KMS

DESKRIPSI KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM TELEKOMUNIKASI

lecture by : Bapak leon abdillah

Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam kaitannya dengan ‘Telekomunikasi’ bentuk komunikasi jarak jauh dapat dibedakan atas tiga :

* Komunikasi Satu Arah (Simplex). Dalam komunikasi satu arah (Simplex) pengirim dan penerima informasi tidak dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh :Pager, televisi, dan radio.

* Komunikasi Dua Arah (Duplex). Dalam komunikasi dua arah (Duplex) pengirim dan penerima informasi dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh : Telepon dan VOIP.

* Komunikasi Semi Dua Arah (Half Duplex). Dalam komunikasi semi dua arah (Half Duplex)pengirim dan penerima informsi berkomunikasi secara bergantian namun tetap berkesinambungan. Contoh :Handy Talkie, FAX, dan Chat Room

Komponen dasar

Untuk bisa melakukan telekomunikasi, ada beberapa komponen untuk mendukungnya yaitu :

* Informasi : merupakan data yang dikirim/diterima seperti suara, gambar, file, tulisan

* Pengirim : merubah informasi menjadi sinyal listrik yang siap dikirim

* Media transmisi : alat yang berfungsi mengirimkan dari pengirim kepada penerima. Karena dalam jarak jauh, maka sinyal pengirim diubah lagi / dimodulasi agar dapat terkirim jarak jauh.

* Penerima : menerima sinyal listrik dan merubah kedalam informasi yang bisa dipahami oleh manusia sesuai yang dikirimkan.

Analog dan digital

Dalam merubah informasi menjadi sinyal listrik yang siap dikirim, ada dua model yang dipakai. Pertama adalah merubah informasi ke sinyal analog dimana sinyal berbentuk gelombang listrik yang kontinue (terus menerus) kemudian dikirim oleh media transmisi. Kedua adalah sinyal digital, dimana setelah informasi diubah menjadi sinyal analog kemudian diubah lagi menjadi sinyal yang terputus-putus (discrete). Sinyal yang terputus-putus dikodekan dalam sinyal digital yaitu sinyal “0” dan “1”. Dalam pengiriman sinyal melalui media transmisi, sinyal analog akan terkena gangguan, sehingga di sisi penerima sinyal tersebut terdegradasi. Sementara untuk sinyal digital, selama gangguan tidak melebih batasan yang diterima, sinyal masih diterima dalam kualitas yang sama dengan pengiriman.

Bentuk Gelombang Output  Amplitude Modulasi (AM)

Bentuk-Gelombang-Output-Modulasi-Amplitudo-Amplitude-Modulation-AM

Gelombang pembawa dimodulasi oleh sinyal informasi sedemikian rupa sehingga amplitudo gelombang pembawa berubah sesuai dengan perubahan simpangan (tegangan) sinyal informasi, maka modulasi seperti ini biasa disebut modulasi amplitudo (Amplitude Modulation = AM).

Bentuk Gelombang Output Frequensi Modulasi (FM)

unduhan

Gelombang pembawa itu dimodulasi oleh gelombang sinyal sedemikian rupa sehingga frekuensi gelombang pembawa berubah sesuai dengan perubahan simpangan (tegangan) gelombang sinyal, maka modulasi ini disebut (Frekuensi Modulasi = FM).

Keuntungan FM terhadap AM

  1. Amplitudo sinyal FM konstan, sehingga pemancar tidak memerlukan penguat linier (Klas A, B) seperti pada pemancar AM, tapi cukup penguat Klas C yang mempunyai efisiensi lebih baik.
  2. Adanya capture effect pada penerima FM, yakni sinyal yang lebih kuat ‟mengalahkan‟ sinyal lain yang lebih lemah pada frekuensi yang (hampir) sama. Dalam hal ini sinyal yang lebih lemah diterima di (limitter) penerima dengan mengalami peredaman, bukannya penguatan. Kondisi ini, dapat mencegah interferensi dengan sinyal lain yang tidak diinginkan.
  3. FM tebih tahan terhadap derau, dapat dicapai dengan rangkaian ‟pre-emphasis‟ yang tidak terdapat di sistem AM. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: Derau mempunyai efek yang lebih besar di frekuensi- frekuensi tinggi daripada rendah. Rangkaian pre-amphasis di pemancar akan menaikkan amplitudo komponen-komponen frekuensi tinggi, sehingga lebih tahan terhadap derau. Di penerima, melalui rangkaian de-emphasis, nilai amplitudo komponen2 frekuensi tinggi tersebut dikembalikan ke semula.
  4. Pada Pemancar FM komersial, kanal frekuensi yang berdekatan dipisahkan oleh ‟guard band‟ selebar 25 kHz, sehingga mencegah interferensi antar kanal. Pemancar FM beroperasi pada daerah frekuensi VHF dan UHF dengan lebih sedikit derau dibandingkan dengan daerah frekuensi pemancar AM, yakni MF dan HF.
  5. mendekati ‟line of sight‟ (antena pemancar dan penerima harus saling ‟melihat‟ yang membatasi radius penerimaan. Hal ini memungkinkan dioperasikannya beberapa pemancar berbeda pada frekuensi yang sama dengan interferensi yang kecil.

Kerugian FM terhadap AM

  1. Peralatan pemancar dan penerima FM lebih rumit daripada AM, terutama bagian modulator dan demodulatornya.
  2. Penerimaan ‟Line of Sight‟ pada FM menyebabkan daerah cakupan FM lebih kecil daripada AM.

Tugas Kelompok:

 

GRUP A :

Ahmad Muhajir Imron
Agam Junius Putra
Hari Yandari

Tinggalkan komentar