Mitos Tradisi Bau Nyale, Konon Putri Mandalika Sengaja Korbankan Diri Jadi Cacing Laut

- Kamis, 15 Desember 2022 | 15:11 WIB
Seorang wanita memeragakan prosesi pengorbanan Putri Mandalika saat Bau Nyale (Instagram/mandalikacrew)
Seorang wanita memeragakan prosesi pengorbanan Putri Mandalika saat Bau Nyale (Instagram/mandalikacrew)

Bau Nyale merupakan tradisi berburu cacing laut khas masyarakat Sasak, Lombok. Tradisi ini secara resmi telah menjadi agenda tahunan Pemkab Lombok Tengah sejak tahun 1986. 

Dalam prosesinya, terdapat mitos bahwa untuk memancing si Nyale (cacing wawo) masyarakat harus melakukan sumpah serapah atau berbicara kotor ke arah laut.

Hal ini dilakukan untuk memanggil Nyle yang diyakini sebagai jelmaan Putri Mandalika. Sosok ini menjadi tokoh sentral dalam tradisi Bau Nyale.

Mitos Tradisi Bau Nyale

-
Tradisi Bau Nyale (Instagram/mandalikacrew)

Selain mitos tersebut, masih ada beberapa kepercayaan yang diyakini masyarakat Sasak terkait tradisi ini. Berikut di antaranya:

1. Putri Mandalika Cantik Luar Dalam

-
Masyarakat berburu Nyale (Instagram/mandalikacrew)

Meski dipanggil dengan kata-kata koror dan sumpah serapah, Nyale dikisahkan sebagai sosok putri yang cantik luar dan dalam. 

Baca juga: Apes! Dikira Cokelat, Wanita Ini Ternyata Gigit Cacing Beku: Kenapa di Freezer Sih?

Kecantikan paras, tubuh yang proporsional, serta akhlak dan perilaku yang baik membuat banyak pangeran ingin mempersuntingnya. Sayang ini menjadi penyebab Nyale harus berkorban. 

2. Rela Mengorbankan Diri

-
Adat budaya yang mengiringi tradisi Bau Nyale (Instagram/mandalikacrew)

Berdasarkan legenda, Putri Mandalika memang sengaja mengorbankan dirinya. Ia memilih menceburkan diri ke laut, untuk menghindari perpecahan antar kerajaan.

Pasalnya saat itu ayahnya, Raja Sed menggelar sayembara bagi para pangeran yang ingin mendapatkan sang putri.

Namun karena tak ingin ada pertumpahan darah hanya untuk memperebutkan dirinya, Putri Mandalika akhirnya memilih meleburkan dirinya ke lautan. 

3. Berubah Jadi Cacing

-
Tradisi Bau Nyale (Instagram/mandalikacrew)

Menurut legenda Putri Mandalika memilih mengorbankan dirinya dengan menceburkan diri ke laut Seger, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.

Ia kemudian meminta bagi masyarakat yang merindukannya bisa datang ke pantai Seger pada tanggal 20 bulan 10 dalam penanggalan Sasak. Tahun ini jatuh pada 14 Februari 2020 dalam kalender masehi.

Pada momen itu, masyarakat akan berburu cacing laut jenis Wawo yang diyakini jelmaan Putri Mandalika. 

4. Filosofi Baik Sang Putri

-
Cacing wawo yang dipercaya jelmaan Putri Mandalika (Instagram/robert_sukisma)

Tradisi Bau Nyale sendiri memiliki filosofi dan pesan baik untuk masyarakat. Sebab, sosok Putri Mandalika benar-benar mengorbankan dirinya untuk kepentingan orang banyak, dan bukan mengorbankan orang untuk kepentingan dirinya.

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X