BUDIDAYA GAHARU (POHON TERMAHAL DI DUNIA)

SEKILAS TENTANG GAHARU

419384_181046205343638_839110827_n

Sudah Gaharu Cendana Pula itulah kalimat pujian yang sering keluar dari mulut banyak orang untuk memuji jenis kayu penghasil gaharu. Gaharu merupakan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi dibanding hasil hutan maupun hasil perkebunan lainnya sehingga tidak heran kalau gaharu disebut juga sebagai Emas Hijau karena harga perkilogramnya untuk kualitas super bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah.

Gaharu di Indonesia mulai dikenal masyarakat pada tahun 1200. Hal ini ditunjukkan oleh adanya perdagangan tukar menukar (barter) antara masyarakat Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat dengan pedagang dari dataran China, Kwang Tung.

Gaharu adalah sejenis kayu yang mempunyai kandungan resin dan damar wangi mengeluarkan aroma khas berasal dari pohon penghasil gaharu sebagai akibat dari proses inveksi cendawan atau jamur Fusarium  yang terjadi baik secara alami maupun buatan. Gaharu dikenal masyarakat luas  dengan  bahasa Angkaras, Karas, Gubal, Galih, A Guru dll.

MANFAAT GAHARU

Gaharu bukan  hanya sangat dibutuhkan dalam industri parfum tapi juga secara klinis dapat digunakan untuk pembuat obat dalam pengobatan penyakit: asma, pencernaan, kanker, tumor, gangguan ginjal dan peransang nafsu birahi. Gaharu juga dipergunakan untuk berbagai kegiatan keagamaan.

JENIS – JENIS GAHARU DI INDONESIA

Di Indonesia terdapat kurang lebih 27 jenis pohon penghasil gaharu dan tersebar  hampir di semua pulau antara lain Kalimantan, Sumatera, Jawa, Sulawesi dan Irian. Sementara jenis penghasil gaharu dengan kualitas dan aroma terbaik berasal dari  marga Aquilaria Jenis Aquilaria malacensis sp. yang berasal dari Kalimantan dan Sumatera sedangkan jenis lainnya berasal dari marga Aetoxylon, Engkleia, Wikstromiea, Gonystylus, Gyrinops, Dalbergia dan Exccocaria dimana masing – masing tersebut terbagi lagi atas beberapa spesies dengan berbagai mutu.

BUDIDAYA GAHARU

Gaharu memiliki nilai jual yang sangat tinggi dibanding dengan hasil tanaman atau kayu lainnya sehingga membudidayakan gaharu merupakan pilihan investasi yang paling tepat sangat menjanjikan karena dengan teknologi Inokulasi (Infeksi Buatan) dengan vaksin yang berkualitas dan telah teruji maka saat ini gaharu dapat dipanen pada usia 5 sampai 8 tahun.

Gaharu  dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 0 – 1700 dari permukaan laut dan cocok untuk segala jenis tanah sehingga membudidayakan gaharu tidaklah sulit. Sedangkan untuk jarak tanam gaharu dapat ditanan jarak 2×2 meter untuk monokultur dan 3×3 – 4×4 meter jika tumpang sari dengan tanaman lain.

KEUNTUNGAN BUDIDAYA GAHARU (Emas Hijau/ The Most Expensive Trees On The World)

  1. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat / Petani
  2. Nilai Jual Gaharu Sangat Tinggi
  3. Investasi Yang Paling Menguntungkan Jika Dibanding Hasil Hutan/Tanaman Lainnya
  4. Panen Lebih Cepat (Dengan Teknologi Inokulasi)
  5. Kebutuhan Dunia Akan Gaharu Terus Meningkat
  6. Mudah Perawatannya
  7. Turut Serta Melestarikan Alam dan Menekan Ilegal Logging Gaharu di Hutan Yang Terancam Punah
  8. Dan Masih Banyak Lagi Keuntungan Lainya

DAFTAR HARGA GAHARU

BERDASARKAN KELAS DAN MUTU

 

GRADE HARGA (Rp) KET.
King Super 125.000.000 /Kg
A Super 90.000.000 /Kg
A Biasa 40.000.000 /Kg
A – B 25.000.000 /Kg
B 15.000.000 /Kg
Teri Hitam 5.000.000 /Kg
Teri Kuning 2.000.000 /Kg
Medang A 200.000 /Kg
Medang B 100.000 /Kg
Medang C 50.000 /Kg

Catt: Harga diatas cenderung terus naik setiap tahunnya !

BAGAIMANA CARA BERMITRA DENGAN GSK / MENDAPATKAN BIBIT GAHARU

GAHARU SUPER KALBAR menyediakan bibit gaharu dengan   jenis penghasil gaharu kualitas terbaik  yaitu Jenis Aquilaria spp   dari Kalimantan antara lain :

  1. Aquilaria malacensis sp.
  2. Aquilaria beccariana sp.
  3. Aquilaria microcarpa sp.

Cara bermitra dapat dilakukan dengan cara melakukan Pembelian/Pemesanan bibit dari GSK melaui Koordinator Wilayah GSK pada masing – masing Provinsi maupun Kabupaten di Indonesia.

DAFTAR HARGA PEMESANAN BIBIT

No Jumlah Bibit Harga (Rp) Ket.
1 1 35.000 Khusus Pre Order 

Sudah termasuk SKK & SJI

2 1 40.000 SKK* & SJI**
3 1 15.000 Non SKK & SJI

 

*SKK : Surat Keterangan Kerja Sama/klaim biaya Inokulasi pasca panen (Biaya Inokulasi ditanggung pihak GSK dengan sistem bagi hasil untuk GSK 35% : 65% untuk Petani/Pemilik.

**SJI    : Surat Jaminan Inokulasi Jika pohon gaharu sudah layak diinokulasi (diameter ±10-15cm) maka pihak GSK menjamin untuk melakukan Inokulasi (±150 lubang inokulasi/pohon).

  • Jumlah Pemesanan Paling Sedikit Untuk Sistem Kemitraan (SKK dan SJI) Adalah 10 Batang Bibit
  • Sedangkan untuk Non Kemitraan (Non SKK dan SJI) jumlah bebas tergantung keinginan/kebutuhan

GSK selain menyediakan bibit gaharu super juga menyediakan bibit lokal dari jenis Gyrinops spp  (Gyrinops rosbergii sp.) dan Vaksin Fusarium/Inokulan dengan harga Rp. 2.000.000/ liter (untuk 1 pohon).

ESTIMASI ANGGARAN UNTUK 100 POHON

( 5 s/d 8 Tahun )

Uraian Harga Satuan (Rp) Jumlah

(Rp)

Keterangan
 Pengadaan Bibit 40.000 4.000.000 100 batang
Biaya tanam 3.000 300.000
Pupuk NPK

30 gr/pohon

4.000 432.000 3 kg x 36 bln
Pupuk kandang 500 450.000 100 kg x 9
Perawatan 200.000 1.200.000 1 x 6
Jumlah Total 6.382.000

 

Catatan : Jumlah aggaran tersebut diatas merupakan jumlah anggaran untuk perawatan maksimal dan tidak dikeluarkan secara sekaligus namun bertahap sesuai kebutuhan atau kondisi. Biaya akan jauh lebih murah terlebih jika pemeliharaan dilakukan sendiri.

 

PERKIRAAN POTENSI HASIL PRODUKSI 100 POHON

Kelas/ Mutu Hasil Produksi Jumlah (Rp) Ket.
A-B

4 ons/ pohon

40 Kg 1.000.000.000
Teri Hitam

1 Kg/ pohon

100 Kg 500.000.000
Medang C

5Kg/ pohon

500 Kg 25.000.000
Jumlah Total 1.525.000.000

KEUNTUNGAN

Hasil – Biaya Produksi = Keuntungan

Rp. 1.525.000.000 – Rp. 6.382.000 = Rp. 1.518.618.000

Terbilang :

“Satu Miliar Lima Ratus Delapan Belas Juta Enam Ratus Delapan Belas Ribu Rupiah”

Perhitungan hasil produksi yang dicantumkan merupakan hasil minimal, bagaimana jika produksi gaharu menghasilkan gubal kualitas super !

Tunggu apa lagi segera menanam/bermitra dengan GSK- Gaharu Super Bolmong Sekarang Juga

Untuk info kemitraan bisa menghubungi :

Mardiro Mokoagow,S.SI  (Koorwil GSK  Kotamobagu/ Bolmong)

Kunus Mokoagow,S.IP (Sekretaris)

Facebook : https://www.facebook.com/mardiro

HP : 0823 9537 8777

Atau bisa datang langsung ke Desa Pangian Tengah (Depan SDN 1 Pangian) Kec. Passi Timur Kab. Bolaang Mongondow – Sulut

SEKILAS TENTANG GAHARU

unduhan

Sudah Gaharu Cendana Pula itulah kalimat pujian yang sering keluar dari mulut banyak orang untuk memuji jenis kayu penghasil gaharu. Gaharu merupakan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi dibanding hasil hutan maupun hasil perkebunan lainnya sehingga tidak heran kalau gaharu disebut juga sebagai Emas Hijau karena harga perkilogramnya untuk kualitas super bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah.

Gaharu di Indonesia mulai dikenal masyarakat pada tahun 1200. Hal ini ditunjukkan oleh adanya perdagangan tukar menukar (barter) antara masyarakat Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat dengan pedagang dari dataran China, Kwang Tung.

Gaharu adalah sejenis kayu yang mempunyai kandungan resin dan damar wangi mengeluarkan aroma khas berasal dari pohon penghasil gaharu sebagai akibat dari proses inveksi cendawan atau jamur Fusarium  yang terjadi baik secara alami maupun buatan. Gaharu dikenal masyarakat luas  dengan  bahasa Angkaras, Karas, Gubal, Galih, A Guru dll.

MANFAAT GAHARU

Gaharu bukan  hanya sangat dibutuhkan dalam industri parfum tapi juga secara klinis dapat digunakan untuk pembuat obat dalam pengobatan penyakit: asma, pencernaan, kanker, tumor, gangguan ginjal dan peransang nafsu birahi. Gaharu juga dipergunakan untuk berbagai kegiatan keagamaan.

JENIS – JENIS GAHARU DI INDONESIA

Di Indonesia terdapat kurang lebih 27 jenis pohon penghasil gaharu dan tersebar  hampir di semua pulau antara lain Kalimantan, Sumatera, Jawa, Sulawesi dan Irian. Sementara jenis penghasil gaharu dengan kualitas dan aroma terbaik berasal dari  marga Aquilaria Jenis Aquilaria malacensis sp. yang berasal dari Kalimantan dan Sumatera sedangkan jenis lainnya berasal dari marga Aetoxylon, Engkleia, Wikstromiea, Gonystylus, Gyrinops, Dalbergia dan Exccocaria dimana masing – masing tersebut terbagi lagi atas beberapa spesies dengan berbagai mutu.

BUDIDAYA GAHARU

Gaharu memiliki nilai jual yang sangat tinggi dibanding dengan hasil tanaman atau kayu lainnya sehingga membudidayakan gaharu merupakan pilihan investasi yang paling tepat sangat menjanjikan karena dengan teknologi Inokulasi (Infeksi Buatan) dengan vaksin yang berkualitas dan telah teruji maka saat ini gaharu dapat dipanen pada usia 5 sampai 8 tahun.

Gaharu  dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 0 – 1700 dari permukaan laut dan cocok untuk segala jenis tanah sehingga membudidayakan gaharu tidaklah sulit. Sedangkan untuk jarak tanam gaharu dapat ditanan jarak 2×2 meter untuk monokultur dan 3×3 – 4×4 meter jika tumpang sari dengan tanaman lain.

KEUNTUNGAN BUDIDAYA GAHARU (Emas Hijau)

  1. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat / Petani
  2. Nilai Jual Gaharu Sangat Tinggi
  3. Investasi Yang Paling Menguntungkan Jika Dibanding Hasil Hutan/Tanaman Lainnya
  4. Panen Lebih Cepat (Dengan Teknologi Inokulasi)
  5. Kebutuhan Dunia Akan Gaharu Terus Meningkat
  6. Mudah Perawatannya
  7. Turut Serta Melestarikan Alam dan Menekan Ilegal Logging Gaharu di Hutan Yang Terancam Punah
  8. Dan Masih Banyak Lagi Keuntungan Lainya