetak.


2. Memindahkan ke plat meratakan dan ditoreh. bagian tinggi untuk bagian yang rendah.
3. Proses memberi tinta dengan bantuan roler.
4. Menggosok meratakan dengan alat (sendok)/dipress dengan alat press (mesin press).
5. Buka pelan-pelan sambil dilihat apakah warna sudah rata.
6. Hasil jadi sebuah karya seni cetak tinggi.
2. Cetak Saring

a. Proses pembuatan cetak saring:


1) Kerangka screen, bingkai yang terbuat dari kayu atau aluminium


Screen (kain kasa) atau Monyl merupakan kain berserat yang
berfungsi sebagai sarana untuk membentuk gambar atau tulisan
pada benda-benda yang akan disablon.
2) Meja cetak, sebagai alas/tempat untuk melakukan penyablonan.
3) Rakel, digunakan untuk meratakan tinta di screen.
4) Obat sablon, emulasi (sensitizier).
5) Cat dan sari warna sablon.
b. Proses Pembuatan Klise (film negative)

Bahan yang digunakan harus transparan, hal tersebut dimaksudkan agar pada saat penyinaran
(pengeksposan) bagian yang seharusnya tidak tembus oleh tinta akan terkena sinar secara
utuh. Bahan yang biasanya digunakan adalah kertas kalkir, film, mika film.
Dalam menggambar untuk membuat klise (film negative) ada beberapa teknik yang dapat
digunakan, yaitu:

1) Langsung pada screen


Pada teknik ini setelah screen (kain kasa) diberi tulisan atau gambar/corak. Untuk area yang
diinginkan tidak tembus oleh tinta diberi emulsi yang dicampur dengan sensitizer kemudian
dijemur/penyinaran, setelah kering siap untuk dipergunakan mencetak.

2) Negatif film
Proses ini menggunakan kertas kalkir (transparan) atau kertas biasa yang sudah digambar.
Untuk jenis kertas biasa setelah digambar dilumuri dengan minyak goreng/minyak tanah
terlebih dahulu, dan dikeringkan sehingga menjadi transparan.
c. Proses afdruk pengekposan Penyinaran screen ke panas matahari atau


lampu neon
Screen yang sudah kering dari larutan

Afdruk pengeksposan/ penyinaran adalah proses memindahkan gambar


emulsi, lalu bagian bawah dialasi dengan

berupa selembaran kertas yang akan menjadi model/degain ke screen


busa hitam, dan dibagian atas diletakkan

dengan bantuan bahan yang disebut emulai sablon, Berikut ini tahapan
klise negatif/kertas yang siap diekpose,

afdruk, antara lain: kemudian ditutup dengan kaca untuk


mengekpos klise supaya menempel rapat ke

- Pelapisan (coating) screen. Lakukan penyinaran sekitar 20 detik

Meliputi proses pencampuran emulsi dengan sensitilizer (obat afdruk siap untuk cahaya terik dan 50 detik untuk

pakai) dan mengoleskannya ke screen dengan menggunakan alat yang cahaya matahari yang redup/sinar lampu

disebut dengan couter (pelapis) bisa juga dipakai penggaris, tahap neon.
pengolesan ini dilakukan di dalam ruang yang gelap.


- Pembuatan klise
- Pengeringan awal Semprot dengan air untuk menghilangkan

Proses pengeringan ini bisa dilakukan dengan menggunakan bantuan hair bagian yang seharusnya berlubang pada

bagian screen yang kita desain, gunakan

dryer, dengan didiamkan saja sampai kering sendiri atau menggunakan kipas
semprotan yang sesuai dan dapat

angin. Sebagai catatan dalam proses pengeringan ini usahakan agar tidak
menyemprot dengan kuat
terkena sinar matahari lansung atau lampu yang mengandung sinar ultra

violet seperti neon, tujuannya untuk mencegah agar cahaya tidak mengenai - Pengeringan
emulsi sehingga tidak bisa digunakan untuk proses selanjutnya Proses ini bisa dengan hair dryer atau

dengan panas matahari.


d. Proses Mencetak

Screen kering yang sudah

melalui proses pengekposan


gambar siap untuk dicetak.

Letakan kertas atau media

yang akan dicetak. Tuang

warna yang diinginkan dan

ratakan dengan rakel. Proses


cetak saring selesai.
THANK YOU
FOR YOUR
ATTENTION !

Anda mungkin juga menyukai