menerapkan proses manajemen untuk mencapai tujuan, obyektifitas asuhan keperawatan dan pelayanan
keperawatan (Hubberd D, 2000).
Manajemen keperawatan adalah keyakinan yang dimiliki oleh tim keperawatan yang bertujuan untuk
memberikan asuhan keperawatan berkualitas melalui pembagian kerja, koordinasi dan evaluasi (Swansburg,
2000).
Proses Manajemen Keperawatan.
Henry Fayol mengungkapkan ada lima fungsi manajemen yang meliputi :
Planning, Organization, Command, Coordination, dan Control. Konsep Fayol tersebut dimodifikasioleh
Luther Gullick (Marquis & Huston, 2000) dalam bentuk tujuh aktivitas manajemen yang
meliputi : Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting, dan Budgeting.
Marquis dan Huston merangkum konsep yang dikemukakan oleh Fayol dan Gullick dengan
mengungkapkan bahwa proses manajemen keperawatan terdiri dari planning, organizing,
staffing, directing, dan controlling yang membentuk suatu siklus proses manajemen seperti yang tersaji
dalam skema dibawah ini:
Proses Manajemen
Plannin
g
Organizi
ng
Staffin
g
Directin
g
Controlli
ng
Proses manajemen keperawatan dapat juga dilihat dari pendekatan sistem, yaitu sebagai
sistem terbuka dimana masing masing komponen saling berhubungan dan berinteraksi serta
dipengaruhi oleh lingkungan. Karena merupakan suatu sistem makaakan terdiri dari lima elemen
utama yaitu input, process, output , control dan mekanismeumpan balik (Feed back) (Nursalam,
2002).
Input dari proses manajemen keperawatan antara lain informasi, personil, peralatandan
fasilitas. Process dalam manajemen keperawatan adalah kelompok manajer dari tingkat
pengelola keperawatan tertinggi sampai keperawat pelaksana yang mempunyai tugas dan
wewenang untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam
pelaksanaan pelayanan keperawatan. Output adalah kualitasdari asuhan pelayanan keperawatan,
pengembangan staf dan riset (Nursalam, 2002).
Control yang digunakan dalam proses manajemen keperawatan termasuk budget dari
bagian keperawatan, evaluasi penampilan kerja perawat, prosedur standar dan akreditasi.
Mekanisme umpan balik (Feed back) berupa laporan finansial, auditkeperawatan, survey kendali
mutu dan penampilan kerja perawat (Nursalam, 2002).
Menurut Nursalam (2002) proses manajemen keperawatan :
1. Pengkajian Pengumpulan Data
Pada tahap ini seorang manajer dituntut tidak hanya mengunpulkan informasi
tentang keadaan pasien, melainkan juga mengenai institusi, tenaga keperawatan,
administrasi, dan bagian keuangan yang akan mempengaruhi fungsi organisasi
keperawatan secara keseluruhan.
Ketika seorang manajer memimpin anggota staf, harus bertindak secara terencana
dan efektif serta mampu menjalankan pekerjaan bersama dengan perawat dan beberapa
level. Manajer yang efektif harus mampu mempertahankan suatu level yang tinggi bagi
efisiensi pada salah satu bagian.
Di dalam proses keperawatan, bagain akhir mungkin berupa sebuah pembebasan
dari gejala, eliminasi resiko, pencegahan komplikasi, argumentasi penegtahuan atau
ketrampilan kesehatan dan kemudahan dari kebebasan maksimal. Di dalam proses
manajemen keperawatan, bagian akhiradalah perawatan yang efektif dan ekonomis bagi
semua kelompok pasien.
Diagnosa
Perencanaan
Pelaksanaan
Evaluasi
PROSES KEPERAWATAN
Pengumpulan
Data
Perencanaan
Pengelolaan
Kepegawaian
Kepemimpinan
Pengawasan
Data data yang perlu dikumpulkan pleh perawat pada tingkat pelayanan di Ruangan atau
bagian sebagaiaman pendekatan system yang disampaikan oleh Gillies (1989).
Pengumpulan
Perencanaan
Pengaturan
Kepegawaian
Kepemimpinan
Pengawasan
2. Perencanaan
Untuk menyusun suatu perencanaan yang strategis dalam mencapai suatu tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Perencanaan disisni dimaksudkan untuk menentukan
kebutuhan dalam asuhan keperwatan kepada semua pasien, menegakkan tujuan, membuat
pola struktur organisasiyang dapat mengoptimalkan efektifitas staf.
3. Pelaksanaan
Tahap implementasi di dalam proses manajemen terdiri dari dan bagaimana memimpin
orang lain untuk menjalankan tindakan yang telah direncanakan.
Seperti juga pendekatan manajemen umumnya, peran dan fungsi manajemen keperawatan
terdiri dari planning, organizing, staffing, directing, dan controlling (Marquis & Huston, 2000).
1. Planning.
Pada proses perencanaan, menentukan misi, visi, tujuan, kebijakan, prosedur, dan
peraturan peraturan dalam pelayanan keperawatan, kemudian membuat perkiraan proyeksi
jangka pendek dan jangka panjang serta menentukan jumlah biaya dan mengatur adanya
perubahan berencana.
2. Organizing.
Meliputi beberapa kegiatan diantaranya adalah menetapkan struktur organisasi,
menentukan model penugasan keperawatan sesuai dengan keadaan klien dan ketenagaan,
mengelompokkan aktivitas aktivitas untuk mencapai tujuan dari unit, bekerja dalam
struktur organisasi yang telah ditetapkan dan memahami serta menggunakan kekuasaan dan
otoritas yang sesuai.
3. Staffing.
Meliputi kegiatan yang berhubungan dengan kepegawaian diantaranya adalah
rekruitmen, wawancara, mengorientasikan staf, menjadwalkan dan mengsosialisasikan
pegawai baru serta pengembangan staf.
4. Directing.
Meliputi pemberian motivasi, supervisi, mengatasi adanya konflik, pendelegasian,cara
berkomunikasi dan fasilitasi untuk kolaborasi..
5. Controlling.
Meliputi pelaksanaan penilaian kinerja staf, pertanggungjawaban keuangan,pengendalian
mutu, pengendalian aspek legal dan etik serta pengendalian profesionalisme asuhan
keperawatan.
Berdasarkan prinsip prinsip diatas maka para administrator dan manajer keperawatan
seyogyanya bekerja bersama sama dalam perencanaan dan pengorganisasian serta fungsi
fungsi manajemen lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.