Pameran Seni Grafis STUDIO GRAFIS UNDIKSHA “ EXPLORA(C)TION”

Pembukaan : Sabtu, 13 Mei 2017, pukul 18.30 WITA
Pameran berlangsung : 14 – 23 Mei 2017, pukul 10.00 – 18.00 WITA

Seni grafis terbukti telah turut mewarnai konstelasi seni rupa kontemporer Indonesia. Kehadirannya kini memiliki peluang yang besar untuk berkembang secara dinamis melalui berbagai ragam medium berikut presentasinya; mulai dari karya- karya cukil, stensil, etsa, sablon, serta cetak digital, tentu dengan tetap mengacu dan berpegang pada konvensi seni grafis sebagai seni cetak.

Bentara Budaya sendiri, secara konsisten menyelenggarakan Kompetisi Trienal Seni Grafis Indonesia sedini tahun 2003, bahkan pada penyelenggaraan ke-5 tahun 2015 berskala internasional. Pemenang pertama diraih oleh Jayanta Naskar (India), pemenang kedua adalah Puritip Suriyapatarapun (Thailand) dan pemenang ketiga yakni Muhlis Lugis (Indonesia). Karya-karya seni grafis Jayanta Naskar dan karyanya yang meraih juara pertama dipamerkan di empat venue Bentara Budaya sepanjang tahun 2016, khusus di Bentara Budaya Bali pameran berlangsung tanggal 14-27 Januari 2017.

Namun bagaimana dalam konteks seni rupa Bali? Aktivitas seni grafis tampaknya masih belum begitu menggeliat jika dibandingkan dengan perkembangan seni grafis di daerah lainnya di Indonesia sebut saja di Yogyakarta ataupun Bandung. Agenda-agenda seni rupa di Bali yang khusus menampilkan karya- karya seni grafis masih terbilang minim, sehingga pewacanaan tentang seni grafis di Bali nyaris sangat jarang terdengar.

Minimnya pewacanaan terhadap perkembangan seni grafis di Bali secara tidak langsung juga menjadi sebuah ruang untuk mempertanyakan ihwal proses regenerasi dalam perkembangan seni grafis di Bali. Di Bali ada beberapa perguruan tinggi ataupun lembaga pendidikan dengan basis kesenirupaan di dalamnya, dan hal ini tentu saja adalah salah satu potensi yang bisa digerakkan lebih jauh untuk melakukan proses tranfer pengetahuan yang dapat menstimulus dalam menggeliatkan gairah para pegrafis pegrafis muda untuk berkarya pada jalur seni grafis. Peran lembaga pendidikan kesenirupaan di Bali bisa menjadi salah satu ranah yang penting dalam mengembangkan seni grafis di Bali. namun dari beberapa lembaga pendidikan kesenirupaan di Bali sampai saat ini masih belum ada yang memiiki program studi ataupun jurusan yang khusus seni grafis. Seni grafis baru menjadi mata kuliah dengan jumlah SKS yang minim, ataupun baru menjadi salah satu pilihan konsentrasi pada mata kuliah Tugas Akhir seperti yang diterapkan di Prodi Pendidikan Seni Rupa Undiksha Singaraja.

Berangkat dari hal tersebut, maka para perupa yang berasal dari Dosen, Mahasiswa dan Alumni Prodi Seni Rupa Undiksha yang memilih untuk menekuni seni grafis sebagai pilihan kreatif mereka dalam berkarya seni rupa, menggagas sebuah pameran bersama yang terbingkai dalam sebuah tema kuratorial “Explora(c)tion”. Pameran ini menghadirkan bingkai kuratorial yang sedemikian cair dalam artian tidak menghadirkan isu atau tema yang spesifik, hal ini bertimbang pada sangat beragamnya kecenderungan gagasan masing-masing perupa yang tidak mungkin dapat diringkas dalam satu tema yang spesifik. Sehingga bingkai kuratorial ini diarahkan pada usaha untuk merayakan keberagaman gagasan tematik serta upaya untuk menelisik dan mempresentasikan bagaimana ihwal proses eksplorasi gagasan, medium, dan teknik pada karya para perupa masing masing.

Seniman yang berpameran kali ini antara lain: Hardiman, Kadek Septa Adi, I Nyoman Sukerta Yasa, I Putu Aditya Diatmika, Ni Luh Pangestu Widya Sari, I Gede Riski Soma Himawan, Ni Luh Ekmi Jayanti, Dewa Made Johana, Gde Deny Gita Pramana, Irma Dwi Noviani, I Kadek Budiana, I Putu Nana Partha Wijaya, I Kadek Susila Priangga, Mirza Prastyo, Pande Putu Darmayana, I Nyoman Putra Purbawa, Saupi, I Gede Dwitra Natur Artista, Kholilulloh. Sebagai kurator adalah I Made Susanta Dwitanaya.

Rangkaian Pameran :
Artist Talk : Sabtu, 13 Mei 2017, pukul 20.00 WITA
Workshop Seni Grafis : Selasa, 23 Mei 2017, pukul 15.00 WITA
Diskusi Seni Grafis : Selasa, 23 Mei 2017, pukul 18.30 WITA

Tinggalkan komentar