Ada tiga nyala api las asetilin, yaitu nyala api netral, nyala api karburasi, dan nyala api
oksidasi. Ketigannya berbeda satu sama lainnya karena berbeda perbandingan banyaknya gas
asetilin dan oksigen.
1.Nyala api las netral
Nyala api netral adalah yang paling sering digunakan untuk mengelas. Nyala api ini
merupakan hasil pembakaran gas asetilin dan oksigen dengan perbandingan 1 : 1. Nyala api
netral berwarna biru merupakan inti nyala api yang keluar dari ujung pembakar.
2.Nyala api las karburasi
Nyala api karburasi adalah nyala api berlebihan gas asetilin. Kelebihan gas asetilin ini
menyebabkan nyala api terlihat berwarna putih tetapi intinya berwarna biru seperti nyala api
netral.
Nyala api karburasi biasa digunakan untuk pelapisan keras permukaan (case hardening).
3.Nyala api las oksidasi
Nyala api oksidasi adalah nyala api las yang berlebihan gas oksigen. Oksigen yang
berlebihan ini akan terbakar di luar nyala inti. Nyala inti oksidasi lebih pendek dan bersuhu lebih
tinggi daripada nyala api netral dan nyala api karburasi. Nyala api oksidasi biasa digunakan
untuk mengelas logam, tembaga, kuningan, perunggu, dan las patri.
MENGHUBUNGKAN DAN MENGESET PERALATAN PENGELASAN
Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar elemen ini, Anda akan dapat
Menyiapkan silinder oksigen dan
asetilena
Melaksanakan pemasangan regulator
pada silinder asetilena dan oksigen.
Melaksanakan pemasangan selang las
sesuai prosedur
Melaksanakan pemasangan pemegang
brander ke selang las dan mulut pembakar.
Uraian Materi
A. Menyiapkan silinder oksigen dan
asetilena
Tempatkan silinder oksigen dan asetilena
terikat pada dinding atau pada kereta
dorong di tempat yang aman.
D.
Gambar 2.4 Memasang Selang Pasang ujung selang las pada
pembakar, selanjutnya pasang
mulut pembakar, gunakan nomor
yang sesuai dengan jenis dan
tebal bahan serta kencangkan
ikatannya.