7 Cara Meningkatkan Lead dari Website Bisnis, Wajib Tahu!
Cara Meningkatkan Lead dari Website – Ketika menjalankan bisnis, maka kita akan mempelajari banyak metrik penting. Satu di antara banyak metrik penting tersebut adalah lead. Apa itu lead?. Lead sendiri adalah sebuah istilah untuk menggambarkan calon pelanggan yang memiliki minat pada produk atau layanan yang Anda tawarkan. Kita biasa mengenal istilah ini lebih spesifik sebagai pesan WhatsApp yang masuk ke kontak customer service.
Ya, untuk Anda yang sering berkecimpung langsung dengan dunia digital advertising, pastinya sudah tidak asing lagi dengan istilah yang satu ini. Dapat dikatakan bahwa bisnis yang memiliki nilai metrik lead yang besar, berpeluang mendapatkan konversi yang besar pula. Banyaknya lead yang masuk, menandakan bahwa promosi bisnis yang sebelumnya dilakukan benar-benar efektif dan menarik.
Adanya lead menandakan rancangan marketing funnel Anda berhasil, setidaknya pada tahap desire. Sayangnya, metrik lead di dalam bisnis bukanlah sesuatu yang mudah untuk didapatkan. Coba tanyakan saja hal ini kepada digital advertiser, baik yang memegang Meta Ads ataupun Google Ads.
Mereka akan pusing tujuh keliling jika terus ditanyakan, “Mana, hari ini kok gak ada lead yang masuk?. Modal kita sudah keluar banyak lho untuk iklan digital ini!”.
7 Cara Meningkatkan Lead dari Website
Sejatinya lead bukanlah metrik yang berdiri sendiri. Metrik ini baru bisa didapatkan apabila rancangan marketing funnel di tiap tahapnya sudah kuat. Plus produk atau jasa yang ditawarkan benar-benar dapat memenuhi kebutuhan utama dan ekspektasi calon pelanggan. Artinya sebelum memaksimalkan lead, Anda perlu memaksimalkan terlebih dahulu metrik-metrik penting lainnya, seperti engagements.
Baca Juga: 7 Tips Agar Traffic Website Cepat Naik
Untuk itu, diperlukan business plan yang matang, sabar dan tidak gegabah dalam menjalankan kampanye iklan tertentu. Beruntungnya, di era serba digital sekarang ini, kita bisa dengan mudah memanfaatkan berbagai tools untuk dapatkan lead. Selain dengan menggunakan iklan digital, kita juga bisa mendapatkannya melalui media dengan biaya yang lebih murah, yakni website bisnis.
Lalu, bagaimana cara mendapatkan atau meningkatkan lead dari website bisnis?. MinTiv akan menjawabnya lengkap di dalam artikel ini, jadi simak baik-baik ya!.
1. Melakukan Riset Buyer Persona
Cara yang pertama adalah dengan melakukan riset buyer persona terlebih dahulu. Buyer persona sendiri adalah gambaran ideal dari mereka yang menjadi target audience niche bisnis Anda. Contohnya seperti ini, anggaplah Anda adalah pebisnis obat herbal atau suplemen herbal di daerah Jogja dan target audience Anda adalah orang tua. Maka buyer persona yang dapat Anda gunakan bisa seperti gambar di bawah ini;
Tentu saja, setiap informasi demografi, nilai, hiburan, tantangan pembelian dan lain-lain dari buyer persona ini dapat menyesuaikan kondisi bisnis Anda.
2. Memilih Tipe Konten yang Tepat
Setelah mengetahui buyer persona dari niche bisnis Anda, langkah selanjutnya adalah dengan memilih tipe konten yang tepat. Menggunakan kasus sebelumnya, maka tipe konten yang bisa Anda gunakan adalah tipe konten yang memiliki search intent informational dan commercial. Anda bahkan bisa memilih untuk membuat konten yang menjelaskan langsung tentang khasiat obat herbal yang dimiliki.
Agar lebih mudah, buatlah terlebih dahulu content pillar dan pecah menjadi beberapa subtopik konten. Anda bisa saja mencontoh desain content planning di atas.
3. Memilih Keyword yang Tepat
Karena media utama yang kita gunakan adalah website, maka secara tidak langsung kita juga harus dapat memahami seluk beluk daripada strategi SEO. SEO sendiri adalah kependekkan dari Search Engine Optimization.
Sebuah ilmu untuk dapat mengoptimasi website agar bisa tampil di urutan teratas halaman hasil pencarian search engine. Ilmu ini difokuskan pada keyword tertentu yang menjadi target utama. Oleh sebab itu, pilihlah keyword utama yang benar-benar dapat mewakili niche bisnis Anda. Agar lebih mudah, fokuskan pemilihan keyword ini terlebih dahulu pada jenis long-tail keyword.
4. Rancang Outline Konten yang Menarik
Berikutnya adalah dengan merancang outline konten yang menarik. Ada beberapa teknik yang bisa Anda gunakan dalam proses perancangan outline konten ini. Yang paling mudah adalah dengan memanfaatkan FAQ (Frequently Asked Questions) dari konten yang dirancang sebagai outline. Teknik seperti ini akan membantu website Anda lebih mudah perform pada SERP (Search Engine Result Page) terutama pada jenis question keyword.
5. Sematkan Poin Social Proof
Didapatkan dari Sprout Social, salah satu alasan kuat mengapa pelanggan yakin akan produk atau layanan Anda, adalah mereka yang telah mendapatkan informasi baik dari pelanggan sebelumnya. Oleh sebab itu, pastikan bahwa konten yang Anda kreasikan, terlebih untuk keperluan promosi, memuat poin social proof.
Lebih mudahnya, kita dapat mengenal istilah social proof sebagai testimoni atau reviews. Salah satu cara terbaik untuk menampilkan poin ini, adalah dengan menggunakan Jasa Influencer yang niche kontennya relevan dengan niche bisnis Anda.
6. Jangan Lupakan Call to Action
Cara meningkatkan lead dari website berikutnya adalah dengan menyematkan call to action. Bagian ini biasanya digambarkan dalam sebuah tombol yang mengarahkan pengunjung ke kontak bisnis Anda. Di dalam tombol tersebut, terdapat kata-kata yang dapat memotivasi terjadinya transaksi. Anda bisa menyematkan kata-kata yang menggambarkan scarcity atau kelangkaan, seperti pada contoh gambar di atas.
7. Berikan Konten Selingan
Terakhir, adalah dengan memberikan konten selingan, seperti hiburan atau trivia. Konten selingan ini memang tidak memberikan dampak langsung pada metrik lead. Tetapi dapat membantu website untuk menjaga performa metrik penting lainnya. Seperti dwell time, page views, bounce rate stabil, dan lain-lain. Apabila metrik-metrik penting tadi terjaga dengan baik, brand awareness dari calon pelanggan akan meningkat.
Brand awareness semakin meningkat, maka lead juga akan ikut meningkat. Lead meningkat, konversi pun meningkat.
Inilah penjelasan lengkap tentang cara meningkatkan atau mendapatkan lead dari website. Apabila Anda membutuhkan partner yang tepat untuk bisa meningkatkan lead dari website bisnis, hubungi saja Creativism.id.
Baca Juga: Search Generative Experience Muncul, Apa yang Harus Anda Lakukan?
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor 6281 22222 7920.
Inilah Cara Mudah Cek Ranking Web di SERP
Cek Ranking Web di SERP – Ketika menjalankan SEO marketing, maka Anda pasti berharap bahwa konten yang dikreasikan berhasil ranking di SERP. SERP sendiri adalah kependekkan dari Search Engine Results Page. Sebuah halaman yang menunjukkan kumpulan link website sebagai hasil dari pencarian keyword tertentu.
Contohnya seperti di bawah ini;
Ya, semisal Anda menjalankan SEO untuk keyword utamanya Jasa SEO Jogja Terbaik, maka Anda bisa langsung mengeceknya di pencarian search engine terpopuler Google. Tetapi, bagaimana jika Anda menjalankan SEO untuk banyak keyword?.
Baca Juga: 5 Cara Optimasi SEO WordPress dengan Mudah & Sederhana!
Mengeceknya satu per satu seperti di atas, tentu akan sangat melelahkan. Bisa-bisa tangan Anda menjadi kesemutan. Lalu, bagaimana cara cepatnya?. Kita bisa mengakali ini dengan menggunakan 3 tools keren yakni;
- SERPRobot.
- SERPWatcher.
- SEMrush.
Penasaran bagaimana cara cek ranking web di SERP melalui 3 tools ini?. Simak baik-baik penjelasannya melalui link artikel di bawah ini ya!.
Melalui SERPRobot
Sesuai dengan namanya, SERPRobot adalah tools analisis ranking konten website di SERP. Melalui website ini, Anda bisa mengecek hingga 10 keyword utama. Cara pakainya pun mudah. Anda cukup mengikuti langkah-langkah di bawah ini;
- Kunjungi website SERPRobot.com. Setelahnya pilih menu Free SERP Checker.
- Anda akan langsung dialihkan pada halaman personalisasi pencarian. Pilihlah opsi yang ada sesuai kondisi Anda. Jangan lupa untuk memasukkan URL domain website utama Anda.
- Masukkan keyword-keyword yang ingin Anda cek ranking-nya.
- Tekan tombol Check Now, dan tunggulah hasilnya dalam beberapa saat. Inilah hasil dari percobaan MinTiv
Melalui SERPWatcher
Rekomendasi tools yang kedua adalah SERPWatcher. Tools analisis SERP ini, sebenarnya adalah bagian dari layanan yang diberikan oleh Mangools. Untuk bisa menggunakannya pun sangatlah mudah. Anda cukup memasukkan URL domain website utama pada kolom pencarian yang tersedia.
Setelahnya, tekan tombol Start Tracking dan tunggu hasilnya dalam beberapa saat. Tools ini sendiri dapat digunakan dalam 2 mode, yakni gratis dan berbayar. Tentu saja mode berbayar akan memberikan Anda banyak pilihan yang insightful.
Melalui SEMrush
Terakhir adalah dengan menggunakan SEMrush. SEMrush sendiri tergolong ke dalam jenis tools SEO yang paling powerful digunakan untuk riset konten. Tool ini biasanya diterapkan bersamaan plugin SEO ternama Yoast SEO. Sayangnya, SEMrush baru bisa dapat diandalkan ketika Anda berada dalam mode premiumnya. Menggunakan mode gratis memang sudah cukup, tetapi Anda tidak dapat berharap banyak terhadap hasil visualisasi datanya.
Untuk bisa menggunakannya, Anda hanya perlu memasukkan URL domain website utama. SEMrush akan langsung memberikan visualisasi data yang menampilkan 10 keyword teratas dari web Anda di SERP. Untuk pencarian yang lebih spesifik, Anda bisa saja menggunakan menu position tracking di dalamnya. Tentunya dengan akun yang sudah berganti menjadi premium.
Baca Juga: Apa Saja Alternatif Terbaik dari SEMrush?
Inilah penjelasan lengkap tentang cara cek ranking konten web di SERP. Apabila Anda berminat untuk mendapatkan Jasa SEO Terbaik lengkap dengan layanan riset kontennya, hubungi saja Creativsm.id.
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor 6281 22222 7920.
7 Cara Meningkatkan Brand Awareness Melalui SEO
Cara Meningkatkan Brand Awareness – Ada banyak metrik penting yang harus dapat Anda ketahui dan pelajari ketika menjalankan bisnis. Terlebih di era digital sekarang ini yang menuntut orang-orang untuk dapat terus berpikir kreatif. Salah satu dari sekian banyak metrik penting tersebut adalah brand awareness.
Brand awareness sendiri adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seberapa jauh pemahaman target audience terhadap brand Anda. Atau, seberapa jauh brand Anda dikenal oleh target audience. Metrik ini sendiri terdiri dari 4 tingkatan utama. 4 tingkatan tersebut adalah;
- Unaware brand.
- Brand recognition.
- Brand recall.
- Top-of-mind awareness.
Lalu, apa perbedaan antara ke-4 tingkatan brand awareness ini?. Berikut adalah penjelasan lengkapnya untuk Anda;
Tingkatan Brand Awareness
1. Unaware Brand
Ini adalah tingkatan brand awareness yang paling dasar dan pertama dirasakan oleh setiap brand yang baru memulai perjalanan bisnisnya. Sesuai dengan namanya, unaware brand adalah kondisi di mana brand belum diketahui oleh banyak target audience.
2. Brand recognition
Ini adalah tingkatan teratas setelah unaware brand. Tingkatan ini menggambarkan kondisi brand yang mulai mendapatkan perhatian lebih dari target audience, terutama dalam proses perkenalan.
Contoh mudahnya, semisal Anda adalah pebisnis jual beli baju bekas. Lalu di toko Anda berdatangan calon pelanggan yang melihat-lihat baju yang Anda jual. Bertanya tentang apakah bahannya, berapakah harganya dan lain-lain.
Apa yang dilakukan oleh calon pelanggan ini, menandakan bahwa brand Anda sudah berada di tahap brand recognition. Brand yang berada di tahap ini, dapat dikatakan berhasil menggaet perhatian target audience.
3. Brand Recall
Tingkatan ketiga dari brand awareness adalah brand recall. Sesuai dengan namanya, tingkatan ini menggambarkan kondisi brand yang sudah mulai terngiang-ngiang di kepala calon pelanggan.
Menggunakan studi kasus sebelumnya, seseorang yang melihat baju yang Anda jual, lalu pulang, dan di esok hari datang, berkata “Baju yang bergambar Dora kemarin, masih ada” adalah bagian dari brand recall.
4. Top of Mind Awareness
Ini adalah tingkatan tertinggi dari brand awareness. Hampir semua pebisnis menginginkan ini. Top of Mind Awareness menggambarkan brand yang mudah untuk dikenali, bahkan dalam keadaan spontan sekalipun. Contoh saja, ketika seseorang menyebutkan kata “Santai, ada…”, maka orang lain yang mendengarnya akan menyambungnya dengan kata brand, “Sanken”.
Manfaat Brand Awareness untuk Perkembangan Bisnis
Ada banyak manfaat yang bisa Anda rasakan dari proses peningkatan brand awareness yang baik. 4 di antara banyak manfaat tersebut adalah;
- Membantu meningkatkan feedback positif pada bisnis secara keseluruhan.
- Bantu pebisnis untuk lebih mudah menyusun kampanye produk/jasanya.
- Anda jadi lebih mudah untuk melakukan monitoring kompetitor.
- Sarana untuk pebisnis ciptakan brand perception positif.
Secara garis besar, brand awareness sangat bermanfaat untuk bisnis dapat membangun relationship marketing yang baik.
Cara Meningkatkan Brand Awareness dengan SEO
Berbicara tentang bagaimana cara meningkatkan brand awareness, tentu saja kita akan menemukan banyak strateginya. Yang paling mudah, atau lebih tepatnya, yang paling sering digunakan oleh pebisnis pemula adalah dengan menjalankan iklan digital.
Tools seperti Meta Ads, TikTok Ads, Google Ads sering digunakan untuk mempercepat proses peningkatan brand awareness bisnis. Hal ini wajar saja karena iklan digital menawarkan kita akan jangkauan audiens yang luas dengan biaya yang dapat disesuaikan.
Sayangnya, iklan digital seperti ini tidak selalu menjadi solusi praktis yang terbaik. Terlebih untuk produk atau jasa yang belum masuk ke dalam kategori winning product. Jika belum, maka Anda mau tidak mau harus mengeluarkan lebih banyak biaya lagi untuk memperkenalkan produk atau jasa Anda pada target audience yang tepat.
Kondisi seperti ini jelas kurang bersahabat untuk pebisnis pemula yang memang belum memiliki kekuatan financial yang baik. Oleh sebab itu, MinTiv menyarankan kepada Anda untuk fokus pada strategi marketing lainnya bernama SEO.
SEO sendiri adalah kependekkan dari Search Engine Optimization. Sebuah ilmu untuk optimasi website agar dapat tampil di urutan teratas halaman hasil pencarian search engine. Ilmu ini difokuskan pada keyword tertentu yang menjadi target.
Lalu, bagaimana cara meningkatkan brand awareness ini dengan SEO?.
Jenis Jenis SEO
Caranya mudah, Anda cukup memahami dan menjalankan 4 metode penting SEO. 4 metode tersebut adalah SEO On Page, SEO Off Page, Local SEO, Technical SEO.
- SEO On Page adalah metode SEO yang seluruh langkah-langkahnya difokuskan pada website utama.
- SEO Off Page adalah metode SEO yang seluruh langkah-langkahnya difokuskan pada website atau platform brand alternatif.
- Local SEO adalah metode SEO yang seluruh langkah-langkahnya difokuskan pada pencarian lokal dan juga profil bisnis.
- Technical SEO adalah metode SEO yang seluruh langkah-langkahnya difokuskan pada hal-hal teknis website.
Di dalam blog Creativism, MinTiv telah menjelaskan secara lengkap tentang panduan masing-masing metode SEO ini. Anda bisa membacanya dengan seksama.
Anda bisa saja memulai perjalanan ini dengan 7 cara sederhana. Dimulai dari;
1. Mendaftarkan Bisnis di Google My Business
Ya, langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan mendaftarkan bisnis di Google My Business. Ini adalah langkah tepat untuk Anda dapat meningkatkan visibilitas website di pencarian lokal.
Baca Juga: Apa itu Local Citation, Ini Dia Cara Memaksimalkannya untuk SEO Website
Ya, ini adalah bagian dari penerapan teknik Local SEO. Tips kecilnya, Anda harus dapat memahami dengan baik apa itu Local Citation.
2. Membangun Website yang SEO Friendly dan Mobile Friendly
Kedua, adalah dengan memastikan bahwa website yang digunakan untuk kampanye SEO, sudah SEO friendly dan Mobile Friendly. Hal ini penting untuk Anda perhatikan, karena berkaitan langsung dengan page experience pengunjung. Page experience sendiri adalah salah satu faktor ranking search engine Google yang telah dikonfirmasi.
3. Melakukan Audit Website
Ketiga, adalah dengan melakukan audit website. Audit website perlu dilakukan untuk dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan website. Anda juga akan jadi lebih tahu mengenai potensi tersembunyi yang dimiliki oleh website Anda. Melakukan audit website, akan menghindarkan Anda dari dead link, duplicate content, thin content, dan lain-lain yang bersifat negatif.
4. Membuat Konten yang Berkualitas
Content is king, adalah istilah yang pasti sering Anda dengar ketika menjalankan SEO. Istilah ini, tidak salah, tetapi juga tidak benar sepenuhnya. Karena memang SEO bukan hanya sekedar konten yang ditulis dan dibaca, namun juga konten yang dirasakan interaksinya.
Baca Juga: Cara Membuat Konten Website yang Berkualitas
Btw, Anda bisa membuat konten berkualitas dengan mudah, apabila sudah memahami dengan baik apa itu search intent. Search intent sendiri adalah tujuan seseorang ketika mengetikan kata kunci tertentu di search engine.
5. Mencari Backlink yang Berkualitas
Ya, ini adalah bagian dari teknik penerapan SEO Off Page. Anda harus dapat mencari backlink dari website yang selain berkualitas, juga harus relevan dengan niche utama web Anda. Anda bisa membaca faktor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan sebelum mencari backlink berkualitas, pada link artikel di bawah ini;
Baca Juga: Faktor Faktor Backlink Berkualitas
6. Terus Konsisten
SEO adalah soal konsistensi. SEO tidak pernah mengenal kata berhenti.
7. Melakukan Evaluasi Kampanye SEO
Anda harus dapat memahami banyak metrik-metrik penting untuk bisa mengukur tingkat keberhasilan kampanye SEO. Jangan hanya terfokus pada metrik-metrik besar seperti traffic website. Perhatikan juga metrik lain seperti bounce rate ataupun dwell time.
Inilah penjelasan lengkap mengenai cara meningkatkan brand awareness dengan SEO. Apabila Anda berminat untuk mendapatkan Jasa SEO Terbaik dengan layanan lengkap, hubungi saja Creativism.id.
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor 6281 22222 7920.
Apa itu Tagline? dan Bagaimana Pengaruhnya untuk Marketing?
Apa itu Tagline – Ketika menjalankan strategi content marketing, pasti ada banyak hal yang mesti Anda kuasai. Satu dari sekian banyak hal yang mesti Anda kuasai tersebut adalah cara membuat tagline yang menarik. Ya, tagline adalah bagian penting yang mesti dirumuskan dengan baik di awal agar dapat menggambarkan maksud dan tujuan daripada sebuah brand.
Tagline adalah salah satu senjata utama yang dapat digunakan agar sebuah iklan tampak lebih menarik. Lebih mudah diingat, dan pada akhirnya memudahkan brand mendapatkan kesempatan untuk word of mouth marketing.
Sebuah strategi marketing di mana sebuah brand sudah begitu lekat dalam percakapan sehari-hari target audience. Sayangnya, untuk dapat membuat tagline yang menarik dan bisa memberikan Anda manfaat seperti itu, bukanlah perkara yang mudah. Anda harus memulai perjalanan tersebut dari awal. Dimulai dari memahami tentang apa itu tagline, manfaat detail, jenis-jenisnya, dan setelahnya cara membuat.
MinTiv akan menjelaskan semuanya lengkap kepada Anda di dalam artikel ini, jadi simak baik-baik ya!.
Apa itu Tagline?
Tagline adalah sebuah kalimat singkat yang ditujukan untuk kegiatan branding sebuah bisnis. Tagline memiliki peran vital untuk mempengaruhi citra bisnis. Kalimat singkat yang menarik serta mudah dipahami oleh publik, tentu akan membantu branding bisnis Anda mudah diingat.
Adapun kriteria tagline yang baik adalah mudah diingat, mudah diucapkan, dan juga mudah dipahami oleh berbagai karakteristik konsumen. Sayangnya, penggunaan tagline seringkali mengalami salah kaprah. Tagline sering dianggap sama dengan slogan.
Padahal baik tagline dan juga slogan adalah dua hal yang berbeda. Slogan memang berbentuk kalimat singkat, tetapi penggunaanya lebih ditujukan untuk mengiklankan sebuah produk. Contoh slogan terdapat pada brand lembaga pendidikan, “Kuliah?…, BSI Aja!!”.
Baca Juga: Rekomendasi Font Terbaik untuk Logo
Sedangkan tagline, meskipun sama-sama kalimat singkat, tetapi tagline lebih ditujukan untuk representasi sebuah brand. Semisal brand ojek online, yakni Gojek dengan tagline-nya “Pasti ada jalan”.
Manfaat Tagline untuk Bisnis
Berbicara tentang manfaat tagline untuk bisnis, tentu ada banyak ya. Tapi di sini MinTiv hanya akan menjelaskan 5 manfaat umumnya saja. Dimulai dari;
- Ditujukan untuk Memperkuat Identitas. Manfaat yang pertama adalah tagline yang berfungsi untuk menguatkan identitas brand. Contoh tagline Pasti Ada Jalan dari Gojek yang bertujuan untuk menguatkan identitas Gojek sebagai solusi untuk mencari ojek yang bisa mengantarkan Anda ke mana saja. Mencari seseorang yang mau mengantarkan Anda makanan di kala hujan deras. Mau mengirimkan barang ke tempat teman karena Anda sedang sibuk dan lain-lain.
- Dapat Menggambarkan Visi Misi Brand. Manfaat tagline berikutnya adalah mampu menggambarkan visi misi brand. Masih dengan menggunakan contoh tagline dari Gojek lagi. Ya, didapatkan dari Gojek sendiri, visi mereka adalah untuk membantu memperbaiki struktur transportasi Indonesia dan memudahkan masyarakat dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Tagline Pasti Ada Jalan jelas sangat menggambarkan kemampuan Gojek untuk itu. Mereka benar-benar memberikan jalan untuk kita bisa menikmati transportasi hanya dari smartphone, belanja kebutuhan sehari-hari dan lain-lain.
- Mampu Menggambarkan Kelebihan Brand. Hampir selaras dengan penjelasan sebelumnya. Tagline dapat membantu bisnis lebih mudah menggambarkan kelebihan yang dimiliki.
- Meningkatkan Brand Awareness. Manfaat tagline yang keempat adalah membantu bisnis untuk mendapatkan peningkatan brand awareness. Setidaknya level brand awareness yang didapatkan naik ke level brand recognition atau juga brand recall.
- Memberikan Kesan yang Baik. Ya, tagline yang mudah diingat serta selaras dengan apa yang dilakukan, jelas akan memberikan ruang yang besar untuk bisnis dapatkan brand perception yang baik.
Jenis-Jenis Daripada Tagline
Sebenarnya, ada banyak jenis tagline yang dapat Anda pelajari, tergantung dari klasifikasi yang digunakan. Di dalam artikel ini, MinTiv akan menjelaskan tentang jenis-jenis tagline berdasarkan gaya penulisannya. Dimulai dari;
- Deskriptif. Tagline yang memberikan fokus penjelasannya pada bagian kelebihan dan keunikan produk. Contohnya tagline Lego dengan “Play on”.
- Spesifik. Jenis tagline yang digunakan untuk menonjolkan kelebihan khusus yang dimiliki suatu brand dibandingkan kompetitornya. Contohnya tagline Dunkin’ Donut dengan “America runs on Dunkin”.
- Imperatif. Ini adalah jenis tagline yang menggunakan kata kerja dan ajakan agar audiens melakukan aksi yang berhubungan dengan brand. Contohnya tagline Apple dengan “Think Different”.
- Superlatif. Jenis tagline yang digunakan untuk menggambarkan brand Anda berada di urutan teratas dibandingkan dengan pesaing. Contohnya tagline Relaxa, dengan “Permen Wangi, ya Relaxa!”.
- Provokatif. Terakhir, ini adalah jenis tagline yang digunakan untuk menantang calon konsumen agar terprovokasi mencoba membuktikan. Contohnya tagline Hit dengan “Ada yang lebih bagus dari HIT? Yang lebih mahal, banyak!”.
Cara Membuat Tagline untuk Bisnis
Ada banyak cara yang Anda lakukan untuk bisa menemukan tagline yang bagus untuk bisnis. Di sini MinTiv akan memberikan 5 langkah cara membuat tagline yang menarik untuk bisnis. Dimulai dari;
1. Desain Logo
Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan melakukan riset dan desain logo. Ya, hal ini wajar mengingat tagline biasanya menjadi pendamping dari logo yang Anda kreasikan. Pelajari dengan baik visual logo yang dibuat agar dapat menyatu dengan pesan tagline yang Anda kreasikan.
2. Menemukan USP
Berikutnya adalah dengan menemukan USP atau Unique Selling Point. Di era serba digital marketing ini, kita pasti akan menemukan kompetitor yang memiliki niche bisnis yang sama. Untuk menjadi lebih unggul di depan mata target audience yang juga sama, maka jelas diperlukan poin pembeda. Carilah hal unik yang dapat Anda tonjolkan dibandingkan dengan kompetitor di niche bisnis yang sama.
3. Kenali Lebih dalam Buyer Persona Anda
Untuk dapat lebih mudah menemukan USP dari produk atau jasa brand Anda, maka Anda perlu melakukan riset lebih tentang buyer persona yang tepat. Buyer persona sendiri adalah gambaran ideal dari pembeli atau pengguna brand Anda. Tentunya data buyer persona ini terkait dengan data-data penting seperti demografi calon pelanggan.
4. Memilih Kalimat Singkat, Padat dan Jelas
Langkah berikutnya adalah mulai merumuskan kalimat tagline. Pilihlah kalimat yang singkat, padat, jelas dan benar-benar dapat menggambarkan brand Anda. Hal ini penting mengingat salah satu tujuan daripada dibuatnya tagline adalah agar brand mudah diingat. Jangan sampai di dalam proses ini Anda malah meniru tagline dari brand lain. Bangun tagline yang benar-benar otentik dan dapat membangun emosi dari calon pelanggan.
Libatkan juga kalimat persuasif, jadikan ini sebagai pertimbangan Anda dalam membuat tagline yang menarik.
5. Perkuat Tagline dengan Kualitas Produk/Layanan Anda
Terakhir, apabila Anda sudah menemukan tagline yang pas, maka perkuat itu dengan kualitas produk atau layanan yang Anda berikan. Jangan sampai tagline yang Anda gunakan hanya seperti pepatah Tong Kosong Nyaring Bunyinya. Tidak benar-benar dapat menggambarkan kualitas Anda yang sebenarnya.
Inilah penjelasan lengkap tentang apa itu tagline. Apabila Anda berminat untuk mendapatkan Jasa Desain Logo Terbaik lengkap dengan tagline yang “nendang”, hubungi saja Creativism.id.
Baca Juga: 10 Contoh Logo Sederhana Tetapi Memiliki Makna yang Dalam
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor 6281 22222 7920.
Inilah Cara Mudah Membedakan Target Market dan Target Audience
Target Market Target Audience – Ketika menjalankan bisnis digital maka wajar jika kita akan menemukan banyak istilah baru di dalamnya. Beberapa bahkan sudah sering terdengar di telinga kita tapi definisinya masih rancu. Bahkan istilah 1 dengan istilah lainnya seringkali tertukar. Tidak perlu malu untuk mengakuinya, karena ini adalah bagian dari proses belajar yang panjang.
Nah, di antara banyak istilah bisnis digital yang seringkali tertukar tersebut adalah target market dan target audience. Beberapa atau bahkan banyak dari pebisnis masih menganggap bahwa kedua istilah ini sama saja alias tidak ada perbedaan.
Padahal faktanya tidak demikian. Nah, berikut ini adalah penjelasan rinci mengenai perbedaan antara kedua istilah ini. Simak baik-baik artikel ini ya!.
Apa Itu Target Market?
Kita mulai dari target market. Didapatkan dari Indeed, target market adalah keseluruhan kelompok yang diharapkan pebisnis untuk dapat membeli atau menggunakan jasa mereka. Target market ini biasanya terdiri dari sekelompok orang dengan ciri-ciri yang sama.
Baik itu tinggal di wilayah yang sama, memiliki preferensi produk favorit yang sama, jenis layanan yang disukai dan lain-lain.
Apa Itu Target Audience?
Lalu bagaimana dengan target audience?. Hampir mirip dengan target market, hanya saja target audience lebih spesifik dan tidak bersifat umum layaknya target market. Target audience adalah kelompok yang lebih sempit dari target market yang Anda harapkan.
Didapatkan dari Social Pilot, target audience adalah mereka yang paling Anda harapkan untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan.
Perbedaan Target Market dan Target Audience
Terdapat 2 poin penting yang bisa membantu kita menemukan jarak perbedaan yang jelas antara kedua istilah ini. 2 poin penting adalah;
1. Jumlah Orang yang Ada Didalamnya
Ya, poin penting pertama adalah jumlah orang yang ada di dalamnya. Jika target market ditujukan pada keseluruhan kelompok, ini berarti data yang dimiliki pebisnis akan jauh lebih besar dan banyak. Tapi tidak dengan target audience. Di mana data calon pelanggan di dalamnya akan jauh lebih sedikit atau tepatnya lebih spesifik dibanding target market.
Data inilah yang nantinya akan memudahkan pebisnis untuk lakukan segmented marketing.
2. Prospek Pembelian Produk
Kedua adalah prospek pembelian produk. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pembelian produk atau jasa dari target audience lebih tinggi. Hal ini wajar terjadi dikarenakan mereka memiliki hubungan dengan produk atau jasa yang erat.
Besarnya target audience menandakan bahwa bisnis dapat berjalan dengan baik. Sementara itu, target market adalah kelompok yang tidak dijamin akan membeli produk dari perusahaan. Ya, mereka tidak memiliki hubungan dengan produk atau jasa yang erat.
Agar lebih mudah memahami perbedaan antara kedua istilah ini, simak baik-baik contoh di bawah ini;
Anggaplah Anda adalah pebisnis jual beli mainan anak. Tentu saja target market Anda adalah anak-anak. Tapi mainan yang Anda jual bukanlah mainan yang pas untuk rata-rata uang saku anak-anak. Lalu siapa yang Anda harapkan untuk bisa membelinya?. Pastinya orang tua mereka bukan?. Nah, orang tua merekalah yang bertindak sebagai target audience Anda.
Inilah penjelasan lengkap tentang apa itu target market dan audience. Apabila Anda berminat untuk mendapatkan Partner Bisnis Digital Terbaik, hubungi Creativism.id.
Baca Juga: Jenis Jenis SEO yang Harus Diketahui oleh Pemula
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor 6281 22222 7920.
Apa itu Paid Search, Manfaat dan Perbedaanya dengan Organic Search?
Apa itu Paid Search – Salah satu tandingan atau rival terbesar daripada teknik SEO marketing adalah SEM (Search Engine Marketing). Ada banyak tools yang bisa digunakan untuk strategi marketing yang satu ini. Yang paling terkenal tentu saja tools Google Ads.
Sebuah tools iklan digital dari Google yang memungkinkan penggunanya untuk dapat melakukan iklan di berbagai platform Google. Mulai dari hasil pencarian, aplikasi Play Store, website dan juga video YouTube. Di dalamnya ada banyak hal yang harus Anda perhatikan. Salah satunya adalah metrik Paid Search.
Baca Juga: 5 Bahaya Menjalankan Black Hat SEO
Apa itu Paid Search?. Untuk Anda yang sudah membaca artikel tentang apa itu Organic Search, pastinya sudah mengetahui sedikit tentang Paid Search ini. Tapi tenang, di sini MinTiv akan kembali menjelaskan tentang apa itu Paid Search secara terperinci. Jadi simak baik-baik ya!.
Apa itu Paid Search
Paid Search adalah jenis pencarian yang didapatkan dari hasil membayar search engine seperti Google dan Bing untuk menampilkan konten Anda di pencarian teratas. Paid Search juga sering disebut juga Paid Per Click.
Ya, Anda harus membayar sejumlah klik yang didapatkan.
Lalu apa jadinya jika konten Anda tidak mendapatkan klik?. Ada 2 kemungkinan, yang pertama adalah biaya yang diperlukan akan jauh lebih murah, dan yang kedua lebih mahal, karena Google dipaksa untuk bekerja keras menampilkan iklan Anda. Metrik Pay Per Click ini berjalan lurus dengan jumlah impression atau jangkauan yang didapatkan.
Bisa dibilang bahwa Pay Per Click marketing mengkombinasikan kemampuan Anda untuk hasilkan konten yang berkualitas sekaligus research terhadap platform yang potensi menguntungkan. Tujuan daripada menjalankan Pay Per Click atau Paid Search jelas adalah untuk meningkatkan RoI.
Biaya yang dianggarkan dalam dashboard Google Ads harus dapat memberikan hasil yang lebih. Selain untuk mendatangkan untung, setidaknya berhasil mengembalikan modal yang diperlukan. Adapun hasil dari metode ini dapat terlihat jelas di Search melalui label pencarian Sponsored.
Contohnya seperti gambar di bawah ini;
Perbedaannya dengan Organic Search
Meskipun sama-sama ditujukan untuk mendapatkan peningkatan traffic, nyatanya Paid Search dan Organic Search adalah 2 hal yang berbeda.
Paid Search digunakan dengan cara membayar search engine, sedangkan Organic Search tidak sama sekali. Meskipun dapat meningkatkan jumlah traffic website secara cepat, nyatanya tujuan utama Paid Search adalah fokus untuk mendatangkan banyak lead.
Perbedaan lainnya terletak pada tujuan market dan audiens.
Di mana organic search fokus untuk menghasilkan RoI yang maksimal “hanya” dari konten yang berkualitas serta mendapatkan audiens yang relevan. Sedangkan paid search fokus untuk meningkatkan impression iklan dan mendapatkan audiens yang tergolong ke dalam potential buyer.
Lebih Worth It Paid Search atau Paid Social?
Berbicara tentang Paid Search, maka kita juga akan berbicara tentang Paid Social.
Sesuai dengan namanya, Paid Social adalah teknik marketing yang membayar platform media sosial tertentu, entah itu Facebook, Twitter, Instagram, TikTok, dan lain-lain untuk dapat menampilkan konten Anda di audiens yang tepat.
Meskipun mirip, nyatanya paid social memiliki cara kerja mendasar yang sangat berbeda dengan paid search. Paid social lebih bersifat interuptif, artinya memecah fokus audiens yang punya minat pada niche bisnis Anda untuk melihat konten Anda.
Sedangkan Paid Search tidak. Paid Search lebih ditujukan untuk pengguna yang memang memiliki intensi tinggi pada niche bisnis tertentu.
Di sini Anda mungkin akan berpikir bahwa Paid Search jauh lebih unggul ketimbang Paid Social.
Sejenak ini bisa dibilang benar, terlebih jangkauan yang Paid Search miliki lebih luas. Konten dapat tampil di hasil pencarian, aplikasi Play Store, website dan juga video YouTube. Sedangkan Paid Social hanya dapat tampil di media sosial terpilih saja.
Tapi, lagi-lagi ini bergantung pada niche dan juga audience market yang Anda miliki. Apabila audiens market Anda lebih banyak tampil di media sosial, tentu saja menjalankan paid search bukan pilihan yang tepat.
Jadi, jika ditanya soal worth it yang mana?, MinTiv menyerahkan jawaban tersebut sesuai dengan model bisnis Anda masing-masing.
Inilah penjelasan lengkap tentang paid search. Apabila Anda berminat untuk mendapatkan mitra bisnis terbaik untuk urusan digital marketing, hubungi Creativism.id.
Baca Juga: Contoh Social Media Advertising
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor 6281 22222 7920.
5 Cara Menentukan Tujuan Social Media Marketing
Tujuan Social Media Marketing – Social media marketing adalah salah satu jenis marketing channel yang banyak dipilih oleh pebisnis.
Hal ini wajar mengingat jumlah pengguna media sosial di seluruh dunia terus meningkat setiap tahunnya. Kita ambil contoh saja dari 2 media sosial terpopuler saat ini, yakni Instagram dan TikTok.
Sekilas Tentang Instagram vs TikTok
Inovasi yang dilakukan oleh Instagram baru baru ini adalah cara terbaik bagi mereka untuk tetap eksis di tengah gempuran TikTok. Inovasi ini berdampak positif pada jumlah pengguna Instagram yang terus meningkat.
Terkhusus di Indonesia, jumlah pengguna Instagram yang ada mencapai angka 109,3 juta jiwa. Angka ini sekaligus menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah pengguna Instagram terbanyak nomor 4 di dunia.
Memilih untuk menjalankan Instagram marketing juga berpotensi besar memberikan bisnis Anda banyak keuntungan. Beberapa di antara data statistik tersebut adalah;
- Rata-rata pengguna Instagram menghabiskan waktu sekitar 53 menit per hari.
- 63% pengguna Instagram membuka aplikasi ini setidaknya satu hari sekali.
- 70% pengguna Instagram menonton konten video di Stories.
- Pengguna berusia 25 tahun ke bawah, rata-rata menghabiskan waktu 32 menit per hari. Potensi untuk pemasaran konten pada audiens generasi Z dan millennial sangatlah besar.
Lalu bagaimana dengan TikTok. Media sosial yang terbilang masih baru ini sudah mendapatkan banyak perhatian dari kalangan pebisnis. Salah satu yang menjadi sebabnya, adalah perkembangan jumlah pengguna TikTok yang terus meningkat di tahunnya.
Di Indonesia, jumlah pengguna TikTok bahkan sudah mencapai angka 112.97 juta jiwa. Jadikan Indonesia negara terbesar kedua di dunia dengan jumlah pengguna TikTok terbanyak. Selisih 3,53 juta saja dari peringkat pertama yakni Amerika Serikat (jumlah pengguna 116.49 juta jiwa).
Berikut beberapa data statistik TikTok yang berpotensi menguntungkan bisnis;
- Jumlah pertumbuhan downlad TikTok per 5 Februari 2023 mencapai 3.5 miliar.
- Mayoritas pengguna TikTok di seluruh dunia adalah wanita. Peluang yang besar untuk bisnis di bidang skincare dan fashion.
- Rata-rata pengguna TikTok di seluruh dunia menghabiskan sekitar 850 menit di TikTok setiap bulannya. 90% di antaranya bahkan mengakses TikTok setiap hari.
- 24% marketer setuju bahwa TikTok lebih efektif bantu mereka mencapai tujuan bisnis. Pengguna TikTok cenderung lebih mudah untuk berbelanja. Pengeluaran konsumen di media sosial ini mencapai $2.3 miliar di tahun 2021.
Cara Menentukan Tujuan Social Media Marketing
Dari sini Anda mungkin akan bertanya-tanya tentang media sosial manakah yang terbaik untuk dipilih. Apakah dengan menjalankan Instagram marketing atau dengan TikTok Marketing. Jawaban dari pertanyaan ini sebenarnya bergantung pada tujuan social media marketing yang dilakukan.
Bergantung pada jenis audiens yang ingin Anda jelajahi. Untuk membantu menemukan jawaban yang tepat, Anda bisa membaca link artikel di bawah ini terlebih dahulu;
Baca Juga: Instagram atau TikTok, Mana yang Terbaik untuk Bisnis Anda?.
Setelah membaca artikel di atas, Anda pastinya setuju bahwa sejatinya tidak ada social media yang terbaik untuk marketing secara umum. Yang ada hanyalah social media yang sesuai dengan tujuan marketing bisnis Anda.
Lalu bagaimana sih caranya menentukan tujuan social media marketing ini?.
Nah berikut ini, MinTiv akan memberikan 5 tips keren cara menentukan tujuan social media marketing. Tips pertama dimulai dari;
1. Memahami Tingkat Brand Awareness Bisnis
Yang pertama adalah dengan memahami terlebih dahulu tingkat brand awareness bisnis. Memahami tingkatan ini akan memudahkan Anda untuk menentukan tujuan marketing tertentu yang realistis dicapai.
Semisal jika Anda baru saja membuka bisnis, maka Anda perlu lebih banyak content marketing berjenis soft selling agar audiens bisa mengenali Anda. Bisnis yang baru saja dibuka tentunya akan berada pada tingkatan unaware brand.
Dari sini Anda dapat mengetahui tujuan yang realistis untuk dicapai, yakni berusaha memuatkan content marketing yang dilakukan agar bisnis beranjak dari tingkatan unaware brand menjadi brand recognition/brand recall.
2. Meninjau Performa Konten yang Sudah Ada
Berikutnya adalah dengan meninjau performa konten yang sudah ada.
Ya, bisa dibilang bahwa ini adalah audit konten, bagian terpenting untuk melihat kesinambungan tujuan awal dengan performa konten. Apakah performa konten yang dilakukan sudah mendekati tujuan awal atau tidak.
Baca Juga: 4O Contoh CTA Menarik untuk Konten IG!
Atau akankah lebih baik tujuan yang telah ditetapkan di awal tersebut diganti menyesuaikan performa konten yang ada. Semisal di awal Anda telah menentukan tujuan marketing untuk mendapatkan lebih banyak lead. Anda menjalankan kampanye untuk 4 minggu.
Di minggu terakhir, Anda melakukan pengecekkan dan ternyata kampanye yang dilakukan tidak memberikan Anda hasil lead yang maksimal. Tapi ada metrik lain yang juga sama pentingnya dalam bisnis tapi tidak menjadi tujuan Anda, berhasil perform. Contoh saja metrik pengunjung website yang datang dari Instagram.
Nah, daripada mengganti struktur kampanye konten yang sudah ada, lebih baik mengganti tujuan kampanye konten tersebut.
Dari yang awalnya adalah untuk meningkatkan lead atau konversi, menjadi meningkatkan traffic pengunjung website dari Instagram. Lalu untuk tujuan kampanye meningkatkan lead sebelumnya, Anda bisa lakukan inovasi jenis kampanye konten yang berbeda.
3. Pelajari Daftar Metrik Penting
Ketiga adalah dengan mempelajari daftar metrik penting. Metrik sendiri adalah skala pengukuran, digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan kampanye konten. Adapun di social media marketing, terdapat 2 jenis metrik yang dapat diukur, yakni Awareness dan Engagements.
Untuk Awareness, detail metrik yang digunakan adalah reach (jangkauan konten yang didapatkan), impression (jumlah konten dilihat), dan audience growth (pertumbuhan followers). Rumus untuk menghitung audience growth adalah;
Net New Followers/Total Audience x 100 = Growth Rate Percentage
Sedangkan untuk Engagements, detail metriknya adalah Engagement rate (jumlah likes, comments, save, shares). Rumus yang digunakan adalah;
Total Likes, Comments, Save, Shares / Total Followers x 100 = Average Engagement Rate Percentage.
Amplification rate (jumlah share dari audiens), rumusnya adalah;
Total Post Shares/Total Followers x 100 = Amplification rate percentage.
Dan yang terakhir adalah Virality Rate (tingkat kepopuleran/viral), rumus yang digunakan adalah;
Number of shares/number of Impressions x 100 = Virality rate percentage.
4. Jadilah Realistis
Yang keempat adalah menjadi realistis. Langkah keempat ini berkaitan erat dengan langkah yang pertama. Di dapatkan dari Later.com, mereka menyarankan metode SMART, yakni
- Specific – Tentukan tujuan yang benar-benar spesifik.
- Measure – Libatkan metrik penting di dalam tujuan tersebut, agar proses kampanye konten yang dilakukan terus terukur.
- Achievable – Kerucutkan tujuan Anda agar sesuai dengan ruang lingkup konten bisnis yang dimiliki.
- Relevant – Pastikan tujuan konten di media sosial selaras dengan tujuan bisnis.
- Time Sensitive – Berikan batas waktu untuk kampanye konten yang ada beredar. Semisal pada akhir tahun performa konten sudah harus dapat mencapai tujuan tertentu.
5. Menggunakan Tools
Yang terakhir adalah dengan menggunakan tools khusus. Anda bisa menggunakan tools yang ada di Instagram Insights, ataupun dari Meta Business Suite. Untuk Anda yang menggunakan TikTok, maka Anda bisa menggunakan TikTok Insights atau sejenisnya. Begitu juga dengan media sosial lainnya.
Inilah penjelasan lengkap tentang cara menentukan tujuan social media marketing. Apabila Anda berminat untuk mendapatkan Jasa Kelola Media Sosial Terbaik, hubungi saja Creativism.id.
Pesan Sekarang: Jasa Kreator Konten TikTok
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor WhatsApp 6281 22222 7920.
Ini Nih Manfaat Voice of Customer untuk Kemajuan Bisnis
Voice of Customer – Pelanggan adalah nyawa utama daripada pergerakan bisnis. Pebisnis harus pandai mengatur bisnisnya agar memiliki sistem customer base yang kuat. Jika tidak, bisnis akan mudah tergerus oleh kompetitor dan juga oleh perkembangan di dunia niche bisnis itu sendiri.
Ya, jika tidak memahami perilaku dari pelanggan di pasar, maka faktor-faktor eksternal yang dapat “mematikan” bisnis, akan jauh lebih terasa dampaknya, terlebih faktor perkembangan sosial dan teknologi.
Memahami pelanggan akan memberikan Anda wawasan yang luas sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan strategi marketing tertentu. Manfaat paling besar tentu saja adalah memudahkan pebisnis untuk memilih strategi marketing terbaik hasil dari A/B testing.
Manfaat lain adalah memudahkan Anda untuk jalankan segmented marketing. Anda bahkan bisa saja menjalankan strategi marketing dengan memanfaatkan audiens yang sudah tercipta dari bagian niche kompetitor yang kurang dimaksimalkan. Strategi ini disebut dengan flanking marketing.
Lalu bagaimana cara Anda memahami pelanggan?. Anda perlu mempelajari lebih dalam tentang apa itu Voice of Customer.
Apa itu Voice of Customer?
Agar lebih mudah, kita akan menyebut Voice of Customer ini dengan sebutan VoC saja ya.
VoC adalah metode penelitian yang pusat atau sumber datanya adalah pelanggan. Dilakukan dengan cara mengumpulkan feedback pelanggan sebanyak-banyaknya terhadap jasa atau produk yang ditawarkan.
Kita dapat menyebut VoC ini sebagai bagian dari customer acknowledgement, bagian dari bisnis untuk mengetahui perasaan pelanggan.
Didapatkan dari Qualtrics, VoC ini mampu meningkatkan wawasan pebisnis dalam proses penawaran. Penawaran yang dilakukan akan jauh lebih menarik dan juga identik dengan personalized ads (benar-benar sesuai kebutuhan pelanggan). Volume penjualan juga akan ikut meningkat sebagai efek domino yang didapatkan.
Perlu diketahui juga bahwa adanya VoC akan memudahkan perusahaan untuk jalankan strategi social proof. Sekitar 94% konsumen akan jauh lebih yakin melakukan pembelian atau repeat order apabila produk atau jasa yang ia hendak beli memiliki testimoni positif dari pelanggan sebelumnya.
Manfaat dari VoC
- Pebisnis jadi lebih mudah mengetahui motivasi pembelian produk/jasa dari pelanggan.
- Pebisnis akan mendapatkan wawasan yang lebih luas tentang pandangan mengenai produknya sendiri. Dengan itu, pebisnis bisa terus mempertajam bagian dari USP (Unique Selling Point) produk/jasa yang ditawarkan, agar lebih mudah terlihat oleh pelanggan.
- Mampu meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap bisnis.
- Kinerja anggota tim bisnis jadi lebih maksimal dan efektif mengarah pada tujuan bisnis itu sendiri. Baik itu untuk kampanye dengan tujuan tingkatkan brand awareness ataupun untuk tujuan meningkatkan lead konversi. Manajemen konten produk juga akan jauh lebih efektif.
- Potensi churn rate atau hilangnya pelanggan dari bisnis bisa diminimalisir.
Ragam Teknik VoC yang Mesti Anda Ketahui!
Bagaimana cara menjalankan teknik VoC ini dalam bisnis?. Ada 8 teknik yang bisa Anda gunakan. 4 di antara 8 teknik VoC ini adalah;
1. Reviews
Teknik Voice of Customer yang pertama kali bisa Anda terapkan adalah meminta reviews pelanggan. Reviews dari pelanggan ini tentunya akan sangat bermanfaat untuk proses meningkatkan kualitas produk atau layanan Anda. Anda bisa meminta secara langsung atau menyematkan link reviews kepada pelanggan Anda.
Jika Anda mendapatkan reviews positif, maka Anda bisa menggunakan untuk materi promosi social proof untuk calon pelanggan yang baru.
2. Survei
Selanjutnya adalah dengan memanfaatkan teknik survei. Untuk bisa menjalankannya, rancang dengan memuat pertanyaan-pertanyaan tepat sesuai niche bisnis Anda. Semisal Apakah produk skincare ini benar-benar memenuhi kebutuhan Anda untuk mengobati jerawat?.
Gunakan platform online dengan opsi pilihan ganda untuk memudahkan pelanggan menjawab pertanyaan yang ada. Contohnya Google Form, SurveyMonkey, HubSpot dan lain-lain.
3. Net Promoter Score
Selanjutnya adalah NPS. Model perhitungan skor persentase feedback dan kesetiaan pelanggan terhadap brand Anda. Metrik ini memiliki peran penting dalam proses survei kepuasaan pelanggan. Bagaimana tanggapan mereka tentang produk Anda, dan apakah ekspektasi mereka mereka terpenuhi atau tidak.
Pengukuran dengan pertanyaan ini menggunakan skala dari 0-10. Di mana nilai 7-10 adalah nilai yang mengindikasikan pelanggan puas dan bersedia merekomendasikannya kepada calon pelanggan lain (promoter). Sedangkan nilai 0-6 adalah sebaliknya (detractor).
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung NPS adalah;
NPS = % promoter – % detractor
4. Customer Satisfaction Survey (CSAT)
Sebuah pengukuran customer experience dengan menghitung skala kepuasaan pelanggan terhadap brand Anda. Customer satisfaction score sendiri biasa dikenal juga dengan singkatan CSAT.
Adapun metrik ini biasa dilakukan dengan survei sederhana menggunakan pertanyaan singkat dengan dua indikator positif dan negatif. Semisal iya atau tidak, puas atau tidak puas. Adapun rumus untuk menghitung CSAT adalah;
CSAT = Jumlah responden yang puas : Jumlah total responden
Untuk 4 sisanya, bisa Anda baca pada link artikel di bawah ini;
Baca Juga: Teknik VoC Lengkap
Inilah penjelasan lengkap tentang apa itu Voice Of Customer. Apabila Anda membutuhkan Jasa Partner Bisnis Terbaik agar bisnis bisa terus berorientasi pada pelanggan yang tepat, hubungi Creativism.
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor WhatsApp 6281 22222 7920.
Apa itu Impression, dan Bagaimana Cara Meningkatkannya?
Apa itu Impression – Di dalam proses belajar menjalankan digital marketing yang efektif, maka Anda akan mendengar banyak istilah di dalamnya. Salah satunya adalah impression. Kata ini mungkin lebih sering Anda dengar ketika sedang nongkrong bareng teman-teman terdekat.
Ya, Anda mungkin pernah ditanya tentang first impression orang tertentu dari teman Anda. Dari sini Anda dapat dengan mudah memahami bahwa impression adalah gambaran seseorang atau kesan yang muncul darinya terhadap orang lain.
Namun, istilah ini menjadi sedikit berbeda jika dikaitkan dengan dunia digital marketing. Impression adalah salah satu tolak ukur keberhasilan kampanye pemasaran yang dilakukan pebisnis.
Nah, berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang apa itu impression di dalam dunia digital marketing. Simak baik-baik artikel ini ya!.
Apa itu Impression?
Seperti yang sudah MinTiv katakan sebelumnya, impression adalah salah satu tolak ukur keberhasilan kampanye pemasaran yang dilakukan oleh pebisnis.
Impression adalah metrik yang digunakan untuk mengukur jumlah tampilan dan juga besarnya keterlibatan audiens pada kampanye pemasaran. Baik itu yang dilakukan melalui video marketing, web marketing, ataupun melalui social media marketing.
Istilah lain yang menggambarkan impression adalah Ad View. Istilah berbeda tapi bermakna sama ini akan Anda jumpai jika menjalankan marketing channel berjenis Search Engine Marketing atau Social Media Advertising.
Baik itu ketika menggunakan Google Ads dan juga ketika menggunakan Facebook Ads.
Hal ini selaras dengan keterangan yang dijelaskan oleh Investopedia. Mereka mengatakan bahwa impression adalah bagian penting yang harus dipelajari guna dapat menghitung biaya iklan di website atau media sosial.
Bukan hanya bermanfaat untuk mengetahui seberapa banyak konten yang ditargetkan dalam kampanye, diklik, tapi juga untuk mengetahui seberapa sering konten tersebut dilihat oleh target audiens.
Impression sendiri dapat diukur melalui banyak aspek penting. 4 di antaranya adalah;
- Pay per click.
- Jumlah tayangan muncul di media sosial.
- Seberapa banyak call to action muncul di website.
- Banyaknya tayangan dari akses pihak ketiga, atau biasa disebut Content Aggregator.
Impression Berbeda dengan Reach!
Ketika mempelajari istilah yang satu ini, maka Anda mungkin akan sering kebingungan membedakannya dengan reach.
Reach adalah angka yang menunjukkan seberapa banyak orang yang melihat konten marketing Anda. Sedangkan impression lebih dari itu, impression juga bermanfaat untuk menunjukkan berapa kali konten tersebut ditampilkan, tidak peduli apakah audiens yang ditargetkan engage dengan konten tersebut atau tidak.
Baca Juga: Apa itu Pay Per Click Marketing dan Apa Saja Contohnya?
Mudahnya, 1 pelanggan bisa menghasilkan lebih dari 1 impressions untuk konten marketing Anda. Sedangkan untuk reach, 1 pelanggan hanya dihitung dengan nilai 1 reach saja.
Tipe Tipe Impression yang Harus Diketahui Pebisnis
Berikutnya yang harus Anda ketahui di dalam artikel Apa itu Impression, adalah belajar tentang jenis atau tipe dari impression itu sendiri.
Sebenarnya, ada banyak tipe impression yang bisa Anda pelajari. Tetapi di sini, MinTiv akan menggunakan klasifikasi yang diberikan oleh Big Commerce.
Dari Big Commerce, dijelaskan bahwa terdapat dua tipe impression, yakni;
1. Served Impression
Served impression adalah standar umum yang digunakan untuk mengukur impression konten. Pengukuran ini dilakukan pada data organik yang tersedia pada konten. Meskipun sering digunakan sebagai standar umum pengukuran impression konten, nyatanya tipe pengukuran ini punya kelemahan yang cukup besar
Kelemahan tersebut adalah Anda yang tidak dapat mengetahui seberapa besar dampak konten yang dijalankan dalam kampanye pemasaran. Kesulitan ini muncul dikarenakan adanya konten yang dapat diakses konsumen tanpa terlacak sama sekali.
2. Viewable Impression
Berikutnya adalah viewable impression. Jenis impression yang menggunakan data yang dikumpulkan dari perangkat pengguna untuk sempurnakan proses penghitungan.
Tipe impression ini akan mengecualikan konten yang tidak dapat terlihat oleh audiens. Adapun proses perhitungannya melibatkan perilaku pengguna pada pencegahan penayangan iklan seperti;
- Menggunakan ad-blocking software
- Resolusi layar yang terlalu kecil
- Plug in rusak.
- Perangkat seluler tertentu tidak bisa mengakses versi mobile website.
- Adanya iklan cloaking malware,
- Dan lain-lain.
Menggunakan tipe impression ini dalam proses pengukuran performa kampanye akan memberikan Anda 2 manfaat besar. 2 manfaat itu adalah data yang lebih akurat, dan memudahkan Anda untuk pengambilan keputusan terkait perbaikan konten.
Baca Juga: Cara Melakukan Analisis Konten
Cara Meningkatkan Impression Pada Konten
1. Memilih Media Pemasaran yang Tepat
Yang pertama harus Anda lakukan adalah memilih media pemasaran yang tepat. Sesuaikan media pemasaran terpilih dengan target audiens Anda. Apabila Anda memilih target audiens dari kalangan generasi Z atau millenial, maka media sosial seperti Instagram dan TikTok bisa Anda andalkan.
Tetapi jika target audiensnya adalah generasi X, atau lebih tua dan juga dari kalangan pebisnis, maka Anda bisa banyak berharap pada konten SEO Google.
2. Lakukan Analisis Metrik Engagements Secara Teratur
Analisis metrik engagements yang dilakukan secara teratur tentunya akan menghindarkan Anda dari konten-konten yang kurang efektif. Anda jadi tahu konten apa yang sebenarnya memiliki prospek yang cerah, tapi kurang Anda maksimalkan.
3. Gunakan Strategi Konten yang Tidak Dilihat Sekali
Salah satu contoh konten yang bisa Anda gunakan untuk strategi ini adalah konten polling. Ya, hal ini wajar mengingat orang-orang yang memberikan polling pada konten Anda, akan penasaran dengan hasil yang ada.
Mereka akan balik lagi ke konten tersebut untuk melihat hasil polling secara keseluruhan. Contoh konten lainnya yang bisa Anda terapkan di dalam strategi ini adalah konten giveaway.
4. Terapkan Meme Marketing
Tidak bisa dipungkiri, bahwa meme marketing adalah strategi jitu yang banyak digunakan pebisnis untuk mendapatkan jangkauan yang luas. Bukan hanya jangkauan atau reach, tapi juga impression.
Di mana konten lucu tersebut dapat dilihat lebih dari 2 kali dari 1 orang yang sama. Jika Anda menjalankan strategi ini di Instagram marketing, maka besar kemungkinan konten meme Anda akan di-save oleh audiens yang ada.
5. Jangan Lupakan Call to Action
Berikutnya adalah tidak melupakan Call to Action. Call to action adalah bagian dari content marketing yang berfungsi sebagai petunjuk agar audiens bisa lebih mudah menghubungi Anda.
Petunjuk tersebut tentu saja berisikan cara agar mereka bisa mendapatkan info lanjut pembelian produk atau jasa Anda.
6. Menggunakan Digital Ads
Yang terakhir adalah dengan menggunakan digital ads.
Anda bisa banyak berharap pada Facebook Ads, dikarenakan Facebook Ads sudah terintegrasi dengan sistem Instagram. Dengan itu Anda bisa menjalankan iklan yang langsung dapat di-crossposting melalui dua media sosial. Ingat, salah satu kunci penting keberhasilan iklan digital adalah budgeting yang tepat sasaran.
Inilah penjelasan lengkap tentang apa itu impression. Apabila Anda berminat untuk mendapatkan Jasa Desain Konten Terbaik yang bisa memberikan Anda impression yang maksimal, hubungi Creativism.
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor WhatsApp 6281 22222 7920.
Ini Dia Cara Melakukan Analisis Konten dengan Efektif
Cara Melakukan Analisis Konten – Salah satu jenis marketing channel yang banyak dipilih oleh pebisnis adalah Content Marketing.
Hal ini wajar mengingat Content Marketing adalah strategi marketing yang dapat diterapkan di berbagai platform. Tentu saja bentuk kontennya menyesuaikan platform yang dipilih.
Jika platform yang dipilih adalah website, maka content marketing yang dijalankan umumnya akan berbentuk artikel. Jika platform yang dipilih adalah media sosial layaknya Facebook, Instagram, dan juga TikTok. Maka content marketing yang dijalankan bisa lebih beragam. Mulai dari video, gambar, motion graphics dan lain-lain.
Untuk bisa menjalankan content marketing dengan baik, Anda perlu memahami 2 bagian penting di dalamnya. 2 bagian penting tersebut adalah proses pembuatan konten yang berkualitas dan juga distribusi konten tepat sasaran.
Lalu bagaimana caranya agar Anda dapat mengetahui bahwa 2 bagian tersebut di content marketing yang telah dilakukan berjalan dengan baik?. Jawabannya adalah dengan melakukan analisis konten.
Baca Juga: 7 Cara Membuat Winning Content Marketing
Bagaimana cara melakukan analisis konten tersebut?. MinTiv akan menjelaskannya secara lengkap kepada Anda di dalam artikel ini. Jadi simak baik-baik ya!.
Apa itu Analisis Konten
Sebelum lanjut ke bahasan inti, MinTiv ingin membawa kamu terlebih dahulu pada pemahaman apa sih analisis konten itu. Analisis konten adalah metode kuantitatif dan juga kualitatif yang memberikan Anda hasil evaluasi konten yang lebih objektif.
Analisis konten ini akan berikan data perbandingan yang lebih akurat ketimbang menggunakan teknik review. Adapun analisis konten biasanya bergantung pada satu jenis elemen multimedia, yakni teks. Kita dapat melihat performa elemen multimedia ini pada;
- Majalah dan buku
- Pidato (teks lisan)
- Gambar atau desain (teks ikonik)
- Video, film, animasi (teks audio-visual)
- dan terakhir pada media online seperti website (hypertext).
Jenis Analisis Konten
Berikutnya yang harus Anda pahami adalah jenis-jenis daripada analisis konten itu sendiri. Adapun analisis konten dapat dibagi menjadi 6 bagian, yakni;
1. Analisis Konten Kuantitatif
Analisis ini berfokus pada proses perhitungan dan pengukuran kemunculan frasa atau keyword yang ditarget, maupun konsep yang dikembangkan.
Semisal jika Anda menjalankan strategi SEO marketing dengan target keyword Jasa Konstruksi Bangunan, maka Anda bisa menghitung seberapa banyak konten dengan keyword tersebut muncul dan itu menjadi fokus utama.
2. Analisis Konten Kualitatif
Analisis ini bertujuan untuk mencari hubungan antar keyword yang menjadi target. Menggunakan contoh sebelumnya, maka seseorang yang mengetikkan kata kunci Jasa Konstruksi Bangunan juga akan mencari kata kunci lain yang sejenis, semisal Jasa Arsitek Bangunan, atau Jasa Bangun Rumah, dan lain-lain.
Di dalam SEO sendiri, teknik analisis ini disebut dengan semantic SEO.
3. Analisis Konseptual
Sama seperti analisis kuantitatif, hanya saja objek yang diteliti lebih luas dan tidak terikat pada keyword tertentu. Bisa dikatakan analisis ini punya kemiripan dengan metode analisis kualitatif.
4. Analisis Relasional
Berikutnya adalah analisis relasional. Dimulai dengan mengidentifikasi ide-ide yang ada di dalam teks content marketing. Fokus untuk mencari kekuatan hubungan antara teks yang ada, apakah bisa mendekatkan kampanye kepada tujuannya atau tidak.
Cara Melakukan Analisis Konten
1. Pertanyaan Seputar Analisis Konten
Didapatkan dari keterangan yang diberikan oleh Klaus Krippendorff, seorang yang terkenal di bidang komunikasi dan juga social science methodology. Diungkapkan bahwa seharusnya ada 6 pertanyaan yang dilibatkan di dalam analisis konten. 6 pertanyaan tersebut adalah;
- Data mana yang ingin dianalisis?
- Bagaimana data tersebut didefinisikan?
- Dari klasifikasi atau populasi apa data tersebut diambil?
- Apa konteks konten yang relevan?
- Apa saja batasan analisis konten Anda?
- Apa saja yang diukur?
2. Tentukan Tujuan dan Metrik Kinerja Konten
Langkah kedua adalah dengan menentukan tujuan dan metrik yang digunakan untuk mengukur performa konten. Ada banyak metrik yang bisa digunakan sebagai bahan ukur. Hal itu bergantung pada jenis marketing channel yang Anda pilih.
Jika memilih web marketing, maka umumnya metrik yang digunakan adalah jumlah traffic atau page views. Metrik lain yang bisa digunakan untuk keperluan web marketing adalah tingkat konversi, waktu rata-rata pengunjung di website, dan jenis interaksi yang dilakukan.
3. Analisis Audiens Target
Ketiga adalah dengan memahami audiens yang bakal menjadi target kampanye Anda. Lakukan identifikasi pasar secara mendalam terlebih dahulu. Pahami apa yang mereka butuhkan beserta dengan keinginannya.
Baca Juga: Cara Melakukan Segmentasi Demografis
Gunakan data demografis yang sesuai dengan niche bisnis Anda. Memahami audiens demografis niche bisnis Anda, akan membantu proses pembuatan konten lebih relevan dan tepat sasaran. Hal ini akan berdampak pada naiknya level engagements yang didapatkan
4. Evaluasi Kualitas Konten
Di nomor 4 adalah dengan melakukan evaluasi kualitas konten. Evaluasi ini bisa Anda lakukan setelah proses content marketing selesai. Anda bisa melakukan evaluasi ini berdasarkan banyak kriteria. Beberapa kriteria yang bisa digunakan adalah orisinalitas, kejelasan dan juga keberlanjutan konten.
Agar lebih muda, Anda bisa menggunakan bantuan dari tools analisis seperti Google Analytics atau sejenisnya. Hasil evaluasi ini bisa Anda jadikan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam strategi A/B Testing.
5. Mengambil Tindakan yang Tepat
Yang terakhir adalah memutuskan untuk segera mengambil tindakan yang tepat. Gunakan data-data yang ada dari hasil analisis sebelumnya. Pastikan bahwa keputusan Anda tersebut mengarahkan bisnis pada prospek yang lebih cerah.
Inilah penjelasan lengkap tentang cara melakukan analisis konten dengan mudah. Apabila Anda berminat untuk mendapatkan Jasa Desain Konten Marketing Terbaik, hubungi saja Creativism.
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor WhatsApp 6281 22222 7920.