Anda di halaman 1dari 7

PENGERTIAN LAS ASETILIN / LAS KARBIT

BY RAHMAT BRONTOK , AT SEPTEMBER 01, 2014 , HAVE 2 COMMENTS

Las karbit asetilin


Pengelasan dengan oksi – asetilin adalah proses pengelasan secara manual
dengan pemanasan permukaan logam yang akan dilas atau disambung sampai
mencair oleh nyala gasasetilin melalui pembakaran C2H2 dengan gas O2 dengan
atau tanpa logam pengisi. Proses penyambungan dapat dilakukan dengan tekanan
(ditekan), sangat tinggi sehingga dapat mencairkan logam.
Peralatan
Peralatan las asetilen berupa generator acetylen yaitu alat yang digunakan
untuk memproduksi acetylene melalui proses reaksi kalsium karbida dengan air.
Proses reaksi kimia ini sangat sederhana, yaitu dengan mempertemukan kalsium
karbida (batu karbit/C2H2) dengan air secara proporsional yang selanjutnya diikuti
terjadinya reaksi sehingga menghasilkan gas asetilen.
Generator acetylene dibedakan berdasarkan kapasitas, pelayanan, cara kerja
dan tekanan.
o berdasar kapasitas dapat digolongkan dalam beberapa tingkat, seperti 0,8; 1,25; 2;
3,2; 5; 10; 20; 40 dan 80m3/jam
o berdasar pelayanan dibedakan atas:
· generator portable (dapat dipindah-pindah) biasanya berukuran kecil dan
berkapasitas antara 30 sd 60 Cu.ft/jam (1 Cu.ft = 0,028 m3)
· generator stasioner (tetap) yaitu generator untuk industri-industri besar dan
penempatannya tetap tidak dipindah-pindah.
o Berdasarkan proses kerjanya / cara kerja
Yang dimaksud cara kerja di sini adalah sistem pembentukan asetilen di
dalam generator. Berdasarkan cara kerja generator ini dibedakan atas dua jenis,
yaitu :
· pesawat pencampur yang menggunakan
- sistem tetes (air ke karbit)
- sistem lempar (karbit ke air)
· pesawat kontak, di mana karbit dan air dibuat bereaksi pada waktu tertentu. Sistem
ini dikenal dengan sistem celup atau sistem desak.
Penggunaan generator ini dapat digantikan oleh tabung gas acetylen yang
diproduksi oleh perusahaan.

Pembakar las (brander)


Pembakar las adalah alat yang berfungsi sebarai:
§ pencampur gas acetylene dan gas oksigen
§ pengatur pengeluaran gas
§ pembangkit nyala api
Penggunaan brander dipilih berdasarkan pertimbangan ketebalan bahan.
Hubungan keduanya dapat dilihat pada tabel berikut :
Bahan tambah
Bahan tambah/bahan pengisi adalah suatu batang logam yang digunakan
sebagai bahan pengisi. Ukuran kawat ini di pasaran biasanya dijual dengan panjang
900mm berdiameter 1.6; 2.5; 3.2; 4.0; 5.0; 6.0; 8.0; 10.0mm. penggunaanya kawat
las ini harus disesuaikan dengan jenis bahan yang akan dilas, kecuali untuk
membrazing. Bahan kawat tambah yang tersedia seperti baja lunak, besi tuang,
stainless steel, tembaga, paduan tembaga, alumunium dan paduan alumunium.

Flux
Flux adalah bahan kimia yang digunakan pengelasan logam yang bukan baja
lunak, seperti alumunium, tembaga, besi tuang, stainless steel.
Flux berfungsi untuk melindungi cairan logam dari oksidasi udara luar dan
menghilangkan bahan-bahan bukan logam. Flux tersedia dalam bentuk cair, pasta
dan serbuk. Cara pemakaiannya adalah dengan mengoleskannya ke bahan dasar
atau pada kawat tambahnya dengan cara dipanasi terlebih dahulu kemudian
dicelupkan pada flux serbuk.
Jenis flux yang digunakan dalam pengelasan seperti : borax (NaB4O7),
sodium karbonat (Na2CO3), sodium bikarbonat (NaHCO3), sodium silikat, polassium
borat, karbonat, khlorida, sulphat, dan borik acid (H2BO3). Penggunaan flux ini
dapat diketahui dari keterangan yang mengikutinya yang ditetapkan oleh pembuat
(pabrik)

Pengelasan Dengan Gas Oksi-asetilin


Las karbit atau las asetilen adalah salah satu perkakas perbengkelan yang
sering ditemui. Pengoperasiannya yang cukup mudah membuatnya sering
digunakan untuk menghubungkan dua logam atau welding.Secara umum, perkakas
las asetilen adalah alat penyambung logam melalui proses pelelehan logam dengan
menggunakan energi panas hasil pembakaran campuran gas asetilin dangas
oksigen.Perangkat perbengkelan las karbit digunakan untuk memotong dan
menyambung benda kerja yang terbuat dari logam (plat besi, pipa dan poros)
Pengelasan dengan gas dilakukan dengan membakar bahan bakar gas yang
dicampur dengan oksigen (O2) sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu tinggi
(3000o) yang mampu mencairkan logam induk dan logam pengisinya. Jenis bahan
bakar gas yang digunakan asetilen, propan atau hidrogen, sehingga cara
pengelasan ini dinamakan las oksi-asetilen atau dikenal dengan nama las karbit.
Nyala asetilen diperoleh dari nyala gas campuran oksigen dan asetilen yang
digunakan untuk memanaskan logam sampai mencapai titik cair logam induk.
Pengelasan dapat dilakukan dengan atau tanpa logam pengisi.
Oksigen diperoleh dari proses elektrolisa atau proses pencairan udara.
Oksigen komersil umumnya berasal dari proses pencairan udara dimana oksigen
dipisahkan dari nitrogen. Oksigen ini disimpan dalam silinder baja pada tekanan 14
MPa. Gas asetilen (C2H2) dihasilkan dari reaksi kalsium karbida dengan air.
Gelembung-gelembung gas naik dan endapan yang terjadi adalah kapur tohor.
Reaksi yang terjadi dalam tabung asetilen adalah :

CaC2 + 2H2O ® Ca(OH)2 + C2H2 kalsium karbida air tohor Kapur gas asetilen

Bila dihitung ternyata 1 kg CaC2 menghasilkan kurang lebih 300 liter asetilen. Sifat
dari asetilen (C2H2) yang merupakan gas bahan bakar adalah tidak berwarna, tidak
beracun, berbau, lebih ringan dari udara, cenderung untuk memisahkan diri bila
terjadi kenaikan tekanan dan suhu (di atas 1,5 bar dan 350° C), dapat larut dalam
massa berpori (aseton).
Karbida kalsium keras, mirip batu, berwarna kelabu dan terbentuk sebagai
hasil reaksi antara kalsium dan batu bara dalam dapur listrik. Hasil reaksi ini
kemudian digerus, dipilih dan disimpan dalam drum baja yang tertutup rapat. Gas
asetilen dapat diperoleh dari generator asetilen yang menghasilkan gas asetilen
dengan mencampurkan karbid dengan air atau kini dapat dibeli dalam tabung-
tabung gas siap pakai. Agar aman tekanan gas asetilen dalam tabung tidak boleh
melebihi 100 Kpa, dan disimpan tercampur dengan aseton. Tabung asetilen diisi
dengan bahan pengisi berpori yang jenuh dengan aseton, kemudian diisi dengan
gas asetilen. Tabung jenis ini mampu menampung gas asetilen bertekanan sampai
1,7 MPa.
Prisip dari pengelasan ini tidak terlalu rumit. Hanya dengan mengatur
besarnya gas asetilen dan oksigen, kemudian ujungnya didekatkan dengan nyala
api maka akan timbul nyala api. Tetapi besarnya gas asetilen dan oksigen harus
diatur sedemikian rupa dengan memutar pengatur tekanan sedikit demi sedikit.
Apabila gas asetilen saja yang dihidupkan maka nyala apinya berupa nyala biasa
dengan mengeluarkan jelaga. Apabila gas asetilennya terlalu sedikit yang diputar,
maka las tidak akan menyala.
Kecepatan penarikan kembali gas per jam dari sebuah silinder asetilen tidak
boleh lebih besar dari 20% (seperlima) dari isinya, agar gas aseton bisa dialirkan
(silinder asetilen haruslah selalu tegak lurus).
Nyala hasil pembakaran dalam las oksi-asetilen dapat berubah bergantung
pada perbandingan antara gas oksigen dan gas asetilennya. Ada tiga macam nyala
api dalam las oksi-asetilen seperti ditunjukkan pada gambar di bawah :

a. Nyala asetilen lebih (nyala karburasi)


Bila terlalu banyak perbandingan gas asetilen yang digunakan maka di antara
kerucut dalam dan kerucut luar akan timbul kerucut nyala baru berwarna biru. Di
antara kerucut yang menyala dan selubung luar akan terdapat kerucut antara yang
berwarna keputih-putihan, yang panjangnya ditentukan oleh jumlah kelebihan
asetilen. Hal ini akan menyebabkan terjadinya karburisasi pada logam cair. Nyala ini
banyak digunakan dalam pengelasan logam monel, nikel, berbagai jenis baja dan
bermacam-macam bahan pengerasan permukaan non-ferous.
b. Nyala oksigen lebih (nyala oksidasi)
Bila gas oksigen lebih daripada yang dibutuhkan untuk menghasilkan nyala netral
maka nyala api menjadi pendek dan warna kerucut dalam berubah menjadi ungu.
Nyala ini akan menyebabkan terjadinya proses oksidasi atau dekarburisasi pada
logam cair. Nyala yang bersifat oksidasi ini harus digunakan dalam pengelasan
fusion dari kuningan dan perunggu namun tidak dianjurkan untuk pengelasan
lainnya.

c. Nyala netral
Nyala ini terjadi bila perbandingan antara oksigen dan asetilen sekitar satu.
Nyala terdiri atas kerucut dalam yang berwarna putih bersinar dan kerucut luar yang
berwarna biru bening. Oksigen yang diperlukan nyala ini berasal dari udara. Suhu
maksimum setinggi 3300 sampai 3500 oC tercapai pada ujung nyala kerucut.
Karena sifatnya yang dapat merubah komposisi logam cair maka nyala
asetilen berlebih dan nyala oksigen berlebih tidak dapat digunakan untuk mengelas
baja.Suhu Pada ujung kerucut dalam kira-kira 3000° C dan di tengah kerucut luar
kira-kira 2500° C.
Pada posisi pengelasan dengan oksi asetilen arah gerak pengelasan dan
posisi kemiringan pembakar dapat mempengaruhi kecepatan dan kualitas las.
Dalam teknik pengelasan dikenal beberapa cara yaitu :
a. Pengelasan di bawah tangan
Pengelasan di bawah tangan adalah proses pengelasan yang dilakukan di
bawah tangan dan benda kerja terletak di atas bidang datar. Sudut ujung pembakar
(brander) terletak diantara 60° dan kawat pengisi (filler rod) dimiringkan dengan
sudut antara 30° - 40° dengan benda kerja. Kedudukan ujung pembakar ke sudut
sambungan dengan jarak 2 – 3 mm agar terjadi panas maksimal pada sambungan.
Pada sambungan sudut luar, nyala diarahkan ke tengah sambungan dan
gerakannya adalah lurus.
b. Pengelasan mendatar (horisontal)
Pada posisi ini benda kerja berdiri tegak sedangkan pengelasan dilakukan
dengan arah mendatar sehingga cairan las cenderung mengalir ke bawah, untuk itu
ayunan brander sebaiknya sekecil mungkin. Kedudukan brander terhadap benda
kerja menyudut 70° dan miring kira-kira 10° di bawah garis mendatar, sedangkan
kawat pengisi dimiringkan pada sudut 10° di atas garis mendatar.
c. Pengelasan tegak (vertikal)
Pada pengelasan dengan posisi tegak, arah pengelasan berlangsung ke atas
atau ke bawah. Kawat pengisi ditempatkan antara nyala api dan tempat sambungan
yang bersudut 45°-60° dan sudut brander sebesar 80°.
d. Pengelasan di atas kepala (over head)
Pengelasan dengan posisi ini adalah yang paling sulit dibandingkan dengan
posisi lainnya dimana benda kerja berada di atas kepala dan pengelasan dilakukan
dari bawahnya. Pada pengelasan posisi ini sudut brander dimiringkan 10° dari garis
vertikal sedangkan kawat pengisi berada di belakangnya bersudut 45°-60°.
e. Pengelasan dengan arah ke kiri (maju)
Cara pengelasan ini paling banyak digunakan dimana nyala api diarahkan ke
kiri dengan membentuk sudut 60° dan kawat las 30° terhadap benda kerja
sedangkan sudut melintangnya tegak lurus terhadap arah pengelasan. Cara ini
banyak digunakan karena cara pengelasannya mudah dan tidak membutuhkan
posisi yang sulit saat mengelas.

f. Pengelasan dengan arah ke kanan (mundur)


Cara pengelasan ini adalah arahnya kebalikan daripada arah pengelasan ke
kiri. Pengelasan dengan cara ini diperlukan untuk pengelasan baja yang tebalnya
4,5 mm ke atas.
Keuntungan dan kegunaan pengelasan oksi-asetilen sangat banyak, antara
lain :
· Peralatan relatif murah dan memerlukan pemeliharaan minimal/sedikit.
· Cara penggunaannya sangat mudah, tidak memerlukan teknik-teknik pengelasan
yang tinggi sehingga mudah untuk dipelajari.
· Mudah dibawa dan dapat digunakan di lapangan maupun di pabrik atau di bengkel-
bengkel karena peralatannya kecil dan sederhana.
· Dengan teknik pengelasan yang tepat hampir semua jenis logam dapat dilas dan
alat ini dapat digunakan untuk pemotongan maupun penyambungan.
Nyala Oksi-asetilen
Dalam proses ini digunakan campuran gas oksigen dengan gas asetilen.
Suhu nyalanya bisa mencapai 3500 derajat Celcius.
Pengelasan bisa dilakukan dengan atau tanpa logam pengisi.Gas asetilen
(C2H2) dihasilkan oleh reaksi kalsium karbida dengan air dengan reaksi sebagai
berikut :C2H2+2 H2O Ca(OH)2+C2H2
Agar aman dipakai gas asetilen dalam tabung tekanannya tidak boleh melebihi 100
kPa dandisimpan tercampur dengan aseton. Tabung asetilen diisi dengan bahan
pengisi berpori yang jenuh dengan aseton, kemudian diisi dengan gas asetilen.
Tabung asetilen mapu menahantekanan sampai 1,7 MPa. Skema nyala las dan
sambungan gasnya bisa dilihat pada gambar :
Pada nyala gas oksiasetilen bisa diperoleh 3 jenis nyala yaitu nyala netral,
reduksidan oksidasi. Nyala netral diperlihatkan pada gambar dibawah ini :
Pada nyala netral kerucut nyala bagian dalam pada ujung nyala memerlukan
perbandingan oksigen dan asetilen kira-kira 1 : 1 dengan reaksi serti yang bisa
dilihat pada gambar. Selubung luar berwarna kebiru-biruan adalah reaksi gas CO
atau H2 dengan oksigen yang diambil dari udara.
Pengelasan Oksihidrogen
Nyala pengelasan oksihidrogen mencapai 2000°C lebih rendah dari oksigen-
asetilin. Pengelasan ini digunakan pada pengelasan lembaran tipis dan paduan
bengan titik cair yang rendah.
Pengelasan Udara-Asetilen
Nyala dalam pengelasan ini mirip dengan pembakar Bunsen. Untuk nyala
dibutuhkan udara yang dihisap sesuai dengan kebutuhan. Suhu pengelasan lebih
rendah dari yang lainnya maka kegunaannya sangat terbatas yaitu hanya untuk patri
timah dan patri suhu rendah
Pengelasan Gas Bertekanan
Sambungan yang akan dilas dipanaskan dengan nyala gas menggunakan
oksiasetilen hingga 1200C kemudian ditekankan. Ada dua cara penyambungan yaitu
sambungan tertutup dan sambungan terbuka.Pada sambungan tertutup, kedua
permukaan yang akan disambung ditekan satu sama lainnya selama proses
pemanasan. Nyala menggunakan nyala ganda dengan pendinginan air. Selama
proses pemanasan, nyala tersebut diayun untuk mencegah panas berlebihan pada
sambungan yang dilas. Ketika suhu yang tepat sudah diperoleh, benda diberi
tekanan. Untuk baja karbon tekanan permulaan kurang dari 10MPa dan tekanan up
setantara 28MPa
Pemotongan Nyala Oksiasetilen
Pemotongan dengan nyala juga merupakan suatu proses produksi. Nyala
untuk pemotongan berbeda dengan nyala untuk pengelasan dimana disekitar
lobang utama yang dialiri oksigen terdapat lubang kecil untuk pemanasan mula.
Fungsi nyala pemanas mula adalah untuk pemanasan baja sebelum dipotong.
Karena bahan yang akan dipotong menjadi panas sehingga baja akan menjadi
terbakar dan mencair ketika dialiri oksigen.

terimakasih kunjungannya.. tetap belajar, sempatkan tinggalkan jejak dengan


memberi komentar, saran dan ungkapan lain

Makalah Las Listrik= Pengertian Las Listrik

Anda mungkin juga menyukai