Bukan Diffuse Axonal injury, Dokter Ungkap Trauma yang Dialami David Ozora

Round Up

Bukan Diffuse Axonal injury, Dokter Ungkap Trauma yang Dialami David Ozora

Hana Nushratu - detikHealth
Rabu, 01 Mar 2023 05:30 WIB
David Latumahina atau Cristalino David Ozora, remaja korban penganiayaan Mario Dandy Satriyo. (Sumber foto: Twitter Alissa Wahid)
David Latumahina atau Cristalino David Ozora, remaja korban penganiayaan Mario Dandy Satriyo. (Sumber foto: Twitter Alissa Wahid)
Jakarta -

Putra petinggi GP Ansor Cristalino David Ozora (17) dianiaya Mario Dandy Satriyo (20) hingga koma. Dokter yang menangani David angkat bicara soal kondisinya saat ini.

Menurut dr Franz Josef Vincentius Pangalila SpPD-KIC, perwakilan RS Mayapada Kuningan, tingkat kesadaran atau glasgow coma scale mulai naik berada di angka delapan hingga sembilan. Sebelumnya, glasgow coma scale David berada di angka empat ketika masuk ICU.

"Ya memang untuk kesadarannya itu ada perbaikan, pada saat dia masuk itu glasgow coma scale-nya sekitar empat, orang seperti kita itu biasanya 15 dan sekarang ini sudah mencapai delapan hingga sembilan," kata dr Franz dalam konferensi pers di RS Mayapada Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (28/2/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu merupakan perkembangan yang sangat signifikan dan ini terjadi pada waktu empat sampai lima hari," sambungnya.

Meski begitu, pihaknya menekankan masih melakukan sederet tindakan agar membuat kondisi David terus membaik. dr Franz menyebut tidak bisa memberikan detail ke khalayak karena informasi tersebut bersifat rahasia.

ADVERTISEMENT

Kabar baiknya, David sudah tidak memerlukan alat bantu napas atau ventilator. Hingga saat ini, belum ada kepastian kapan perawatan David selesai.

"Mau sampai kapan (dirawat) itu belum dapat kita pastikan ini yang sangat penting," sebutnya.

Selain bersifat rahasia, keputusan tim dokter tidak merilis kondisi detail David ialah mencegah kesimpangsiuran informasi di masyarakat.

"Ya mungkin saya sampaikan hanya sebagai garis besar kita nggak bisa bicara secara detail ini sesuatu hal yang masalah medis ini merupakan sesuatu rahasia juga tidak bisa terlalu detail," kata dr Franz.

"Apalagi untuk khalayak besar ini (informasinya)," sambungnya.

NEXT: Bantah Tudingan DAI



Simak Video "Strategi Kemenkes Atasi Darurat Dokter Spesialis di Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]