Bergesernya Landmark Kakbah di Makkah

bergesernya-landmark-kakbah-di-makkah

GEDUNG tertinggi di kota Makkah saat ini adalah Abraj Al Bait Tower yang ditandai dengan sebuah jam raksasa pada puncaknya. Bahkan, kini menjadi landmark dan ikon kota Makkah. Di dalam tower ini terdapat beberapa hotel berbintang lima seperti  Fairmonth, Raffles, Retaz, Movenpick, dan Grand Zam zam.

Oleh: Isnaini Kharisma. Selain itu juga terdapat mal lantai dasar, serta food court di lantai 3. Sangat strategis karena persis didepan pintu Masjid Al Haram.

Dosen Arsitektur Universitas Batam Indonesia, DR Raflis Tanjung, ST, MT, IAI, AA mengatakan, bangunan tinggi tersebut sangat mengkhawatirkan perkembangan landmark bangunan suci umat Islam yaitu Kakbah. Bangunan tersebut merupakan yang pertama dibangun di dunia. Nabi Adam AS sebagai peletak batu pertama, yang kemudian direnovasi ulang oleh Nabi Ibrahim AS bersama putranya Nabi Ismail AS.

Namun jika dilihat saat ini, kekhasan Kakbah sebagai landmark umat Islam sudah mulai hilang, bergeser kepada gedung Zam-zam Tower. "Jika dilihat dengan porsi bangunan tinggi yaitu Zam-zam Tower tersebut, justru menghilangkan citra atau bangunan Kakbah yang tingginya sekitar 6-7 meter saja," katanya.

Pasalnya, tepat di depan pintu utama Masjidil Haram Makkah, berdiri sebuah menara jam raksasa dengan tinggi 601 meter, yakni Makkah Clock Royal Tower. Menara yang semula direncanakan berketinggian 743 meter ini tercatat sebagai bangunan tertinggi nomor dua di dunia,setelah Burj Al Khalifa, Dubai yang tingginya mencapai 828 meter. Bahkan, melewati Taipei 101 Tower di Taiwan dengan ketinggian 508 meter.

Raflis mengungkapkan, dengan adanya bangunan tinggi di sekitar Kakbah, sangat berpengaruh kepada citra dari bangunan Kakbah.  Terkait bangunan tinggi tersebut, ia mengimbau pemerintah Arab Saudi khususnya Raja Salman dan seluruh umat muslim di dunia sadar akan adanya perubahan tersebut. Apalagi, saat ini musim haji sudah tiba di mana jamaah di seluruh dunia datang ke kota suci tersebut.

"Pengalaman saya sebagai kepala rombongan haji pada 2018 lalu, jamaah ketika memasuki Kota Makkah dari Madinah, langsung melihat bangunan tinggi tersebut dari jauh. Sedangkan bangunan Kakbah justru tak terlihat. Hal ini dikhawatirkan akan merubah fungsi bangunan Kabah sebagai landmark dari kota suci Islam," ujarnya.

Selain itu, bangunan tinggi sekitar Kakbah,  dilihat dari ornamen-ornamennya yang dipakai tidak mencerminkan ornamen Islam. Tanpa disadari, hal inilah yang membuat bangunan-bangunan masjid di Eropa tidak mengadopsi detail-detail tersebut.

Bahkan, bangunan masjid di Indonesia kini sudah mengarah ke bang unan kontemporer dan menghilangkan ornamen keislaman. Dengan adanya bangunan tinggi di samping Masjidil Haram juga terjadi perubahan sosial yang signifikan. Sebagai pusat ibadah bagi umat muslim sedunia, cenderung bergeser dari pusat ibadah atau wisata religi ke wisata belanja.

()

Baca Juga

Rekomendasi