Aceh Kembangkan Reaktor Biogas Dari Limbah Hewan dan Manusia

30 September 2014
Dibaca : 2769 kali


Upaya perbaikan  kondisi sanitasi di Indonesia memang kian meningkat. Hal ini terlihat dari makin banyaknya pihak yang melakukan hal tersebut.  Contohnya seperti Yayasan Kemaslahatan Ummat (YKU) dengan dukungan USAID yang kini tengah mengembangkan puluhan reaktor biogas skala kecil dan menengah di kota Banda Aceh,

Direktur YKU, Julian Gressando mengatakan, dari 20 reaktor biogas yang dikembangkan dengan kotoran sapi, 2 diantaranya memanfaatkan limbah dari pabrik tahu dan limbah manusia.

Menurutnya, manfaat reaktor biogas tidak hanya dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga saja, namun juga bisa dimanfaatkan oleh industri. "Untuk itu, kami berharap program biogas ini bisa dikembangkan dan diterapkan di daerah lainnya," katanya pada acara Lokakarya Satu Hari Penutupan Program Kerjasama USAID-ICED (29/8).

Reaktor biogas yang berasal dari kotoran manusia sendiri terletak di Pondok Pesantren Al-Manar Krueng Barona Jaya Aceh Besar. Di mana, hasil reaktor biogas tersebut dipergunakan di dapur umum milik pesantren. Akibat reaktor biogas, pengeluaran operasional dapur untuk memasak makanan bagi sekitar 300 santri pu  bisa dikurangi dan tidak lagi bergantung ke gas Pertamina.

Sementara itu, Walikota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal menyebutkan, biogas merupakan solusi yang tepat atas masalah keterbatasan energi yang saat ini dialami Indonesia.  

Hingga kini energi menjadi salah satu masalah besar yang belum bisa terselesaikan dengan optimal, padahal jika ingin berprikir kreatif banyak hal yang bisa dilakukan untuk memberikan solusi bagi masalah ini. Biogas bukan hanya menjadi solusi bagi masalah energi, namun lingkungan.

"Sempat ada yang bertanya apakah energi hasil biogas dari kotoran sapi dan manusia aman dipergunakan. Dan menurut penelitian hal ini memang aman, tidak ada bau serta tekanannya kecil sehingga tidak membahayakan. Dari segi kualitas api bagus yang dibuktikan dengan apinya yang biru. Dari limbah membawa berkah dan lingkungan menjadi bersih," ujar Illiza saat membuka Lokakarya Pengembangan Energi Bersih Indonesia di Banda Aceh.

Illiza mengaku senang dengan manfaat yang diperoleh masyarakat dari pemakaian reaktor biogas tersebut. Pasalnya, masyarakat tidak perlu khawatir dan kesulitan jika PLN tiba-tiba mati, karena mereka bisa langsung menggunakan biogas untuk penerangan. Dia yakin program biogas bisa lebih dikembangkan oleh masyarakat di masa mendatang. "Kami berharap Kementerian ESDM bisa membantu pengembangan progam biogas ini," pungkas Illiza. Cheerli/Islahuddin

Sumber Ilustrasi: energinonfosil.wordpress.com

Share