NAPZA: Pengertian, Bahaya, Dampak Penyalahgunaan - Ashefa Griya Pusaka

NAPZA: Pengertian, Bahaya, Dampak Penyalahgunaan

NAPZA: Pengertian, Bahaya, Dampak Penyalahgunaan
Share on:

Pengertian NAPZA adalah obat-obatan terlarang seperti narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya, darurat narkoba di negeri kita akibat banyaknya penyalahgunaan yang bisa merusak tubuh manusia.

Napza merupakan barang berbahaya yang apabila dikonsumsi akan berpengaruh pada kejiwaan dan psikologi. Efek samping penggunaan napza berpengaruh pada pikiran, perilaku dan perasaan seseorang.

NAPZA: Pengertian, Bahaya, Dampak Penyalahgunaan
NAPZA: Pengertian, Bahaya, Dampak Penyalahgunaan

Dampak terburuk dari penggunaan napza adalah kecanduan bahkan kehilangan nyawa. Semua pengguna obat-obatan terlarang harus mendapat penanganan serius.

Semakin dini penanganan rehabilitasi narkoba, makin lebih cepat pulih para penggunanya. Hasil coba-coba napza akan berakibat buruk bagi kesehatan fisik dan sosial. Selain itu, pandangan masyarakat kepada pengguna narkoba semakin memperburuk mental.

Pengertian Napza

NAPZA: Pengertian, Bahaya, Dampak Penyalahgunaan
NAPZA: Pengertian, Bahaya, Dampak Penyalahgunaan

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, bahwa napza merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Banyak orang yang tidak mengetahui apa saja nama lain dari NAPZA, berikut penjelasan singkatnya:

  • Narkotika

Narkotika merupakan obat yang dibuat dari tanaman atau bukan dan bisa memberikan penurunan kesadaran, mengurangi dan menghilangkan rasa sakit atau nyeri dan memberikan efek ketergantungan. Narkotika dibagi menjadi tiga golongan, diantaranya.

Golongan I, yaitu narkotikan yang digunakan untuk kepentingan ilmu dan tidak dimanfaatkan untuk terapi. Potensi ketergantungannya sangat tinggi. Contohnya heroin, ganja dan kokain.

Golongan II, Jenis narkotika yang dimanfaatkan sebagai obat. Digunakan sebagai terapi dan pengembangan ilmu pengetahuan. Efek ketergantungannya juga sangat tinggi. Contohnya petidin dan morfin

Golongan III, yaitu narkotika yang digunakan untuk obat dan terapi. Selain itu juga dimanfaatkan untuk penelitian. Potensi ketergantungannya cukup ringan. Contohnya codein

  • Psikotropika

Psikotropika adalah obat yang terbuat dari bahan alami maupun sintetis, namun bukan narkotika. Memiliki fungsi psikoaktif yang mempengaruhi susunan saraf pusat, hingga terjadi perubahan perilaku dan mental. Psikotropika dibagi menjadi beberapa golongan, yakni.

Golongan I, ialah psikotropika yang dimanfaatkan demi pengembangan ilmu pengetahuan. Jenis ini tidak digunakan terapi karena ketergantungannya sangat kuat. Contohnya extasi

Golongan II, yaitu psikotropikan yang dimanfaatkan untuk pengobatan dan bisa dipakai untuk terapi dan tujuan pengembangan pengetahuan. Kadar ketergantungannya tinggi. Contoh amphetamine

Golongan III, ialah psikotropika yang dimanfaatkan untuk obat dan terapi. Jenis ini bisa digunakan untuk pengembangan pengetahuan. Kadar ketergantungannya sedang, contohnya phenobarbital

Golongan IV, ialah psikotropikan yang dimanfaatkan untuk pengobatan dan terapi. Jenis ini memiliki ketergantungan ringan sehingga sering dimanfaatkan untuk penelitian, cotohnya nitrazepam dan diazepam.

  • Zat Adiktif

Zat adiktif merupakan zat yang mempengaruhi psikoaktif di luar narkotika dan psikotropika. Yang termasuk dalam kategori ini adalah minuman beralkohol karena memiliki fungsi untuk menekan susunan saraf pusat.

Baca juga 7 Zat Adiktif yang Sering Digunakan di Medan Perang

Apabila digunakan bersama narkotika dan psikotropika akan semakin besar dampak dalam tubuh. Selain itu, minuman beralkohol mengandung etanol etil dengan golongan A yang memiliki kadar etanol 1-5%, golongan B dengan kadar etanol 5-20% dan golongan C yang kadar etanolnya 20-45%.

Selain minuman beralkohol, ada juga Inhalasi merupakan gas hirup dan zat pelarut dan mudah menguap. Jenis ini adalah senyawa organik yang ada di banyak barang rumah tangga, kantor dan lain-lain.

Contoh lain yakni tembakau sebagai zat adiktif yang memiliki kandungan nikotin tapi banyak digunakan masyarakat.

Bahaya Napza

Penyalahgunaan napza akan memberi efek negatif karena bisa menimbulkan gangguan perilaku dan mental. Ini menyebabkan sistem neurotransmitter di saraf pusat jadi bermasalah.

Terjadinya gangguan pada Neoro Transmitter ini akan menimbulkan gangguan alam pikiran, perasaan, emosi, perilaku dan aspek sosial. Sehingga pengguna napza akan mengalami halusinasi dan perubahan emosi secara tiba-tiba.

Pengguna obat terlarang akan menambah dosis penggunaan jika semakin lama mengkonsumsi napza. Ini tujuannya untuk mempercepat efek rileks yang diberikan oleh zat terlarang.

Pengguna napza akan bersikap pasif karena sistem saraf obat diputus secara perlahan. Semakin sering mengonsumsi napza akan membuat pengguna semakin ketergantungan, sehingga organ tubuh akan semakin melemah dan rusak.

Apabila sudah melebihi takanan penggunaan normal, pengguna napza akan mengalami overdosis yang mengakibatkan kematian. Kehilangan nyawa akibat napza adalah kematian yang sia-sia.

Maka dari itu, bahaya narkoba harus benar-benar dihindari oleh siapapun. Tidak hanya merugikan diri sendiri, namun juga orang lain yang ada di sekitar. Efek jangka pendek dan  panjangnya membuat orang lain dirugikan.

Dampak Penyalahgunaan Napza

Penyalahgunaan napza memberikan dampak buruk bagi penggunanya maupun orang-orang terdekat. Pemakainan terus menerus akan menimbulkan gangguan fisik, psikologi dan sosial, diantaranya sebagai berikut.

  • Kerusakan Sistem Saraf

Pengguna napza akan mengalami banyak gangguan fisik, salah satunya adalah kerusakan sistem saraf. Menggunakan napza setara terus menerus akan mengakibatkan sistem saraf di otak mengalami gangguan fungsi.

Rusaknya sistem saraf, bisa dialami secara permanen, apabila penggunaanya terus menerus dan dalam jangka waktu lama. Muatan listrik pada otak akan berlebihan saat mengkonsumsi obat terlarang. Terlebih dari korban penyalahguna, sudah dipastikan saraf otak rusak.

  • Kerusakan Paru-Paru

Kerusakan paru-paru yang disebabkan oleh napza salah satunya resiko pneumonia aspirasi. Obat terlarang membawa berbagai bakteri dan virus berbahaya yang mengakibatkan paru-paru terkontaminasi.

Bakteri tersebut bisa mengakibatkan resiko pneumonia aspirasi dan gangguan paru-paru lainnya. Maka tidak heran, kalau pengguna obat-obatan terlarang sering mengalami batuk-batuk dalam kurun waktu panjang.

  • Sakit Jantung

NAPZA akan mengakibatkan dampak buruk apabila disalah gunakan penggunaanya. Salah satunya bisa merusak jantung. Mulai dari efek ringan hingga mengakibatkan kehilangan nyawa. Jenis napsa yang dampaknya merusak parah adalah kokain, ekstasi dan amfetamin.

Pasalnya, ketiga jenis obat terlarang tersebut dapat meningkatkan hormone katekolamin. Jantung akan bekerja lebih keras akibat meningkatnya hormone tersebut. Sehingga tekanan darah meningkat dan kebutuhan oksigen pada otot jantung semakin meningkat.

  • Sering Berhalusinasi

Tidak hanya gangguan secara fisik saja yang akan dialami pengguna narkoba, namun secara psikologi. Pelaku penyalahgunaan narkoba akan sering mengalami halusinasi dari efek penggunaan napza dengan dosis berlebih.

Pengguna akan sering merasa melihat hal-hal di luar nalar karena berhalusinasi secara visual. Tak jarang, pengguna akan mendengar bisikan-bisikan sebagai manifestasi halusinasi secara suara.

  • Menjauhkan Diri dari Pergaulan

Banyak kasus menunjukkan bahwa pengguna narkoba menarik diri dari pergaulan. Baik dengan teman maupun keluarga. Kecenderungan menyendiri dan tidak mau bergaul menjadi ciri-ciri pengguna narkoba.

Rasa minder karena pengaruh obat-obatan membuat pengguna lebih suka sendiri dan berada dalam kesunyian. Selain itu, rasa minder juga diperoleh dari rasa malu karena telah menggunakan narkoba.

Sekarang kamu lebih memahami pengertian NAPZA, jika ada teman atau keluarga yang membutuhkan rehabilitasi narkoba segera hubungi Ashefa Griya Pusaka. Orang dengan ketergantungan obat membutuhkan rehabilitasi medis dan submedis yang tepat guna membantunya pulih.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top