Share

Menginjakkan Kaki di Jabal Uhud, Saksi Bisu Pertempuran Nabi Muhammad SAW Vs Kafir Quraisy

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis · Rabu 27 Juli 2022 04:18 WIB
https: img.okezone.com content 2022 07 27 398 2636874 menginjakkan-kaki-di-jabal-uhud-saksi-bisu-pertempuran-nabi-muhammad-saw-vs-kafir-quraisy-pwThNzXxUb.jpg Jabal Uhud/ Foto: MCH
A A A

MADINAH - Menginjakkan kaki di Jabal Uhud, Madinah, Arab Saudi. Jabal Uhud menjadi saksi bisu pertempuran antara Nabi Muhammad SAW melawan kaum kafir Quraisy Makkah.

Jabal Uhud sendiri memiliki tinggi sekira 1.050 meter. Lokasinya sekira 4,5 kilometer di sebelah utara Kota Madinah, Arab Saudi. Panjang Jabal Uhud sekira 7 Km dan terdiri dari batu-batuan granit, marmer merah dan batu-batu mulia.

 BACA JUGA:KKHI Madinah Rawat 22 Jamaah Haji, Mayoritas Sakit Pernapasan

Perang Uhud adalah balas dendam kaum Quraisy atas kekalahan mereka dari pasukan Muslim di Perang Badar tahun 2 Hijriah. Perang Uhud terjadi pada tahun 3 Hijriah atau 625 Masehi di Madinah.

"Sejarah perang Uhud terjadi pada tahun 3 hijriah. Alasan terjadinya perang balas dendam kafir Quraisy Makkah yang kalah telak saat Perang Badar," kata petugas Bimbad Aan Setiawan Rusli kepada Media Center Haji (MCH) di Bukit Rumat, Jabal Uhud.

Rusli menceritakan, kekalahan kaum kafir Quraisy Makkah pada Perang Badar mencoreng nama mereka. Sebab, pasukan Islam yang dipimpin Nabi Muhammad SAW memenangkan Perang Badar dengan 300 pasukan melawan 1.000 kaum kafir Quraisy.

 BACA JUGA:Jamaah Haji Ditangkap saat Merokok di Area Masjid Nabawi, Cek Lagi Yuk Aturan Larangannya

Dalam perang ini, Rasulullah memimpin langsung aksi penyerangan yang hanya melibatkan sekitar 313 orang muslim, 8 pedang, 6 baju perang, 70 ekor unta, dan 2 ekor kuda. Sedangkan kaum Quraisy memiliki 1.000 orang, 600 persenjataan lengkap, 700 unta, dan 300 kuda.

"Pada saat itu Muslim di Madinah kuat dan ini jadi ancaman kota Makkah karena ini jalur perdagangan. Kalau perdagangan kuat di sini, kaum Kafir Quraisy Makkah tidak tinggal diam. Makanya di sini terjadi perang dahsyat yaitu Perang Uhud pada tahun 3 hijriah," kata Rusli.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Saat Perang Uhud, Nabi Muhammad SAW sangat jenius. Nabi Muhammad SAW menempatkan 50 pemanah di Bukit Rumat atau kini disebut Bukit Pemanah yang dipimpin Abdullah bin Jubair.

Saat perang terjadi, pasukan Muslim berjumlah 700 orang yang dipimpin Nabi Muhammad SAW berhasil memukul mundur pasukan kaum kafir Quraisy Makkah yang mencapai 3.000 orang.

"Di sini kejeniusan Rasulullah, menempatkan 50 pemanah di Bukit Rumat, 700 orang bisa memukul 3.000 orang. Perang itu kan seperti main catur," kata Rusli.

 BACA JUGA:73 Jamaah Haji Meninggal Dunia di Tanah Suci, Ini Daftarnya

Pasukan kafir Quraisy pun mundur dan meninggalkan harta dan perbekalan mereka. Situasi ini dimanfaatkan 50 pemanah hebat yang berada di atas Bukit Rumat. Harta rampasan perang ini berupa unta hingga emas.

Mereka turun dari bukit hingga lupa pesan Nabi agar mereka tidak meninggalkan Bukit Uhud. Semuanya turun kecuali komandannya Abdullah bin Jubair dan 6 pemanah lainnya.

Padahal Nabi Muhammad SAW sudah memerintahkan agar tidak meninggalkan Bukit Rumat dalam keadaan apapun, mau menang atau kalah.

Alhasil, melihat situasi itu Khalid bin Walid (komandan Quraisy saat itu) memanfaatkan keadaan membawa pasukan berbelok dari arah belakang pasukan Islam dan terjadilah kekalahan besar saat Perang Uhud.

Korban dari pasukan Islam pun berjatuhan. Perang ini menggugurkan 70 sahabat Nabi Muhammad SAW termasuk 7 pahlawan Uhud. Salah satu dari golongan muhajirin yang wafat sekaligus merupakan paman Nabi Muhammad SAW adalah Hamzah bin Abdul Muthalib. Para syuhada yang gugur dalam perang ini dikuburkan di lokasi perang di Gunung Uhud.

"Bahkan kaum kafir Quraish Makkah bikin psywar yang menyebut Muhammad sudah mati, para sahabat kebingungan. Pilihan perang adalah menang atau mati syahid," ujar Rusli.

 BACA JUGA:73 Jamaah Haji Meninggal Dunia di Tanah Suci, Ini Daftarnya

Namun kabar wafatnya Nabi Muhammad SAW dalam Perang Uhud dibantah para sahabat. Sahabat bilang Rasulullah masih hidup dan ini menjadi incaran para kaum kafir Quraisy Makkah.

Bahkan, Nabi Muhammad SAW pun mengalami luka parah dari serangan musuh. Utbah bin Abi Waqqash melemparkan potongan besi dan mengenai muka Nabi hingga, wajah beliau terluka dan salah satu gigi depan beliau patah.

Para sahabat dan srikandi melindungi Nabi Muhammad SAW yang sempat dilarikan di goa antara Jabal Uhud. Di sana, Nabi Muhammad SAW dirawat usai Perang Uhud.

Secara jumlah dan alat perang, pasukan kaum Muslimin memang kalah dibandingkan dengan pasukan kaum kafir Quraisy. Di samping itu, kekalahan ini juga disebabkan karena sebagian pasukan Muslim menyalahi perintah Nabi Muhammad SAW sebagai panglima perang.

 BACA JUGA:5 Jamaah Haji Asal Majalengka Positif Covid-19

"Kekalahan Perang Uhud ini karena melanggar atas larangan Rasulullah. Setelah kekalahan ini menjadi senjata untuk perang-perang selanjutnya," ucapnya.

Kini Jabal Uhud menjadi tempat ziarah. Sebagai tempat ziarah, kondisi Jabal Uhud sekarang ini tentunya sudah berbeda dengan kondisinya lalu. Kini, para jamaah haji yang datang umumnya hanya sampai ke Bukit Rumat.

Di lokasi ini juga terdapat Makam Syuhada Uhud. Lokasinya dipagar secara rapat. Selain itu dilapisi kaca plastik tipis sehingga tidak bisa dilihat terlalu jelas dalamnya. Tempat ini merupakan pemakaman bagi 70 sahabat Nabi Muhammad SAW yang gugur pada Perang Uhud.

1
3

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini