(Dipublikasikan pada tahun 2012)
Sebagai sebuah bintang pada umumnya, matahari bersifat dinamis, aktif dan senantiasa berubah. Aktivitas matahari menunjukkan kondisi dinamik di matahari akibat perubahan medan magnet yang ditunjukkan oleh variasi jumlah bintik matahari (sunspot) pada permukaan (fotosfer) matahari, termasuk flare, prominensa/filamen, dan lontaran massa korona (CME, Coronal Mass Ejection). Peristiwa flare dan CME inilah yang secara populer dikenal sebagai badai matahari.
Flare
Flare didefinisikan sebagai perubahan kecerlangan yang sangat kuat, cepat, dan tiba-tiba di kromosfer matahari di atas sunspot. Flare terjadi ketika energi magnet yang terkumpul di atmosfer matahari tiba-tiba dilepaskan melalui rekoneksi magnet sehingga memanaskan dan mengakselerasi partikel bermuatan di atmosfer matahari. Flare dapat melepaskan energi sampai jutaan kali lebih besar dari energi letusan gunung berapi. Flare kadang diikuti oleh CME.
Lontaran Massa Korona (CME)
CME adalah gelembung gas yang terkungkung di dalam garis-garis medan magnet dan terlepas dari matahari dalam waktu beberapa jam. CME besar dapat membawa satu miliar ton materi yang dapat dipercepat hingga beberapa puluh MeV.
Dampak BadaiĀ Matahari
Radiasi dari badai matahari dapat mengganggu operasional satelit dan membahayakan astronot yang sedang berada di luar angkasa. Lontaran partikel energetik yang juga membawa medan magnet matahari dapat juga mengganggu medan magnet bumi dan ionosfer. Gangguan medan magnet bumi dapat dilihat sebagai aurora dan dapat juga mengganggu migrasi burung yang menggunakan medan magnet sebagai pemandu arahnya. Gangguan pada ionosfer dapat mengakibatkan komunikasi radio terputus.
Badai matahari hanya berkemungkinan akan mengganggu aspek teknologi jika tidak diantisipasi, sehingga tidak akan berdampak langsung terhadap kehidupan manusia. Kekhawatiran manusia mengenai badai matahari yang diperkirakan akan mencapai maksimum (puncak siklus matahari ke-24) pada tahun 2013 muncul karena makin meningkatnya ketergantungan manusia akan teknologi yang rentan terhadap gangguan badai matahari, yaitu teknologi satelit.
Untuk mengantisipasi dampak dari badai matahari, operator satelit harus mengikuti terus prakiraan badai matahari dan mengambil langkah-langkah pengamanan. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan mematikan sistem satelit pada saat terjadi badai matahari untuk meminimalisasi kemungkinan kerusakan instrumen yang peka terhadap badai matahari.