Tingkatkan Ekspor produk UKM Indonesia khususnya Jawa Tengah, Bea Cukai Tanjung Emas dukung Pemerintah Provinsi Jawa Tengah launching pelepasan ekspor furniture produk UKM Jawa Tengah dalam rangka merintis pembentukan Badan Promosi Dan Pemasaran-Trading House Indonesia-Belgia di Antwerpen, Jumat, (29/10/21).

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampaikan, “Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bea Cuka Tanjung Emas, Pelindo Regional Jawa Tengah, Terminal Peti Kemas Semarang dan Balai Karantina Pertanian Semarang atas kerjasama dan suport yang diberikan untuk mendukung UKM kita, khususnya dibidang furniture menuju go internasional. Semoga ini dapat menjadi titik lepas landas setelah pandemi Covid-19 ini menurun, agar UKM dapat bangkit kembali”

Program perdana ini merupakan kerjasama dari Dinas Koperasi UKM dan Bank Indonesia Perwakilan Jawa Tengah, Kadin Indonesia dan Adhyata-Belgium. Kegiatannya berupa promosi furniture UKM Jawa Tengah selama 12 bulan di Borgerhub, dengan konsep Showroom yang melayani ritel maupun Hub Pemasaran untuk pendekatan b-to-b.

Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas Anton Martin mengungkapkan, “Bea Cukai Tanjung Emas akan melakukan berbagai upaya untuk pemulihan ekonomi dari hulu ke hilir, salah satunya dengan mendukung UKM masuk ke pasar internasional. Selain mendukung proses ekspor, kami juga memberikan fasilitas dan wadah kolaborasi antara Bea dan Cukai, pemerintah daerah serta instansi dan asosiasi yang berkepentingan untuk memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi UKM ketika akan melakukan ekspor.”

Bea Cukai Tanjung emas telah melaksanakan forum diskusi sebagai suatu wadah dimana seluruh elemen terkait proses ekspor UKM dengan mengundang UKM Jawa tengah bekerjasama dengan Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Jateng dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), para Pelaku Usaha Logistik dan Penyedia Jasa E-Commerce sebagai market place yang membantu UKM menembus pasar ekspor termasuk melibatkan Atase Keuangan dari Bea Cukai yang bertugas di luar negeri seperti Belgia dalam kegiatan pelepasan ekspor hari ini.

“Perjalanan untuk merealisasikan pembentukan Badan Promosi Dan Pemasaran- Codesignhub di Antwerp Belgia dengan program perdana promosi furniture UKM Jawa Tengah di Borgerhub, ini sangat panjang dan membutuhkan effort yang luar biasa, mulai dari penyiapan UKM dan kurasi produk, pembiayaan, serta pencarian kontainer dan logistic company. Namun dengan kolaborasi yang sangat solid akhirnya dapat terlaksana.” Ungkap Asisten ekonomi dan pembangunan (Asekbang) Setda Provinsi Jateng, Peni Rahayu

Pelepasan ekspor pada saat ini merupakan tahap pertama dengan perincian barang sebanyak 292 unit terdiri dari 6 UKM, 5 UKM furniture yang tergabung dalam Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO). Biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kerjasama promosi ini adalah sebesar 14.818,40 € atau Rp.2.495.164.000,00 dengan asumsi nilai tukar Rp.17.500,00 per Euro

Selain dengan KBRI Belgia, Dinas Koperasi UKM Provinsi Jateng juga merintis ekspor UKM bersama Konsulat jenderal Republik Indonesia KJRI RI untuk Osaka. Saat ini telah dikirim sample makanan dan minuman dalam kemasan serta handicraft sebagai barang display pada Pameran Perdagangan RI di Osaka. Sementara program yang masih dalam kurasi tahap pertama pada department store terkemuka di Jepang, yakni produk dari 2 UKM handicraft.