Terbit: 9 April 2021
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Bagian kulit memiliki fungsi yang berbeda-beda. Meski begitu, lapisan yang menutupi seluruh tubuh ini menjadi organ utama indera peraba. Simak penjelasan lengkap mengenai anatomi kulit manusia dan fungsinya secara lengkap berikut ini.

Mengenali Bagian-Bagian Kulit dan Fungsinya

Mengenali Bagian-Bagian Kulit dan Fungsinya

Pada dasarnya, kulitadalah organ terbesar dan salah satu yang paling rumit karena mengandung banyak sel dan struktur khusus. Fungsi utama organ ini adalah berfungsi sebagai pelindung terhadap zat-zat asing yang ada di lingkungan.

Selain itu, organ ini juga berfungsi untuk mengatur suhu tubuh, mengumpulkan informasi sensorik dari lingkungan sekitar, dan berperan aktif dalam sistem kekebalan untuk melindungi tubuh dari penyakit

Mempelajari bagaimana fungsi kulit dimulai dengan pemahaman tentang struktur tiga lapisan yang dimilikinya: epidermis, dermis, dan jaringan subkutan. Berikut penjelasannya:

Epidermis

Epidermis adalah lapisan atas kulit yang bisa terlihat oleh mata. Bagian ini memiliki lima sub-lapisan. Lapisan ini terus-menerus melepaskan sel kulit mati dari lapisan atas dan menggantinya dengan sel sehat baru yang tumbuh di lapisan bawah. Epidermis merupakan rumah bagi pori-pori yang memungkinkan minyak dan keringat keluar.

Terdapat beberapa kondisi yang dimulai di lapisan epidermis, seperti alergi, iritasi, genetik, bakteri, atau reaksi autoimun. Beberapa contoh kasusnya adalah:

  • Dermatitis seboroik (ketombe).
  • Dermatitis atopik (eksim).
  • Psoriasis plak.
  • Skin fragility syndrome.
  • Bisul.
  • Nevus (tanda lahir, tahi lalat, atau ‘port wine stain’).
  • Jerawat.
  • Melanoma (kanker kulit).
  • Keratosis (pertumbuhan kulit yang tidak berbahaya).
  • Kista epidermoid.
  • Ulkus debitus (bedsores).

Dermis

Bagian kulit berikutnya adalah dermis. Lapisan ini lebih tebal dari epidermis dan mengandung semua kelenjar keringat dan minyak, folikel rambut, jaringan ikat, ujung saraf, dan pembuluh getah bening. Dermis memberikan fungsi perlindungan dari patogen.

Terdapat beberapa kondisi yang terjadi di dalam atau di mulai di dermis. Beberapa dari kondisi berikut pada akhirnya juga dapat memengaruhi lapisan epidermis , antara lain:

  • Dermatofibroma (benjolan kulit jinak di kaki).
  • Kista sebasea (kista yang mengandung sebum, minyak yang diproduksi tubuh).
  • Kista dermoid (kista yang mengandung rambut atau gigi).
  • Selulitis (infeksi bakteri pada kulit).
  • Rhytides (kerutan).

Jaringan Subkutan

Jaringan subkutan yang berada di bawah dermis ini terkadang disebut lapisan lemak subkutan, subkutis, atau lapisan hipodermis. Lapisan ini memberikan isolasi untuk tubuh dan membuat Anda tetap hangat. Lapisan subkutan ini juga menyediakan bantalan yang bekerja seperti seperti peredam kejut yang mengelilingi organ vital.

Terdapat banyak pembuluh darah yang terkandung di dalamnya karena lapisan ini menempelkan kulit ke otot dan jaringan di bawahnya. Selain itu, lapisan ini bisa lebih tebal di beberapa bagian tubuh daripada yang lain dan cenderung ditentukan oleh faktor genetik.

Salah satu kondisi yang terjadi pada lapisan ini disebut panniculitis. Kondisi ini ditandai dengan peradangan pada lapisan jaringan lemak di bawah dermis. Pada bayi baru lahir, kondisi ini disebut ‘subcutaneous fat necrosis of the newborn’.

Sarkoidosis, suatu kondisi yang menyebabkan terbentuknya benjolan di jaringan kulit, juga dapat memengaruhi lapisan ini. Jika tubuh Anda kesulitan mengatur suhu internal, itu bisa menjadi tanda fenomena Raynaud dan terkait dengan jaringan lemak subkutan.

Baca Juga: 10 Cara yang Bisa Anda Lakukan untuk Meremajakan Kulit Wajah

Nutrisi yang Dibutuhkan agar Kulit Tetap Sehat

Setelah Anda mengetahui bagian-bagian kulit dan fungsinya seperti di atas, hal penting yang perlu Anda ketahui adalah nutrisi apa saja yang dibutuhkan agar organ ini tetap sehat dan dapat melakukan tugas utamanya dengan optimal.

Berikut beberapa nutrisi penting yang dibutuhkan, di antaranya:

1. Lemak Sehat

Terlalu sedikit lemak dalam makanan bisa membuat kulit keriput dan kering. Fokuslah pada lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda dari tumbuhan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat, dan ikan.

Lemak sehat ini membantu kulit tetap lembap, kencang, dan lentur. Asam lemak omega-3 adalah sejenis lemak tak jenuh ganda yang tidak dapat dibuat oleh tubuh. tetapi diperlukan untuk membangun dinding sel. Lemak ini memblokir bahan kimia yang memungkinkan kanker kulit tumbuh, menyebar, dan dapat menurunkan peradangan.

2. Protein

Tubuh mengubah protein yang Anda makan menjadi blok bangunan yang disebut asam amino dan menggunakannya kembali untuk membuat protein lain, termasuk kolagen dan keratin yang membentuk struktur kulit. Asam amino juga membantu mengelupas kulit tua.

Beberapa asam amino adalah antioksidan yang melindungi organ ini dari sinar UV dan dari ‘radikal bebas’ yang dibuat saat tubuh saat memecah makanan tertentu atau berada di sekitar asap rokok.

3. Vitamin A

Lapisan atas dan bawah kulit membutuhkan vitamin A. Vitamin A dipercaya memiliki kemampuan untuk mencegah kerusakan akibat sengatan sinar matahari dengan menghentikan proses penguraian kolagen.

Selain itu, vitamin ini membantu kelenjar minyak di sekitar folikel rambut bekerja dan membantu menyembuhkan luka, terutama jika Anda menggunakan steroid untuk mengurangi peradangan. Tanpa vitamin A yang cukup, lapisan ini mungkin menjadi kering, gatal atau berkerut.

4. Vitamin C

Vitamin C membantu jaringan protein yang bengkok mempertahankan bentuknya. Perlu Anda ketahui, vitamin ini juga merupakan antioksidan kuat, sehingga melindungi tubuh dari radikal bebas dan menurunkan kemungkinan terkena kanker kulit.

Kadar vitamin C yang rendah dapat menyebabkan gusi mudah memar, berdarah, serta penyembuhan luka yang lebih lambat.

Baca Juga: Perbedaan Kulit Kering dan Dehidrasi, Ketahui Cara Mengatasinya!

5. Vitamin E

Vitamin E mengandung antioksidan dan antiinflamasi yang dapat menyerap energi dari sinar UV yang merusak organ ini. Perlu Anda ketahui, vitamin ini bekerja dengan vitamin C untuk memperkuat dinding sel.

6. Zinc

Lapisan luar kulit memiliki mineral ini lima kali lebih banyak daripada lapisan di bawahnya. Selain itu, zinc juga diperlukan untuk menjaga dinding sel tetap stabil, melindungi organ ini dari kerusakan sinar UV dan mempercepat penyembuhan dari luka.

Kadar zinc yang terlalu sedikit dapat terlihat seperti munculnya eksim dan ruam gatal yang tidak akan membaik meski sudah mengoleskannya dengan pelembap dan krim steroid.

7. Selenium

Selenium adalah mineral yang membantu antioksidan tertentu melindungi organ ini dari sinar UV. Kekurangan selenium telah dikaitkan dengan kemungkinan lebih besar terkena kanker kulit.

8. Makanan dan Suplemen

Secara umum, buah dan sayuran merupakan pilihan yang baik karena memiliki vitamin yang ramah kulit dan antioksidan lainnya. Berikut beberapa makanan yang mengandung lebih dari satu nutrisi, antara lain:

  • Ikan berlemak (salmon, sarden, tuna) mengandung protein, omega-3, dan selenium.
  • Sayuran hijau tua (kangkung, bayam, sawi) mengandung vitamin A, C, dan E, omega-3, dan protein—plus selenium dalam bayam.
  • Telur mengandung protein, vitamin A, vitamin E, selenium, dan zinc.
  • Biji rami mengandung omega-3 dan selenium.
  • Kacang-kacangan (lentil, buncis) mengandung protein dan zinc.
  • Alpukat mengandung lemak sehat, vitamin C, dan vitamin E.
  • Extra virgin olive oil mengandung lemak sehat dan vitamin E.

Konsultasi dengan dokter diperlukan jika Anda khawatir tidak mendapatkan cukup nutrisi seperti yang disebutkan di atas.

 

  1. Anonim. Nutrients for Healthy Skin. https://www.webmd.com/beauty/nutrients-for-healthy-skin#1. (Diakses pada 9 April 2021).
  2. Watson, Kathryn. 2018. The Layers of Your Skin. https://www.healthline.com/health/layers-of-skin. (Diakses pada 9 April 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi