Banteng Liar atau biasa disebut dengan Banteng saja merupakan hewan mamalia yang berkerabat dengan sapi. Banteng Jawa (Bos javanicus) merupakan satu dari 5 (lima) spesies Banteng yang ada di dunia (satu spesies telah punah).
Banteng (Bos javanicus) terdiri atas tiga subspesies (sub-jenis) yakni Bos javanicus javanicus (terdapat di Jawa, Madura, dan Bali, Indonesia), Bos javanicus lowi (terdapat di Kalimantan) dan Bos javanicus birmanicus (terdapat di Indocina). Banteng merupakan satwa yang dilindungi di Indonesia. Popolasinya semakin mengalami penurunan. Oleh IUCN Redlist, Banteng dikategorikan dalam status konservasi “Endangered” atau “Terancam Kepunahan”.
Selain Banteng Jawa (Bos javanicus) sedikitnya terdapat 4 spesies Banteng lainnya diseluruh dunia. Satu spesies telah dinyatakan punah. Kelima spesies Banteng tersebut adalah:
- Bos javanicus (Banteng)
- Bos gaurus (Indian Bison) yang biasa diadu dengan matador di Spanyol
- Bos mutus (Wild Yark)
- Bos souveli (Grey Ox)
- Bos primigenius (Auroch) yang telah punah
Ciri-ciri dan Perilaku. Banteng (Bos javanicus) mempunyai tinggi sekitar 160 cm dengan panjang antara 190-225 cm. Meskipun beberapa Banteng mampu memiliki berat hingga satu ton namun rata-rata Banteng jantan memiliki berat berkisar antara 600-800 kg. Sedangkan Banteng betina memiliki berat dan ukuran yang lebih kecil. Banteng memiliki sepasang tanduk dikepalanya yang panjangnya berkisar antara 60-75 cm.
Kulit kaki bagian bawah, punuk, dan daerah sekitar mata dan mocong Banteng (Bos javanicus) berwarna putih. Pada Banteng berkelamin jantan memiliki kulit berwarna biru kehitam-hitaman atau coklat gelap dengan punuk di bagian pundak dan tanduk yang melenkung ke atas. Sedangkan pada Banteng betina memiliki kulit berwarna coklat kemerahan tanpa punuk dan tanduk yang mengarah ke dalam.
Banteng mampu hidup hingga berumur 20 tahun dengan masa kedewasaan ketika berusia 2-3 tahun. Banteng betina mempunyai lama kehamilan hingga 285 hari dan umumnya hanya melahirkan satu anak saja dalam satu masa kehamilan. Bayi Banteng akan disapih ketika berusia 6-9 bulan.
Banteng hidup secara berkelompok dengan jumlah kawanan antara 2-40 individu dengan satu Banteng jantan. Banteng-banteng jantan muda hidup sendirian atau dalam kelompok-kelompok kecil bujang.
Banteng merupakan binatang herbivora yang memakan rumput, dedaunan, dan buah-buahan. Diperkirakan Banteng sangat menyukai jenis rerumputan dari spesies Ischaemum muticum, Axonopus compressus, Paspalum conjugatum, dan Cynodon dactylon. Banteng umumnya aktif baik pada siang ataupun malam hari. Namun pada wilayah-wilayah yang dekat dengan pemukiman manusia Banteng cenderung untuk beradaptasi sebagai binatang nokturnal yang aktif pada malam hari.
Habitat dan Persebaran. Banteng mempunyai habitat di daerah berhutan lebat ataupun hutan bersemak mulai dari dataran rendah hingga ketinggian 2.100 mdpl. Persebarannya mulai dari Kamboja, Indonesia (Jawa, Bali, dan Kalimantan), Laos, Malaysia, Thailand, Myanmar, dan Vietnam. Di beberapa negara seperti Brunei Darussalam, bangladesh, dan India, Banteng dinyatakan telah punah.
Populasi dan Konservasi. Populasi banteng diseluruh dunia diperkirakan tidak lebih dari 8.000 ekor. Bahkan dimungkinkan kurang dari 5.000 ekor. Dalam setiap wilayah (habitat) populasinya jarang yang mampu mencapai lebih dari 500 ekor.
Di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) diperkirakan terdapat 300-700 ekor Banteng (tahun 2003), 200 ekor di Taman Nasional Meru Betiri (2000), 200 ekor di Taman Nasional Baluran (2002), 80 ekor di Taman Nasional Alas Purwo (2002). Populasi-populasi yang lebih kecil juga terdapat di beberapa tempat seperti di Cagar Alam Cikepuh-Cibanteng, Pangandaran, Malang, dan Kediri.
Lantaran populasinya yang semakin menurun, sejak tahun 1996, banteng dinyatakan dalam status konservasi “Endangered” (EN; Terancam Punah) oleh IUCN. Banteng sampai saat ini belum terdaftar dalam CITES meskipun sejak 1996 telah diusulkan untuk didaftar dalam CITES Apendiks I.
Penurunan populasi dan kelangkaan Banteng lebih disebabkan oleh perburuan liar dan berkurangnya habitat akibat pembukaan lahan untuk pemukiman dan pertanian. Penurunan populasi juga disebabkan oleh persaingan dengan binatang lainnya dan pemangsaan yang berlebih oleh Ajag (Cuon alpinus).
Data tentang populasi Banteng yang dapat saya hadirkan hanyalah data yang dibuat hampir sepuluh tahun yang silam. Harapan saya hanya satu, banteng-banteng ini masih mampu bertahan hingga selamanya.
Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Artiodactyla; Famili: Bovidae; Genus: Bos; Spesies: Bos javanicus; Nama binomial Bos javanicus
- Referensi: http://www.ultimateungulate.com/Artiodactyla/Bos_javanicus.html, http://www.iucnredlist.org/apps/redlist/details/2888/0
- Gambar: http://www.thewilds.org/what/animal_banteng.asp; http://www.iucnredlist.org
Baca Juga:
- Kera Hitam Sulawesi Endemik yang Berjambul
- Macan Dahan Pemilik Taring Terpanjang
- Kanguru Indonesia Di Papua
- Badak Jawa Satwa Terlangka Di Dunia
- Kambing Hutan Sumatera Masihkah Tersisa
Anda dapat melihat daftar seluruh tulisan di: Daftar catatan
Ping balik: Nama taumbuhan dan hewan (BIOLOGI) « diyanakhalida
Ping balik: Keanekaragaman Hayati Di Indonesia | rizki2812
Makasih ya.. tapi binatang.a ada yg gak dikasih tulisan dari mana asal.a.. jadi aku agak bingung
Balas dong kak,, aku ada tugas..
Ping balik: Sinusitis » Blog Archive » Daftar Binatang Langka Indonesia
Ping balik: Daftar Hewan Langka Indonesia | Alamendah's Blog
Ping balik: Daftar Hewan Endemik Indonesia « zainab76
Ping balik: Binatang Langka Indonesia « issacconan
Ping balik: Satwa yang dilindungi di indonesia « dzikuthedziko
Ping balik: CONTOH DAFTAR HEWAN ENDEMIK INDONESIA « sababjalal
setahu saya banteng yang di India dikenal dengan GAUR. badannya lebih montok dan kekar dari banteng kita dan belum punah. Malah sempat terjadi perdebatan tentang seekor gaur mati yang dibunuh harimau benggala_apakah dibunuh oleh harimau itu ataukah emmang sudah mati baru dimangsa, karena terkait kemampuan harimau benggala yang masih ada yang mempertanyaan untuk dapat merobohkan gaur. Suwun
Kok taman nasional dimana banteng banteng hidup, hanya diulas yang di jawa saja? Terus yang kalimantan, sumatra?
Beda banteng dengan sapi dan kerbau apa ya mas?
Ping balik: Daftar Binatang Langka di Indonesia | Greeneration
Ping balik: Daftar Binatang Langka di Indonesia « kakaexspresso
Ping balik: Nama latin 100 hewan atau fauna (binatang) Indonesia « Fachri's Blog