Share

Mengucap Salam di dalam Gua Hira, Tempat Nabi Muhammad SAW Terima Wahyu Pertama

Maruf El Rumi, Jurnalis · Rabu 19 Juli 2023 07:49 WIB
https: img.okezone.com content 2023 07 19 599 2848689 mengucap-salam-di-dalam-gua-hira-tempat-nabi-muhammad-saw-terima-wahyu-pertama-8Yzbyrv83e.jpg Mengucap salam di dalam gua hira (Foto: MCH 2023)
A A A

MAKKAH - Gua hira menjadi salah satu tempat paling istimewa dalam sejarah kenabian Muhammad SAW. Di tempat inilah, beliau resmi dilantik sebagai Nabi dengan turunnya surat Al Alaq ayat 1-5 yang disampaikan melalui malaikat Jibril.

Tidak heran jika ribuan jamah setiap harinya, tanpa henti berkunjung ke gua yang berada di area gunung Jabal Nur dengan ketinggian sekitar 642 meter di atas permukaan laut.

Waktu terbaik memulai perjalanan ke gua hira adalah dini hari. Bisa sekitar jam 3 dini hari waktu Arab Saudi.

Pemilihan waktu di pagi hari ini, demi menghindari paparan sinar matahari dan cuaca panas di sepanjang perjalanan baik saat naik ke atas atau turun dari bukit.

Perjalanan di pagi hari juga membuat pendaki memiliki kesempatan melakukan salat subuh di atas bukit sambil menatap langsung ke tower zam zam di dekat area gua hira.

Cobaan pertama pendakian sudah dimulai sebelum masuk pintu pendakian. Jika menggunakan bus, jamaah harus melanjutkan perjalanan menanjak dengan sudut kemiringan sekitar 60 derajat.

Setelah itu perjuangan dimulai dengan menaiki bukit melalui anak tangga yang hanya muat untuk berpapasan dua orang. Banyak referensi menyebutkan jumlah anak tangga mulai start di bawah sampai ke puncak Jabal Nur berjumlah sekitar 1.750.

Pendaki juga harus hati-hati. Karena di beberapa titik tangga bergelombang karena masih berbentukuk bebatuan. Bahkan di beberapa sudut tidak ada anak tangganya sehingga harus mencari pijakaan aman. Tapi, tak perlu khawatir berlebih, sebab di beberapa sudut terutama tikungan, pendaki bisa berpengangan pada besi yang menjadi pagar sekaligus sebagai pegangan.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Jika lelah, jamaah juga bisa rehat di beberapa titik tempat pedagang menggelar lapaknya. Di tempat tersebut, pendaki bisa rehat sejenak meluruskan kaki. Paling penting adalah pandai mengukur kemampuan diri dan sabar. Tidak usah memaksakan diri, jika merasa capek, istirahat. Kalau sudah siap baru melanjutkan perjalanan.

Tidak kalah penting, tak perlu membawa tas atau apapun yang justru bisa memberatkan perjalanan. Bawa minuman satu botol ukuran 250 mililiter sudah cukup. Jika dirasa butuh bantuan tongkat sebenarnya bisa membeli di bawah. Tapi, melihat kondisi tangga, tongkat mungkin bisa sedikit membantu meringankan beban saat naik dan turun tangga.

Setelah tiba di puncak, bisa istirahat sejenak sebelum melanjutkan perjuangan masuk ke dalam gua hira. Untuk masuk ke gua hira, dari puncak bukit turun lagi ke bawah. Turunan ke bawah cukup curam dan harus bergantian dengan jamaah lain. Di sini menjadi titik krusial. Antrean akan padat karena jalur jamaah yang menuju dan kembali ke gua melewati jalur sama. Ditambah, jalan menuju ke pintu masuk gua hira berada tepat di turunan tangga terakhir, dengan lubang kecil.

Ada jalur lain, sedikit memutar lewat di atas pintu masuk gua hira. Tapi, ini bukan jalur favorit karena membutuhkan effort besar dengan sisi kiri adalah lembah. Antrian ke arah pintu masuk gua tersebut membuat jalan masuk dan keluar menjadi crowded dan jika tidak sabar akan ada aksi saling dorong. Setelah masuk lorong sempit di dekat tangga, baru terlihat pintu gua hira.

Pintu tersebut hanya bisa masuk dua orang dan satu orang keluar dengan desakan-desakan dan bergantian ke dalam berukuran panjang sekitar 3,7 meter dan lebar 1,60 meter dengan pintu masuk yang sempit. Sehingga di dalam gua, tidak banyak waktu yang dimiliki. Dorongan dan desakan dari luar membuat jamaah mendapatkan tekanan harus bergegas meninggalkan tempat malaikat Jibril menuntun Rasulullah melafalkan surat Al Alaq ayat 1-5.

Saat berada di dalam gua, ada jamaah yang mengusap, mencium batu yang berada di dalam. Jamaah lain, memilih selfie dan melakukan live di media sosial sebagai bukti atas jerih payahnya mencapai gua tersebut.

Habib Husein Jafar yang naik ke Jabal Nur mengatakan, salah satu hikmah dari perjalanan menuju gua hira hahwa sesungguhnya seorang muslim terdepan dalam membaca, karena wahyu pertama adalah bacalah.

"Tapi seperti kita tahu Indonesia sebagai populasi muslim terbesar dunia, salah satu negara dengan minat baca terendah di dunia, itu juga catatan," kata Habib Jafar.

Habib sendiri tidak turun ke bawah melihat kerumunan dari atas. "Saya melihat bagaimana jamaah rebutan masuk gua hira, sehingga kita menyikut orang lain, makanya tadi saya tidak berusaha masuk ke gua hira karena khawatir menyakiti orang lain dan juga menyakiti diri sendiri, karena kata nabi jangan sakiti dirimu apalagi menyakiti orang lain," pungkasnya

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini