Jumat, 3 Mei 2024

Pura Tanah Lot Bali: Keindahan, Sejarah Mistis, dan Tradisi Pujawali yang Memukau

- Rabu, 13 September 2023 | 07:18 WIB
Pura Tanah Lot di Tabanan Bali (ist)
Pura Tanah Lot di Tabanan Bali (ist)

TABANAN, BALI EXPRESS - Pura Tanah Lot merupakan salah satu pura Dang Kahyangan bagi umat Hindu di Bali.

Pura Tanah Lot terletak di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Secara historis erat kaitannya dengan tokoh suci umat Hindu di Bali, Dang Hyang Nirartha.

Selain menjadi tempat suci umat Hindu, Pura Tanah Lot juga menjadi salah satu tempat wisata populier di Bali.

Ini tak lepas dari posisi Pura Tanah Lot di sebuah batu karang yang berada di tengah laut sehingga memiliki pemandangan yang sangat eksotis.  

Bahkan, saat kondisi air laut pasang, pemedek tak jarang hanya bisa sembahyang di pelinggih pengayatan.

Baca Juga: Pura Puncak Penulisan Kintamani Bali: Sejarah, Keunikan, dan Kepercayaan Hindu, Ada Upacara 700 Tahun Sekali

Keindahan inilah yang membuat pura ini semakin termasyur di manca negara. Bahkan pura ini menjadi ikon wisata di Pulau Dewata dengan keindahan pemandangan matahari terbenamnya pada sore hari.

Di balik keindahan itu, Pura Tanah Lot juga memiliki rekam Sejarah yang Panjang. Bahkan, dalam Lontar Dwijendra Tattwa disebutkan bahwa Pura Tanah Lot dikaitkan dengan sejarah perjalanan rohaniwan bernama Maha Rsi Dang Hyang Nirartha ketika perjalanannya dari Jawa ke Bali pada sekitar Tahun 1489 Masehi.

Beliau hanya disebutkan sempat istirahat karena kelelahan dan menginap hanya satu malam. Beliau juga sempat mengajarkan pengetahuan keagamaan kepada Masyarakat setempat agar lebih mendalami ajaran agama.

Usaha beliau sempat mendapat penolakan karena kesalahpahaman belaka. Seperti munculnya arogansi tokoh Masyarakat setempat yang dikenal sakti merasa iri dan ingin mengusir Danghyang Niratha dari tempat meditasinya.

Hal itu terjadi karena masyarakat mulai percaya kepada Sang Brahmana dibandingkan dengan sang Bendesa.

Untuk menunjukkan kedigjayaan, Danghyang Niratha mengeluarkan kesaktiannya untuk memindahkan batu besar bergeser ke arah pantai beberapa meter dari tempat asal batu tersebut.

Baca Juga: Pura Puncak Penulisan, Kintamani: Diperkirakan Dibangun Tahun 300 Masehi, Ada Tujuh Tingkat

Sejak peristiwa itu, kehadiran Beliau diterima dengan baik sekaligus berhasil menguatkan kepercayaan mayoritas warga Bali tentang ajaran agama Hindu.

Halaman:

Editor: I Putu Suyatra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X