Di usia remaja, sosok Simon menjelma menjadi penyanyi penuh talenta dan menggunakan nama panggung Broery Marantika. Hingga pada 1971, Broery 'lahir' di industri musik Indonesia.
Suara khas dari pria asli Ambon itu sepertinya sudah tak bisa terbantahkan lagi. Suara berat dan sedikit 'dramatis' membuat setiap lagu yang dibawakannya pun seperti menyayat hati.
Industri musik Indonesia era itu pun seperti mempunyai sosok anak emas. Beberapa lagu hits seperti 'Widuri', 'Layu Sebelum Bekembang' (duet Emilia Contesa), 'Bahasa Cinta', 'Untuk Apa Lagi', 'Ayah' hingga lagu duetnya dengan Dewi Yull 'Jangan Ada Dusta di Antara Kita' abadi hingga saat ini.
Berbagai penghargaan dalam dan luar negeri pun sempat mampir ke tangan ayah tiga anak itu. Paling bergengsi adalah pada 1997 saat lagunya 'Surat Untuk Kekasih' mendapat penghargaan di Malaysia.
Hingga industri musik Indonesia berduka saat Broery mengembuskan napas terakhirnya pada April 2000. Meski telah tiada karyanya tetap harum dan dikenang.
Bahkan, beberapa lagu dibawakan lagi oleh para penyanyi muda. Salah satunya adalah Rossa yang mencoba berduet dengan mendiang Broery di lagu 'Jangan Ada Dusta di Antara Kita'.
Tak hanya itu, berbagai penghargaan sebagai sosok Lifetime Achievement juga semakin mengharumkan namanya. Salah satunya adalah penghargaan dari Anugerah Musik Indonesia (AMI) pada 2000.
(fk/mmu)