7 Penyakit Kulit Akibat Virus yang Perlu Diwaspadai


Penyakit Kulit Akibat Virus

Klik link di bawah ini untuk mempermudah menemukan informasi yang mau kamu simak:

Buka

Tutup

Beragam jenis penyakit kulit bisa terjadi karena sejumlah faktor, seperti reaksi alergi, infeksi virus, bakteri, maupun jamur. Penyakit kulit juga dapat menular dengan cepat apabila tidak segera ditangani.

Apa saja jenis penyakit kulit akibat virus yang perlu diwaspadai? Berikut informasi lengkap seputar gejala, cara pencegahan, serta pengobatan penyakit kulit yang disebabkan oleh virus.

7 Penyakit kulit akibat virus, apa saja?

Penyakit kulit yang disebabkan oleh virus, antara lain:

1. Herpes simpleks

Herpes simpleks adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV). Infeksi menular seksual ini paling sering terjadi di sekitar mulut dan area genital akibat kontak seksual atau luka terbuka dengan penderita herpes.

Gejala herpes simpleks umumnya ditandai dengan munculnya lepuhan di kulit, mulut, maupun area genital yang disertai dengan rasa gatal dan nyeri pada area sekitar. Selain itu, herpes juga bisa menyebabkan demam, tubuh lemas, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Infeksi virus herpes simpleks bisa diketahui melalui tes darah dengan pemeriksaan antibodi terhadap HSV. Penyakit kulit herpes simpleks atau herpes genital lebih berisiko terjadi pada orang yang suka bergonta ganti pasangan seksual dan memiliki sistem kekebalan tubuh lemah. 

Cara mengobati herpes simpleks adalah dengan pemberian obat antivirus. Sedangkan, cara pencegahan herpes simpleks bisa dilakukan dengan melakukan hubungan seksual yang sehat, meliputi penggunaan kondom, berhubungan intim hanya dengan satu orang, serta melakukan pemeriksaan IMS secara berkala. 

2. Cacar air

Cacar air atau dikenal dengan chicken pox merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh virus Varicella zoster. Penyebab cacar air dapat menyebar dengan cepat melalui percikan ludah atau kontak langsung dengan cairan ruam kulit.

Gejala cacar air yang paling umum terjadi adalah munculnya bintil lepuh atau lesi kulit berisi cairan dan disertai rasa gatal di seluruh tubuh. Penderita cacar air juga mungkin mengalami demam, nyeri, pusing, serta penurunan nafsu makan.

Cacar air umumnya terjadi pada anak-anak di bawah usia 12 tahun, meski begitu orang dewasa yang belum pernah terinfeksi cacar air juga bisa mengalaminya. Oleh karenanya, penting mendapatkan vaksin cacar air (vaksin varicella) untuk mengurangi gejala berat serta risiko komplikasi yang dialami.

3. Herpes zoster

Penyebab herpes zoster atau cacar ular adalah infeksi virus Varicella zoster yang juga menjadi penyebab cacar air. Penyakit kulit akibat virus ini bisa menimbulkan ruam kulit dan timbulnya bintil berisi cairan pada area tubuh tertentu, seperti lengan, paha, leher, maupun punggung. Selain itu, ruam akibat cacar ular biasanya disertai rasa nyeri dan sensasi terbakar.

Penyakit herpes zoster lebih rentan terjadi pada lansia di atas usia 60 tahun dan pernah terinfeksi cacar air. Selain itu, cacar ular (herpes zoster) juga berisiko tinggi pada penderita AIDS dan kanker yang memiliki daya tahan tubuh lemah.

Metode pengobatan herpes zoster adalah dengan memberikan obat antivirus yang bertujuan mempercepat pemulihan serta mengurangi risiko komplikasi. Mandi air dingin serta mengoleskan salep juga dianjurkan untuk membantu mengurangi rasa gatal dan peradangan yang terjadi.

4. Campak rubella

Campak juga merupakan salah satu penyakit menular akibat infeksi virus rubeola. Campak bisa menimbulkan gejala berupa demam, batuk, pilek, serta ruam kemerahan di kulit yang umumnya akan timbul dalam kurun waktu 7-14 hari setelah terinfeksi. Penularan virus campak bisa terjadi karena percikan liur, menyentuh barang yang telah terkontaminasi, atau kontak langsung dengan penderita campak.

Sedangkan, rubella adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh virus rubella dan biasa dikenal dengan campak Jerman. Penyakit rubella lebih sering dialami oleh anak-anak, remaja, serta ibu hamil. Virus rubella bisa ditularkan dari ibu hamil ke janin dalam kandungan melalui aliran darah. 

Gejala rubella memiliki kesamaan dengan gejala campak, yakni munculnya ruam kemerahan di kulit wajah. Namun, virus rubella dapat menyebar ke bagian tubuh lain, seperti tangan dan kaki, dalam kurun waktu 5-7 hari. Penderita campak rubella juga dianjurkan untuk beristirahat cukup, perbanyak minum air putih hangat, serta mengonsumsi obat sesuai gejala apabila diperlukan.

Imunisasi campak rubella atau vaksin MR merupakan salah satu bentuk perlindungan terhadap penyakit campak rubella. Selain itu, ada pula vaksin MMR yang memberikan perlindungan lebih lengkap terhadap 3 jenis penyakit, yaitu measles (campak), mumps (gondongan), dan rubella.

5. Moluskum kontagiosum 

Moluskum kontagiosum adalah jenis penyakit kulit akibat virus yang terbilang cukup mudah dikenali. Gejala moluskum kontagiosum akan menimbulkan bintil di kulit yang bersifat keras dan berisikan cairan serta membentuk cekungan seperti bintik di tengahnya. Meski tidak menyebabkan rasa gatal, bintil lepuhan yang pecah dapat membuat virus mudah menyebar dan menginfeksi area kulit di sekitarnya.

Moluskum kontagiosum lebih banyak menyerang anak-anak dan ditularkan melalui sentuhan kulit dengan penderita. Meski mudah menular, moluskum kontagiosum dapat sembuh dengan sendirinya. Bagi orang yang memiliki daya tahan tubuh kuat, proses kesembuhan dapat berlangsung selama 6-18 bulan. 

6. Penyakit kelima (fifth disease)

Penyakit kelima atau fifth disease adalah salah satu dari lima penyakit kulit yang disebabkan oleh virus selain  cacar air, campak, rubella, dan roseola infantum. Penyakit kelima atau fifth disease cukup sering dialami oleh anak-anak usia 5-15 tahun dan berisiko membahayakan ibu hamil karena bisa menyebabkan keguguran.

Penyebab penyakit kelima terjadi akibat parvovirus B19 yang menimbulkan gejala seperti flu, seperti demam, hidung meler, pusing, sakit perut, kelelahan, serta adanya ruam kulit terutama pada kedua area pipi.

7. Roseola infantum 

Roseola infantum adalah penyakit kulit akibat virus yang paling banyak menyerang balita usia 6 bulan hingga 2 tahun. Penyebab roseola infantum terjadi karena infeksi virus herpes tipe 6 atau tipe 7 yang bisa menular akibat melalui percikan lendir atau air liur saat penderita yang terinfeksi mengalami batuk maupun bersin.

Gejala roseola infantum atau three-day-fever biasanya ditandai dengan demam tinggi selama 3-4 hari yang terjadi secara mendadak, kemudian demam mereda. Setelahnya, gejala berlanjut dengan munculnya ruam atau bintik merah pada kulit di sekitar leher, dada, perut punggung, lengan, maupun wajah.

Beberapa gejala penyakit kulit yang disebabkan oleh virus mungkin sekilas terlihat mirip. Jika mengalami gejala ruam kemerahan di kulit disertai demam tinggi yang berlangsung lebih dari 3 hari, maka sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk pemeriksaan lanjutan.

Berapa harga vaksin varicella dan vaksin campak?

Jika belum pernah dan ingin melakukan pencegahan terhadap penyakit kulit akibat virus, pemberian imunisasi campak rubella dengan vaksin MMR maupun vaksin varicella untuk mencegah cacar air bisa kamu dapatkan di HDmall.id. Booking paket vaksin MMR di HDmall.id dengan harga mulai dari Rp550.000 dan paket vaksin varicella yang tersedia dari Rp580.000-Rp1.100.000.

Informasi lengkap seputar paket vaksin anak dan dewasa, bisa kamu tanyakan ke tim customer service HDmall.id yang siap membantu dan memilihkan paket sesuai kebutuhan, budget, dan lokasi kamu.

Baca juga artikel lain seputar vaksin:

Referensi

Buka

Tutup