3. Driver (Kemudi)
Pada blok diagram pemancar am, tahap ini berfungsi mengatur penguatan daya (tegangan dan
arus) sinyal AM sebelum menuju penguat akhir. Pada bagian ini sering digunakan penguat kelas
A untuk menjamin linieritas sinyal keluaran. Pada penerapannya sering digunakan beberapa
tingkatan driver untuk menghasilkan daya sinyal yang cukup untuk menggerakkan penguat akhir.
Hal tersebut dilakukan mengingat efisiensi penguat kelas A yang rendah (hanya sekitar 30%).
Pada tahap driver, penggunaan tapis-lolos-bawah sangat dianjurkan untuk menekan frekuensi
harmonisa.
Penguat akhir merupakan unit rangkaian penguat daya RF efisiensi tinggi, untuk itu hampir
selalu digunakan penguat daya RF tertala kelas C karena menawarkan efisiensi daya hingga
100%. Bagian akhir dari tahap ini selalu dipasang filter untuk menekan frekuensi harmonisa
dan sekaligus mengembalikan bentuk sinyal keluaran ke bentuk semula (sinus).
5. Audio Input
Merupakan sinyal pesan atau sinyal informasi yang akan ditumpangkan pada sinyal pembawa.
Sinyal ini berupa sinyal suara audio baik dari mikropon maupun dari pemutar musik.
6. System Audio
Bagian ini bertugas memproses sinyal audio input sebelum masuk ke tahap modulator. Tahap ini
terdiri dari penguat depan (pre-amplifier) sampai dengan penguat akhir audio (audio power
amplifier). Pada tahap awal biasanya dilengkapi dengan filter sinyal audio yang membatasi lebar
bidang audio maksimal pada 5 kHz frekuensi lancung. Hal tersebut berkaitan dengan ketentuan
lebar bidang maksimum spektrum pemancar AM yang tidak boleh melebihi 10 kHz. Inilah yang
menjadi satu alasan mengapa kualitas audio yang dihasilkan oleh penerima radio AM kurang
kuat pada frekuensi tinggi audio nya (treble).
7. Modulator
8. Antenna
Merupakan bagian terakhir pada blok diagram pemancar am. Berfungsi mengubah getaran listrik
frekuensi tinggi menjadi gelombang elektromagnetik dan meradiasikannya ke ruang bebas. Pada
pemancar AM komersial (broadcast), biasa digunakan jenis antena vertikal 1/4 panjang
gelombang dengan langsung menggunakan bumi sebagai pentanahan.
Penguat RF (Radio Frekuensi) adalah perangkat yang berfungsi memperkuat sinyal frekuensi
tinggi (RF) dan diterima oleh antena untuk dipancarkan. Penguat RF ini dirancang dengan
menggunakan komponen-komponen yang memiliki keistimewaan dan kemampuan untuk
memperkuat sinyal yang dikerjakan pada frekuensi radio
Mixer (Audio) adalah sebuah peralatan untuk mencampur 2 (dua) atau lebih Channel Audio
Input menjadi satu kesatuan sistim penyuaraan. Dalam penggunaan yang professional, orang
tehnik menyebutnya Profesional Audio Desk Mixing Console.
PESAWAT RADIO PENERIMA
A. Latar Belakang
Pesawat radio penerima yang sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, merupakan
jenis pesawat penerima yang paling tua umurnya dibandingkan dengan pesawat penerima
lainnya seperti pesawat televisi, pesawat telepon, tape recorder, gramophone, turn table (pemutar
piringan hitam) dan sebagainya.Kenyataan, sebelum diciptakan alat-alat tersebut seperti pesawat
televisi, pesawat telepon, tape recorder dan lain sebagainya yang sekarang ini menjadi bagian
dari sistem audio, pesawat radio merupakan jenis pesawat yang pertama diciptakan manusia.
Radio mempunyai peranan penting dalam segala bidang, terutama untuk sistem
komunikasi dan pemberitaan. Sampai sekarang pun tidak sedikit masyarakat yang memanfaatkan
perangkat radio ini, baik di kala senggang maupun untuk keperluan memperoleh informasi
pemberitaan. Meskipun di satu sisi teknologi audio digital semakin berkembang pesat, tetapi
tidak menyurutkan masyarkat pecinta radio untuk dinikmati sepenuhnya. Dalam bebrapa hal
pesawat radio penerima menjadi barang yang berharga dalam kehidupan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prinsip kerja pesawat radio?
2. Apa saja bagian-bagian radio?
3. Apa saja jenis-jenis pesawat radio?
4. Bagaimana ruang kerja pesawat radio penerima?
5. Bagaimana langkah-langkah perawatan dan perbaikan pesawat radio penerima?
C. Tujuan
1. Ingin mengetahui prinsip kerja pesawat radio.
2. Ingin mengetahui bagaian-bagian yang terdapat dalam pesawat radio.
3. Ingin mengetahui jenis-jenis pesawat radio yang ada di lapangan.
4. Ingin mengetahui ruang kerja pesawat radio penerima.
5. Ingin mengetahui langkah-langkah perawatan dan perbaikan pesawat radio penerima.
A. Prinsip Kerja Pesawat Radio
Dalam sistem penerima pesawat radio, suara yang dipancarkan melalui udara dari stasiun
pemancar terlebih dahulu diubah bentuknya menjadi implus-implus listrik. Kemudian impuls-
impuls listrik itu diperkuat dan dimasukkan ke dalam gelombang pembawa (carrier) yang
seterusnya dipancarkan melalui antena pemancar. Gelombang pembawa yang di dalamnya
mengandung impuls-impuls listrik dan dipancarkan ke udara tersebut sudah berbentuk
gelombang electromagnet gelombang Radio Frequency atau gelombang RF.
Gelombang yang dipancarkan ke udara, untuk selanjutnya ditangkap oleh antena
penerima. Setelah gelombang RF itu diterima oleh pesawat penerima (receiver) lalu diubah atau
dimodulasi menjadi impuls-impuls listrik kembali. Untuk selanjutnya impuls-impuls listrik
tersebut diubahnya menjadi getaran-getaransuara sebagaimana yang kita dengar bersama melalui
penguat suara (speaker).
Jadi dalam hal ini, frekuensi suara yang dipancarkan oleh stasiun pemancar diterima oleh
sebuah alat penerima. Frekuensi suara (audio) yang telah diterima kemudian diolah, diproses dan
diubah bentuknya selanjutnya diperkuat untuk diteruskan ke loud speaker. Sehingga apa yang
dipancarkan oleh stasiun pemancar bisa kita dengar suaranya persis seperti aslinya.
B. Bagian-Bagian Radio
Dalam setiap pesawat penerima radio, komponen-komponen yang tersusun dari beberapa
bagian. Secara umum pesawat penerima radio terbagi atas tiga bagian, yaitu:
a. Bagian detektor
b. Bagian mixer
c. Bagian penguat akhir
a. Bagian Detektor
Salah satu bagian dari rangakain lengkap sebuah pesawat penerima radio adalah yang
dinamakan detector. Bagian ini merupakan daerah yang mendeteksi adanya sinyal yang masuk.
Komponen yang paling berperan pada bagian ini adalah MF. Semua sinyal yang masuk haruslah
melalui MF yang selanjutnya diteruskan ke bagian IF III.
Sinyal yang masuk masih berfrekuensi tinggi, maka untuk menyesuaikannya dengan
pesawat penerima semua frekuensi diturunkan lebih dahulu menjadi sinyal frekuensi rendah. Jadi
bagian detector ini selain bertugas sebagai pendeteksi sinyal, juga sekaligus menurunkan sinyal
yang tinggi menjadi rendah.
Kemudian frekuensi sinyal yang rendah tersebut sudah mengalami penurunan
menjadi sekitar 100-6000 c/s. untuk menurunkan frekuensi ini biasanya digunakan komponen
diode germanium yang umum dipakai yaitu tipe OA 79 atau IN 1885.
Namun karena beberapa pabrik pembuat pesawat penerima radio berlainan, maka
untuk bagian detector ini pun juga ada perbedaan antara penerima radio yang satu dengan peswat
penerima radio yang lain. Perbedaan itu bukan merupakan cara kerjanya, melainkan tipe
komponen serta yang dipakai serta susunan rangkaian dalam perakitannya. Pada dasarnya prinsip
kerjanya adalah sama. Berikut contoh bagian detector untuk memudahkan dalam mereparasi.
a. Bagian Mixer
Mixer juga merupakan suatu bentuk rangkaian yang ada dalam pesawat penerima
radio. Tugas utama bagian ini adalah sebagai penguat dari getaran frekuensi antena.
Di bawah ini merupakan salah satu contoh rangkaian mixer penerima radio.
Gambar 2. Rangkaian mixer
Kalau suatu pesawat radio hanya menggunakan sebuah transistor, maka bagian mixernya
berfungsi sebagai penguat frekuensi, baik pada antenna maupun pada frekuensi osilator.
Bagian-bagiannya yaitu :
a. Bagian Antena
Fungsi antena pada penerima radio adalah untuk menerima/ menangkap belombang radio
yang dipancarkan oleh berbagai stasiun pemancar
b. Bagian Tuning/Pemilih
Bagian tuning sering disebut juga bagian tuner atau penala. Komponen utamanya adalah
lilitan email(kawat tembaga) dan kondensator (L.C).Fungsi bagian tuning pada penerima radio
adalah untuk memilih salah satu dari sekian banyak gelombang radio (RF= radio frekuensi) yang
telah diterima oleh antena melalui teknik resonansi. (resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya
suatu benda akibat adanya benda lain yang bergetar).
c. Bagian Detektor
Komponen utama pada bagian detector adalah diode.
Fungsi bagian detektor pada penerima radio adalah untuk memisahkan sinyal informasi( AF=
audio frekuensi) dari sinyal pembawanya (RF= radio frekuensi).
d. Bagian Penguat AF ( audio frekuensi)
e. Komponen utama pada bagian penguat AF adalah transistor atau IC. Fungsi bagian penguat AF
pada penerima radio adalah untuk menguatkan sinyal informasi yang telah dipisahkan oleh
bagian detector.
f. Bagian alat suara
Fungsi bagian alat suara pada penerima radio adalah untuk mengubah sinyal informasi
(AF) menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.
g. Bagian Sumber Arus
Fungsi bagian sumber arus pada penerima radio adalah untuk memberi tenaga agar radio dapat
bekerja.
Radio Penerima Superheterodyne
1. Bagian Oscilator.
Komponen utama bagian oscilator adalah lilitan kawat email dan kondensator. Fungsi bagian
Oscilator pada penerima radio adalah untuk mebangkitkan frekuensi tinggi (RF=radio frekuensi).
2. Bagian Mixer
Komponen utamanya adalah transitor. Fungsi bagian mixer pada penerima radio adalah
untuk mencampur frekuensi dari antena (fa) dengan frekuensi yang dihasilkan oleh oscillator(fo).
3. Bagian Penguat Frekuensi Menengah (IF= intermediate frekuensi).
Bagian penguat IF sering disebut juga penguat MF( medium frekuensi),komponen utamanya
adalah transistor dan transformator. Sedangkan fungsi bagian penguat IF adalah untuk
menguatkan frekuensi menengah sebesar 455 KHz
Panjang Gelombang : 1 - 10 Km
Frekuensi : 3 - 30 Mhz
Panjang Gelombang : 1 - 10 Km
Panjang Gelombang : 1 - 10 Cm
Frekuensi : 3 - 30 Ghz
Panjang Gelombang : 1 - 10 Mm
Diperiksa bukan hanya satu titik tertentu saja, tetapi dapat dikatakan cukup luas.
a. Mengalokasi kerusakan dengan metode pengukuran
Langkah-langkah Mengukur tegangan yang harus dilakukan;
- Hidupkan pesawat penerima radio dan datalah pemancar-pemancar yang ada dilokasi daerah
anda untuk mand MW!
- Matikan pesawat penerima, kemudian sambungkan antena dengan ground pesawat
menggunakan kabel penghubung yang tersedia untuk menghindari adanya sinyal yang masuk
kedalam pesawat anda.
- Hidupkan kembali pesawat penerima.
- Mengukur tegangan, gunakan Multimeter untuk mengukur tegangan kaki-kaki semua komponen
aktip seperti transistor, catat hasil pengulkuran dan buat tabel hasil pengukuran.
Pengukuran tegangan pada komponen
ANALISIS KERUSAKAN