Anda di halaman 1dari 12

SENI INSTALASI

adalah seni yang memasang, menyatukan, dan mengkontruksi sejumlah benda yang dianggap
bisa merujuk pada suatu konteks kesadaran makna tertentu. Biasanya makna dalam persoalan-
persoalan sosial-politik dan hal lain yang bersifat kontemporer diangkat dalam konsep seni
instalasi ini.
1. JOKO DWI AVIANTO
Joko Dwi Avianto, seorang seniman sekaligus pencetus seni instalasi yang terbuat dari bambu.
Pria kelahiran Cimahi, 27 Juli 1976 ini menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung dari
1996-2001. Selanjutnya pada 2003-2005, Joko melanjutkan studinya di program pasca-sarjana
Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung. Karya Joko pertama kali dipamerkan
dalam pameran bersama di tahun 1999 dalam “Fetishism” di Scuplture Studio ITB, Bandung,
dan “Creative Experiment” di Soemardja Gallery, Bandung. Setelah itu karya Joko mulai sering
mengikuti pameran bersama di Indonesia.
>> Karya - karya joko dwi avianto sbb :
•  The Lost Vegetations (Art Jog Festival, Yogyakarta 2012)

• The Theatre of Ships (George Town Festival, Penang, Malaysia 2013)


• The Continuous Gate (Art Stage Singapore 2014)

• The Big Trees (Frankfurt Book Fair  2015)


• The border between good and evil is terribly frizzy (Yokohama Triennale 2017)
2. HERI DONO
Heri Dono ialah seorang seniman yang sekarang berbasis di Yogyakarta, Indonesia. Semenjak
kuliah di Institut Seni Indonesia di Yogyakarta, dan memenangkan penghargaan lukisan terbaik
dua kali pada tahun 1981 dan 1985, kariernya terus menanjak ke berbagai pameran kelompok
maupun tunggal di seluruh penjuru dunia. Wikipedia
- Kelahiran: 12 Juni 1960 (usia 61 tahun), Jakarta
- Kebangsaan: Indonesia
- Pendidikan: Institut Seni Indonesia Yogyakarta
>> Karya - karya heri dono
• Ceremony Of the Soul
• Flying Angels
• Badman

• Born and Freedom


• Watching the Marginal people
3. DADANG CHRISTANTO
Dadang Christanto lahir pada 2 Mei 1957 di Tegal, Jawa Tengah. Selama 1980-1986, Dadang
memperoleh pendidikan seni di Institut Seni Indonesia, Yogyakarta. Di tahun 1992, Dadang
Christanto melakukan performance pertamanya berjudul "Earth Man"atau "Manusia Lumpur” saat
di Jepang.
>> Karya - Karya dadang christanto :
• Onggokan pasir/Indonesiana
• Violence III

• They give evidence


• Hujan merah/red rain
• Diantara kepala dan tubuh

Anda mungkin juga menyukai