Mengintip 3.700 Hektar Lahan Pisang 'Mulus' Sunpride di Lampung Timur

Mengintip 3.700 Hektar Lahan Pisang 'Mulus' Sunpride di Lampung Timur

- detikFinance
Kamis, 30 Apr 2015 08:02 WIB
Lampung - Kenal dengan pisang kuning bermerek Sunpride? Pisang dengan kemasan menarik dan bentuknya yang mulus tersebut, ternyata 100% produk dalam negeri.

Sentral produksi pisang sendiri ada di Provinsi Bandar Lampung, tepatnya di perbatasan Taman Nasional Way Kambas, Kecamatan Labuhan Batu, Lampung Timur. ‎Butuh 3 hingga 4 jam untuk sampai ke lokasi, dari Bandar Lampung.

Dengan akses terbatas, detikFinance ‎berkesempatan berkeliling sentra produksi pisang dan jenis buah-buahan lainnya, seperti jambu biji, nanas, pepaya, hingga buah naga‎.‎ Luas perkebunan yang dikelola ‎PT Nusantara Tropical Farm (NTF) ‎ini mencapai 3.757,2 hektar, di mana 1.754,6 hektar dikhususnya untuk perkebunan pisang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HRD Manager PT NTF, Oom Aulia Amrullah, sedikit menjelaskan sejarah dari perkebunan seluas 3.757 hektar ‎tersebut. Di awal pembangunannya, NTF bekerjasama dengan perusahaan asal Filipina, Del Monte.

"‎NTF dibangun tahun 1992 yang awalnya bernama Nusantara Tropical Fruit. Kemudian tahun 2011, kami ada proses perubahan di HGU (Hak Guna Usaha) menjadi Nusantara Tropical Farm, karena ada pengembangan penggemukan sapi di akhir tahun 2012 hingga mencapai 7.000 ekor‎," tuturnya saat bercerita di lokasi perkebunan Rabu sore, (29/4/2015).

Detilnya, perkebunan ini memang dikhususkan untuk pisang. NTF menghasilkan dua pisang berkualitas tinggi, yaitu ‎Cavendish Jepara dan Del Monte 2‎ (DM2).

Akan tetapi ada sejumlah buah-buahan yang juga dikembangkan oleh NTF, seperti jambu biji, nanas, buah naga, hingga pepaya. Lalu ada sejumlah buah-buahan yang juga sedang dilakukan riset atau penelitian, seperti apel, jojobe, hingga mangga.

Dari 3.757,2 hektar, alokasi lahan yang digunakan untuk perkebunan pisang‎ seluas 1.754,6 hektar, jambu biji 152,8 hektar, nanas jenis DM2 185,4 hektar, buah naga 5,7 hektar, pepaya 10 hektar, jagung 31,7 hektar, rumput gajah 86 hektar, wax apple citra 1,3 hektar, jojobe 0,2 hektar, mangga 1,8 hektar, dan nanas jenis smooth cayene 400,5 hektar. Kemudian ada lahan untuk bangunan, dan lebung atau tampungan air seluas 1.127,3 hektar.

"‎Namun NTF masih memfokuskan pada pengembangan 5 buah utama, yaitu pisang, jambu biji, nanas, buah naga dan pepaya‎," tambahnya.

Saat melihat berkeliling, terlihat perkebunan ini dipenuhi oleh banyak pohon pisang, baik yang sedang berbuah dengan tertutup kertas cokelat atau ‎masih dalam ukuran bibit.

Di bagian selatan, pengunjung dapat melihat jejeran jambu biji yang buahnya ditutupi plastik bening. Pohon buah naga yang cukup besar juga tumbuh kokoh merambat di sisi sebelah barat. Sedangkan tanaman nanas dengan buahnya berwarna hijau kuning juga tumbuh di sepanjang jalan perkebunan.

Tidak hanya itu, di tempat ini juga anda dapat melihat 5.000 tenaga kerja bekerja giat. Pekerja setiap harinya masuk pukul 07.00 WIB dan pulang pada pukul 15.00 WIB. Yang tidak kalah menarik adalah, melihat bagaimana proses produksi bibit pisang unggul yang tahan penyakit dan ‎punya produktivitas panen yang cukup tinggi.

(wij/dnl)