Berkaca Dari Pengalaman, Beginilah Upaya Jepang Untuk Membuat Tembok Penangkal Tsunami

URBANGARUT.COM - Jepang dikenal sebagai negara yang sering mengalami bencana gempa bumi dengan jumlah terjadinya gempa setiap tahunnya yang sangat tinggi.

Japan meteorological agensi mencatat ada sekitar 5000 gempa bumi yang terjadi di Jepang setiap tahun. Kekuatannya pun bervariasi mulai dari 3 hingga 5 magnitudo atau bahkan lebih.

Hal ini terjadi karena Kepulauan Jepang terletak di sepanjang Ring of Fire yakni daerah pertemuan beberapa lempeng tektonik sehingga rentan terhadap bencana alam seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi.

Baca Juga: Desa Bengkala: Desa Bisu Tuli di Bali Yang Dipercaya Terkena Kutukan

Gempa bumi ini juga membuat Jepang selalu berada dalam bayang-bayang ancaman bahaya tsunami.

Salah satu sejarah Tsunami terdahsyat adalah gempa bumi dan tsunami tahun 2011 di pantai Timur Jepang yang menyebabkan sekitar 20.000 orang tewas, menghancurkan seluruh kota, dan memicu bencana nuklir karena saat itu fasilitas nuklir Jepang sempat mengalami kebocoran akibat terjangan keras gelombang tsunami yang membuat warga Jepang berada dalam bahaya radiasi nuklir.

Sebenarnya jauh sebelum bencana tsunami tahun 2011, Jepang sudah membentengi wilayahnya dengan tembok penahan tsunami.

Baca Juga: Selandia Baru: Badai Menghantam Darurat Nasional!

Bisa dibilang Jepang adalah negara yang paling siap di dunia untuk menghadapi tsunami tetapi tsunami yang datang saat itu jauh lebih besar dari yang mereka perkirakan

Pada tanggal 11 Maret 2011 pertahanan tembok laut Jepang dirancang untuk menahan gelombang hingga 8 meter, tetapi gempa tahun 2011 memicu tsunami mencapai ketinggian 12 hingga 15 meter.

Gelombang 15 meter tersebut lolos lalu memporak-porandakan seisi kota. Berkaca dari pengalaman, Jepang pun mulai merancang kembali pertahanan yang lebih kuat dalam menangkal tsunami yang lebih besar.

Setelah kehancuran, pemerintah menggelontorkan miliaran dolar untuk membangun sistem pertahanan tsunami yang baru sekarang hampir 400 km.

Baca Juga: Setelah Vonis Mati Ferdy Sambo, Apa Proses Selanjutnya?

Tembok beton tinggi berdiri di sepanjang pantai dirancang untuk melemahkan ombak yang kuat dan memberi waktu bagi orang-orang untuk sesegera mungkin mengungsi.