Penulis :
DR. H. Moch. Agus Krisno Budiyanto, M.Kes.
Drs. Muizuddin, M.Kes.
Diterbitkan oleh :
UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang 65144
Telepon (0341) 464318 psw. 140, flexi (0341) 7059981
Fax (0341) 460435
E-mail : ummpress@gmail.com
Site : http://ummpress.umm.ac.id
Sekapur Sirih
Syukur Alhamdulillah, akhirnya Tim Pengabdi
dapat menyusun buku saku “Instalasi Biogas Kotoran
Sapi” setelah melakukan serangkaian Pengabdian pada
Masyarakat skim Ipteks bagi Masyarakat /IbM (Tahun
Anggaran 2013/2014) dan FGD (Focus Group
Dicussion) pakar sejawat sesuai dengan rencana yang
telah ditentukan. Buku ini menginformasikan Mengenal
Biogas, Ragam Teknik Instalasi Biogas, Instalasi
Biogas Kotoran Sapi dengan Metode Tabung, dan
Keuntungan Penggunaan Biogas yang diharapkan
mampu mencerahkan pembaca untuk bersama-sama
melakukan upaya serius dan berkelanjutan dalam
mengatasi limbah kotoran sapi dan meningkatkan
produksi energy ramah lingkungan di Indonesia.
Keberadaan buku saku ini tidak terlepas dari
kontribusi dan peran berbagai pihak. Untuk
i
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
ii
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
Daftar Isi
BAB I Mengenal Biogas ................................... 1
BAB II RagamTeknik Instalasi Biogas............... 32
BAB III Instalasi Biogas Kotoran Sapi dengan
Metode Tabung .................................... 56
BAB IV Keuntungan Penggunaan Biogas ......... 91
iii
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
1
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
2
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
3
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
4
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
5
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
6
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
7
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
8
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
9
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
10
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
11
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
12
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
13
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
Nepal
Teknologi b memulai revolusi hijau di Nepal.
Menurut WWF, kayu bakar adalah sumber tenaga
yang paling disukai dan paling banyak digunakan
oleh hampir 87% dari semua rumah tangga di
negara ini. Namun, biogas mulai menjadi pilihan
14
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
15
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
16
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
17
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
18
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
Swedia
Linköping, sebuah biogas kota besar. Selama
awal 1990-an, perkembangan produksi biogas di
Linköping dimulai. Pekerjaan itu sebuah kolaborasi
antara Kota Linköping, Tekniska Verken i Linköping
AB dan LRF. Pada tahun 1996 citys besar biogas
tanaman selesai dan sejak saat itu semua bus kota
- sekitar 70 - berjalan di biogas. Selain itu, banyak
kendaraan komersial lainnya dijalankan pada
bahan bakar, serta sejumlah besar mobil dan
pertama di dunia biogas bertenaga kereta. Swedia
Biogas International didirikan pada tahun 2006
dengan tujuan untuk mengekspor pengetahuan
19
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
20
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
Tanzania
Biogas domestik diperkenalkan oleh SIDO
pada tahun 1975. Sejumlah LSM lain yang
tergabung dalam promosi teknologi. Namun,
keterlibatan CAMARTEC, kemudian bekerja sama
dengan GTZ kesadaran dipercepat dan
penyebaran, terutama di wilayah utara negara itu.
Dari total produksi, sekitar 1.900 instalasi
diharapkan akan beroperasi. Melalui
keterlibatannya, CAMARTEC menempatkan dirinya
sebagai pusat pengetahuan terkemuka pada biogas
di Tanzania serta internasional. Setelah penarikan
GTZ dari program biogas domestik, pemerintah
dukungan untuk CAMARTEC parastatal secara
bertahap dikurangi. S-in LSM MIGESADO tertentu
dan, pada tingkat lebih rendah, FIDE-mengisi
21
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
22
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
23
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
24
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
25
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
26
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
27
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
28
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
29
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
30
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
31
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
32
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
33
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
34
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
35
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
36
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
37
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
38
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
Lingkungan abiotis
Biodigester harus tetap dijaga dalam keadaan
abiotis (tanpa kontak langsung dengan Oksigen
(O2). Udara (O2) yang memasuki biodigester
menyebabkan penurunan produksi metana, karena
bakteri berkembang pada kondisi yang tidak
sepenuhnya anaerob.
Temperatur
Secara umum, ada 3 rentang temperatur
yang disenangi oleh bakteri, yaitu:
1. Psicrophilic (suhu 4 – 20 C) -biasanya untuk
negara-negara subtropics atau beriklim
dingin.
2. Mesophilic (suhu 20 – 40 C).
3. Thermophilic (suhu 40 – 60 C) – hanya untuk
men-digesti material, bukan untuk
menghasilkan biogas.
Untuk negara tropis seperti Indonesia,
digunakan unheated digester (digester tanpa
39
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
40
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
41
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
42
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
43
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
Pengaruh starter
Starter yang mengandung bakteri metana
diperlukan untuk mempercepat proses fermentasi
anaerob. Beberapa jenis starter antara lain:
1. Starter alami, yaitu lumpur aktif seperti
lumpur kolam ikan, air comberan atau cairan
septic tank, sludge, timbunan kotoran, dan
timbunan sampah organic.
2. Starter semi buatan, yaitu dari fasilitas
biodigester dalam stadium aktif.
3. Starter buatan, yaitu bakteri yang dibiakkan
secara laboratorium dengan media buatan.
2.3 Membangun Instalasi Biogas
Bangunan utama dari instalasi biogas adalah
Digester yang berfungsi untuk menampung gas
metan hasil perombakan bahan bahan organik oleh
bakteri. Jenis digester yang paling banyak
digunakan adalah model continuous feeding
dimana pengisian bahan organiknya dilakukan
44
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
45
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
46
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
47
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
48
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
49
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
50
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
51
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
52
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
53
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi dilakukan untuk mengetahui
break event point atau lama waktu
pengembalian biaya investasi awal yang telah
dikeluarkan untuk membangun instalasi
biogas.
a. Pemasukan per tahun
Total produksi biogas per tahun = 365
hari x 4,3 liter x 70%
= 1.098,65 liter minyak tanah
Diasumsikan harga biogas sama dengan
harga minyak tanah per liternya yaitu Rp
2.500. Total pemasukan per tahun =
54
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
55
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
56
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
57
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
58
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
59
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
60
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
61
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
62
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
63
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
64
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
65
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
66
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
67
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
68
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
69
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
70
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
71
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
72
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
73
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
74
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
2. Penyiapan lahan
75
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
76
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
3. Perakitan biodegester
77
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
78
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
79
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
80
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
81
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
82
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
83
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
84
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
85
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
86
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
87
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
88
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
89
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
90
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
91
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
92
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
93
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
94
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
95
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
96
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
97
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
98
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
99
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
100
Instalasi Biogas Kotoran Sapi
DAFTAR PUSTAKA