Anda di halaman 1dari 5

Prototipe Reaktor Biogas Portabel dengan Desain Floating Drum

5
7

6 4

3
1
92 cm
9

73 cm

10

11 2

52 cm

Gambar Rangkaian Prototipe Reaktor Biogas Portabel dengan Desain Floating Drum
Keterangan: 1. Ruang fermentasi, 2. Limbah kotoran sapi, 3. Saluran masuk slurry, 4. Katup
pengatur tekanan, 5. Motor pengaduk, 6. Saluran biogas, 7. Kompor, 8. Kereta dorong, 9.
Tangki penyimpanan, 10. Katup, 11. Saluran keluar residu.

Komponen utama:
1. Ruang digestion (ruang fermentasi). Ruangan digestion berfungsi sebagai tempat
terjadinya proses digestion dan dibuat kedap terhadap udara. Ruangan ini dapat juga
dilengkapi dengan penampung biogas Saluran masuk slurry (kotoran segar). Saluran ini
digunakan untuk memasukkan slurry (campuran kotoran ternak dan air) ke dalam reaktor
utama. Tujuan pencampuran adalah untuk memaksimalkan produksi biogas, memudahkan
mengalirnya bahan baku, dan menghindari terbentuknya endapan pada saluran masuk.
2. Kotoran sapi digunakan sebagai bahan baku pembuatan biogas. Penentuan kotoran sapi
sebagai bahan biogas dapat dilihat dari perbandingan kadar C (karbon) dan N (nitrogen)
dalam bahan tersebut. Bahan organik yang umumnya mampu menghasilkan kualitas
biogas yang tinggi mempunyai rasio C/N sekitar 20-30 atau 20-25. Perbandingan C dan N
dalam bahan biogas merupakan faktor penting untuk berkembangnya bakteri yang akan
menguraikan bahan organik tersebut.
3. Saluran masuk slurry (kotoran segar). Saluran ini digunakan untuk memasukkan slurry
(campuran kotoran ternak dan air) ke dalam reaktor utama. Tujuan pencampuran adalah
untuk memaksimalkan produksi biogas, memudahkan mengalirnya bahan baku, dan
menghindari terbentuknya endapan pada saluran masuk.
4. Katup pengaman tekanan (control valve). Fungsi dari katup pengaman adalah sebagai
pengaman biodigester dari lonjakan tekanan biogas yang berlebihan. Bila tekanan biogas
dalam tabung penampung biogas lebih tinggi dari tekanan yang diijinkan, maka biogas
akan dibuang keluar. Selanjutnya tekanan dalam biodigester turun kembali.
5. Sistem pengaduk. Pada digester yang besar, sistem pengaduk menjadi sangat penting.
Tujuan dari pengadukan adalah untuk mengurangi pengendapan dan menyediakan
populasi bakteri yang seragam sehingga tidak terdapat lokasi yang ‘mati’ dimana tidak
terjadi proses digestion karena tidak terdapat bakteri. Selain itu dengan pengadukan dapat
mempermudah pelepasan gas yang dihasilkan oleh bakteri menuju ke bagian penampung
biogas.
6. Saluran biogas, tujuan dari saluran gas adalah untuk mengalirkan biogas yang dihasilkan
dari biodigester. Bahan untuk saluran gas disarankan terbuat dari polimer untuk
menghindari korosi. Ingat, kebocoran biogas dapat sangat berbahaya, karena dapat
menimbulkan kebakaran. Untuk pembakaran gas pada tungku, pada ujung saluran pipa
dapat disambung dengan pipa yang terbuat dari logam supaya tahan terhadap temperatur
pembakaran yang tinggi.
8. Kereta pendorong, yang dibuat dari kayu tebal 4 cm dan dipasang empat roda pada
keempat tepinya sehingga digester mudah berpindah tempat sesuai kebutuhan.
9. Tangki penyimpan biogas. Tujuan dari tangki penyimpan gas adalah untuk menyimpan
biogas yang dihasilkan dari proses digestion. Jenis tangki penyimpan biogas ada dua, yaitu
tangki bersatu dengan unit reaktor (fixed dome) dan terpisah dengan reaktor (floating
dome). Untuk tangki terpisah, konstruksi dibuat khusus sehingga tidak bocor dan tekanan
yang terdapat dalam tangki seragam.
11. Saluran keluar residu (sludge). Fungsi saluran ini adalah untuk mengeluarkan kotoran
(sludge) yang telah mengalami proses digestion oleh bakteri. Saluran ini bekerja
berdasarkan prinsip kesetimbangan tekanan hidrostatik. Residu yang keluar pertama kali
merupakan slurry (lumpur) masukan yang pertama setelah waktu retensi. Slurry yang
keluar sangat baik untuk pupuk karena mengandung kadar nutrisi yang tinggi.

Analisis Rancangan Struktur


1. Perhitungan volume digester
V = πr2 x t = 3,14 x (26)2 x 92
= 195.282,88 cm3 = 0,19 m3
= 195,28 liter --- 200 liter
2. Banyaknya kotoran sapi yang dibutuhkan
Dalam perhitungan untuk menentukan jumlah kotoran sapi yang dibutuhkan untuk
menghasilkan biogas yang akan digunakan. Terlebih dahulu dihitung massa jenis
kotoran sapi dengan menggunakan persamaan 2:
Diketahui massa kotoran sapi ditimbang seberat 1,46 kg dengan menggunakan ember
dengan volume 0,00108 m3 .
Sehingga massa jenis kotoran sapi adalah 1351,85 kg/m3 .
a. Volume digester = 0,19 m3 atau 200 liter
b. Volume (V) bubur kotoran adalah 3/4 dari volume digester dengan perbandingan
air dan kotoran sapi, yaitu 2 : 1
3
V = 4x 19,0 m3
= 0,1425 m3 volume digester yang diisi bubur kotoran sapi.
Jadi dalam digester diperlukan 0,107 m3 air dan 0,036 m3 kotoran sapi
c. Massa kotoran sapi (Ms) yang dibutuhkan: Ms = 1351,85 kg/m3 x 0,036 m3 = 48,67
kg
d. Massa air (Ma) yang dibutuhkan: Ma = 1000 kg/m3 x 0,107 m3 = 107 kg
3. Tekanan dihitung dengan menggunakan Hukum Boyle seperti rumus di bawah
P= ρ x g x h + tekanan atmosfer
Keterangan :
P = Tekanan absolut (N/m2 )
ρ = Densita zat cair (kg/m3) = 1000 kg/m3
g = Percepatan gravitasi (9,81 m/s2 )
h = Perbedaan ketinggian kolom zat cair yang digunakan (m)
1 atm = 101.325 N/m2
1 N/m2 = 9,869x10-6 atm

Nilai Kebaharuan
Nilai kebaruan pada rancangan ini berkaitan dengan keunggunlannya dibanding
digester yang konvensional. Biodigester Portabel adalah tabung reaktor bubur organik
kapasitas terkecil (maksimum 1000 liter) namun sudah mulai efektif dan memberi
keuntungan kepada pengelola dan pengolah sumberdaya hayati (sampah organik,
limbah pertanian dan sisa makanan, biomassa segar) menghasilkan biogas bahan bakar
(kompor, engine dan generator).
Keperluan luas lahan 1,2 m2, namun keunggulan dari biodigester ini adalah
fleksibilitas kapasitas (scalable), dapat dibangun bersambungan (multi skala) serta
dapat dipindah (movable). Pada kondisi bertambahnya material input (sumber daya
hayati) yang akan diolah, dapat dilakukan penambahan unit BD 1000 L untuk
terkoneksi kepada biodigester (eksisting) sebelumnya.
Kelebihan portable digester system memungkinkan bagi penggunanya untuk
memindahkan digester sesuai kebutuhannya. Mengingat volume kotoran ternak sapi
yang diperlukan untuk membuat portable digester system tidak harus dalam jumlah
besar maka bagi masyarakat peternak sapi yang hanya memiliki ternak dengan jumlah
terbatas juga dapat membuat sistem digester ini tanpa harus menunggu atau
menampung kotoran ternak dengan kapasitas yang besar.
Keuntungan lainnya adalah waktu yang diperlukan untuk membuat digester
hingga timbulnya gas sebagai bahan bakar tidak terlalu lama apabila dibandingkan
dengan digester model konvensional.
Digester portable ini juga sudah dilengkapi dengan hand mixer/motor pengaduk
untuk mengaduk kotoran yang masuk ke dalam digester, desulfurizer untuk
membersihkan kandungan gas H2S karena menyebabkan kerusakan korosif
(mengkarat) pada komponen mesin atau kompor biogas, serta floating untuk
penampung gas. Digester portable ini juga sangat mudah untuk dipindah-pindah sesuai
keinginan.
Desain floating drum ini memiliki lebih unggul dibandingkan dengan desain
yang sudah ada, yaitu: waktu hidup sekitar 15 tahun, tekanan konstan gas karena berat
gendang, teknologi yang diterapkan di beberapa bagian dunia, kesalahan selama
contruction digester tidak mewakili masalah besar dalam operasi dan hasil gas.
Nilai kebaruan yang lain dari rancangan ini yaitu pengadukan dapat dilakukan
dengan:
a. Pengadukan mekanis, yaitu dengan menggunakan poros yang dibawahnya terdapat
semacam baling-baling dan digerakkan dengan motor listrik secara berkala.
b. Mensirkulasi bahan dalam digester dengan menggunakan pompa dan dialirkan
kembali melalui bagian atas digester.

Jenis digester ini biasanya dikonstruksi di bawah tanah, dengan bagian


penampung gas yang dapat bergerak fleksibel ditempatkan di atas permukaan tanah.
Hasil produksi biogas akan terkumpul di dalam drum gas yang dapat naik dan turun
bergantung pada volume gas yang terbentuk. Oleh karena itu, ketinggian drum gas ini
berfungsi sebagai indikator visual untuk memperkirakan volume gas di dalam drum.

Nilai kebaruan dari rancangan desain floating drum yaitu reaktor biogas tipe
floating drum(drum mengapung) terdiri dari digester bawah tanah dan tabung gas
diatasnya yang dapat bergerak naik turun. Gas dikumpulkan pada tabung gas, yang
dapat naik atau turun, sesuai dengan jumlah gas yang tersimpan. Tabung gas dijaga
supaya tetap tegak dan tidak miring menggunakan struktur kerangka yang berisi air
(water jacket). Jika kadar gas di digester bertambah, maka tabung gas akan tertekan
sehingga bergerak naik. Namun, jika kadar gas berkurang, maka tabung gas tersebut
akan bergerak turun.

Floating drum digester terdiri dari satu digester dan penampung gas yang bisa
bergerak. Penampung gas ini akan bergerak keatas ketika gas bertambah dan turun lagi
ketika gas berkurang, seiring dengan penggunaan dan produksi gasnya. Dibandingkan
dengan tipe fixed dome, tekanan gas lebih konstan karena penampung gas yang
bergerak mengikuti jumlah gas. Jumlah gas yang terbentuk juga bisa dengan mudah
diketahui dengan melihat naik turunya drum.

Rancangan digester reaktor biogas portabel dengan desain Floating Drum ini
merupakan digester jenis continues feeding. Jenis ini memiliki dua model yaitu model
terapung (Floating) dan model tetap (Fixed). Terdapat perbedaan pada dua model
tersebut. Pada model terapung (floating) biogas yang dihasikan dari proses fermentasi
akan terapung diatas tempat material pembentuk gas. Sehingga kapasitas dari digester
akan naik turun sesuai dengan produksi biogas yang dihasilkan dan juga tergantung
dengan konsumsi biogas yang dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai