Kalian tahu buku “Puisi-Puisi Remy Sylado: Kerygma dan Martyria”? Yang katanya setebal 1.056 halaman itu? Kira-kira lebih tebal mana dengan buku “Nagabumi”, ya?
Kata Remy Sylado di buku itu, dalam sebuah puisinya berjudul “Jarum Waktu”, takutlah pada masa datang, jangan pada masa lalu.
Waktu mana yang kalian takuti, Saudara? Aku sungguh takut waktu mati. Siapa bisa menjamin waktu mati kita dalam keadaan baik? Kan?