Share

Cari Afdhol, Jamaah Haji Nginap di Jembatan Jamarat

Syukri Rahmatullah, Jurnalis · Selasa 08 November 2011 01:55 WIB
https: img.okezone.com content 2011 11 08 398 526226 ZC2q2YrHFr.jpg jamaah haji Indonesia (dok:okezone)
A A A

MINA - Delapan orang jamaah haji asal Aceh memilih tiduran di pinggir jembatan layang menuju jembatan jamarat, Mina, untuk mabit (menginap). Padahal mereka sudah memiliki tenda di Mina Jadid.

Minggu 6 November jelang tengah malam, Askar tak henti-henti memperingatkan jamaah haji yang duduk dan menggelar tikar atau karpet di depan jalan jamarat, pasalnya mereka dapat mengganggu orang yang lalu lalang jamarat dan tenda.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Salah satu yang menarik perhatian adalah sekelompok orang yang tengah beradu mulut dengan Askar. "Ihdina siratal mustaqim," teriak seorang ibu kepada Askar yang mengusirnya duduk menggelar sajadah di pinggir jembatan.

Maksud ibu tersebut dia minta ditunjukkan tempat yang boleh bagi mereka untuk duduk dan mabit. Caranya mengutip salah satu ayat di surat Al Fatihah ini menggelitik kami untuk mengenal. Benar saja ternyata mereka adalah jamaah haji Indonesia dari Aceh.

"Kami sudah 15 kali diusir seperti ini," aku Abdul Samad, jamaah kloter 5 dari Aceh. Meski sering diusir mereka tetap enjoy dalam melancarkan aksinya. Katanya, beberapa kali berhasil mengelabui askar, ada juga askar yang mereka beri sebatang rokok agar membiarkan mereka mabit di pinggir jalan utama menuju jamarat.

Abdul Samad mengaku pemondokan mereka berada di Mina Jadid, kawasan perluasan baru dari Mina. Mereka berada tengah malam di atas jembatan untuk mengambil syarat mabit di Mina, sebagaimana dilakukan Rasulullah Muhammad SAW, sebelum melempar jumrah keesokan harinya.

Syarat untuk mabit adalah berada minimal setengah malam atau enam jam sejak magrib tiba, di kawasan Mina. Mereka berpandangan Mina Jadid bukanlah Mina Qadim (kawasan lama Mina) yang jadi tempat mabit (menginap) Rasulullah SAW.

Karenanya mereka berjalan hingga dua kilometer lebih hanya untuk mengambil mabit di Mina, setelah lepas enam jam mereka kembali ke pemondokan. "Kita tidak anggap mabit di Mina Jadid tidak sah, kita mau ambil afdolnya saja," katanya yang diamini rekan-rekan satu kloternya.

Tak hanya mereka, ratusan ribu jamaah haji dari negara lain juga tidur di pinggir-pinggir jalan di Mina. Ada yang di kawasan Mina menuju Makkah atau pintu keluar jamarat atau juga yang tidur di pinggir jalan utama jamarat.

Banyak di antara ribuan jamaah haji yang tidur di pinggir jalan itu tidak memiliki tenda di Mina. Kebanyakan dari mereka adalah warga negara asing yang telah tinggal lama di Arab Saudi. Mereka yang tidak dapat hotel di dekat Mina memilih membawa tenda, sedangkan yang dapat hotel mereka cukup membawa tikar untuk mabit.

(amr)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini