Memahami Beda Yahudi dan Zionis Terkait Negara Israel

| 06 Nov 2023 21:05
Memahami Beda Yahudi dan Zionis Terkait Negara Israel
Orang-orang Yahudi menolak zionisme dan negara Israel (Jewish Journal)

ERA.id - Serangan brutal Israel ke Gaza sejak Oktober 2023 belum berakhir. Eskalasi konflik ini tak hanya menyayat hati, tapi juga membuat orang penasaran soal beda Yahudi dan Zionis.

Yahudi dan Zionis adalah istilah yang saling berkaitan, tapi tidak sama. Beberapa orang salah paham menganggap Yahudi dan Zionis sebagai kata bereferen sama—semua penduduk Israel adalah Yahudi sekaligus Zionis. Untuk memahami makna ketiga kata ini, simak uraian berikut.

Memahami Beda Yahudi dan Zionis

Berdasarkan KBBI VI, Yahudi adalah bangsa (yang berasal dari) Israel (Yakub); Ibrani. Makna yang lain adalah agama orang Israel (yang berasal dari ajaran Nabi Musa a.s.). Sementara, Zionis adalah penganut zionisme. Zionisme adalah gerakan (politik dan sebagainya) bangsa Yahudi yang ingin mendirikan negara sendiri yang merdeka dan berdaulat di Palestina.

Yahudi dan Zionis memang berkaitan, tapi tidak sama. Makna di KBBI pun menunjukkan bahwa Yahudi tidak hanya mengacu pada agama, tapi juga bangsa. Dengan demikian, Yahudi juga bisa mengacu pada masyarakat keturunan Israel.

Sebagian orang Yahudi menolak zionisme (BBC)

Zionis adalah orang-orang yang memiliki atau memegang atau menganut gerakan bangsa Yahudi terkait pendirian negara Yahudi di tanah Palestina. Yahudi sudah eksis jauh sebelum zionisme lahir, bahkan sebelum negara Israel.

Dikutip dari situs resmi The Anne Frank House, zionisme adalah hal tentang upaya mencapai negara Yahudi yang merdeka. Kata ini berasal dari Zion, sebuah bukit di dekat Kota Yerusalem. Namun tidak semua orang Yahudi tinggal di Israel dan tidak semua penduduk Israel adalah orang Yahudi.

Selama berabad-abad bangsa Yahudi tinggal di berbagai negara di dunia. Dua negara dengan komunitas Yahudi yang besar adalah Israel dan Amerika Serikat. Namun, di Amerika Yahudi termasuk minoritas, sedangkan di Israel Yahudi adalah mayoritas, hampir 80 persen dari total penduduk.

Negara Israel mulai berdiri setelah Perang Dunia II, tahun 1948. Orang-orang Yahudi Eropa yang selamat dari peristiwa Holocaust banyak yang menetap di Israel setelah perang. Orang-orang Yahudi di negara-negara Arab (negara Muslim) juga banyak yang bermigrasi ke Israel.

Pada masa itu PBB memberikan dukungan terhadap pembagian wilayah atas Palestina, yaitu menjadi bagian untuk Yahudi dan Arab, dan mendukung pembentukan negara bernama Israel.

Zionis merupakan orang-orang yang berupaya atau mendukung upaya berdirinya negara Yahudi yang merdeka. Banyak orang Yahudi yang menganggap Israel sebagai “tanah perjanjian” sehingga berupaya menguasai tanah Palestina.

Meski demikian, ada pula orang Yahudi yang tidak sepakat dengan zionisme, bahkan menentang. Mereka juga menolak berdirinya negara Israel. Dengan demikian, mereka adalah orang Yahudi tapi bukan Zionis atau bagian darinya.

Selain itu, ada pula orang Yahudi yang tidak tinggal di Israel dan tidak semua penduduk Israel adalah orang Yahudi. Kemudian, tidak semua orang Yahudi di Israel adalah “pemukim” yang ingin menguasai lebih banyak tanah Palestina.  

Memang, banyak orang Yahudi yang punya keyakinan bahwa negara Israel harus terus ada. Namun, ada pula orang Yahudi, baik di Israel maupun di negara lain, yang mendukung negara Palestina hidup berdampingan dengan Israel sebagai solusi untuk mengatasi konflik berkepanjangan antara kedua pihak.

Itulah penjelasan terkait beda Yahudi dan Zionis. Untuk mendapatkan informasi menarik lainnya, ikuti terus Era.id.

Rekomendasi